Kriminalitas

Sampel Organ Tubuh Terapis yang Tewas di Lahan Kosong di Pasar Minggu Jaksel Dikirim ke Puslabfor

Sampel organ tubuh RTA, terapis yang ditemukan tewas di lahan kosong di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dikirim ke Puslabfor.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Kompas.com
DITEMUKAN TEWAS - Ilustrasi pembunuhan. Sampel organ tubuh RTA, terapis yang ditemukan tewas di lahan kosong di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025), dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sampel organ tubuh RTA, terapis yang ditemukan tewas di lahan kosong di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025), dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

Hal itu dilalukan untuk melakukan pemeriksaan toksikologi korban. 

Hasil pemeriksaan tersebut digunakan tim dokter RS Polri untuk menyimpulkan penyebab kematian korban.

Baca juga: Berakhir Tewas, Terapis Delta Spa Berusia 14 Tahun Sempat Hindari CCTV saat Berusaha Kabur dari Mess

"Dokter perlu tahu apakah ada kandungan racun atau kandungan lain yang mungkin jadi menyebabkan korban meninggal dunia," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu, kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (14/10/2025).

"Kami perlu memastikan, apakah ada zat-zat tersebut atau tidak, baru nanti dapat disimpulkan (penyebab kematian korban)," lanjutnya.

Polisi masih mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk mengungkap secara menyeluruh kronologi dan motif di balik kematian korban. 

Baca juga: Terapis Wanita yang Ditemukan Tewas di Pasar Minggu Jaksel Tidak sedang Hamil, Ini Penjelasan Polisi

Penyelidikan termasuk melakukan pendalaman latar belakang pendidikan dan aktivitas korban sebelum kejadian.

Saat ini polisi sedang menyelidiki proses perekrutan terapis yang ditemukan tewas di lahan kosong di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, proses penyelidikan dilakukan guna memastikan perekrutan korban hingga bisa bekerja di Delta Spa, Pejaten.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas, Terapis 14 Tahun Kedapatan Hindari Sorotan CCTV, Bolak-balik Kamar Mandi

Penyelidikan ini dilakukan menyusul dugaan adanya praktik eksploitasi anak di tempat spa yang menjadi tempat korban bekerja.

Dugaan tersebut berdasarkan laporan keluarga korban ke polisi.

Polisi juga menemukan perbedaan data identitas korban antara keterangan keluarga dan informasi dari warga.

Keluarga menyebut korban masih berusia 14 tahun, sedangkan warga mengenalnya sebagai perempuan berusia di atas 20 tahun. (m31)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved