Bulan Suci Ramadan
Di Tengah Situasi Wabah Virus Corona, Pedagang Menu Sajian Berbuka Puasa: Sepi Pembeli, Omzet Anjlok
Pasar Benda Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi tempat destinasi kuliner hidangan berbuka puasa.
Meski baru berjualan, Anto mengatakan cukup banyak warga yang mencari takjil untuk berbuka puasa.
Meski tak sebanyak tahun lalu. Sebab jika tahun lalu banyak perkantoran yang masih beraktiftas.
"Ya lumayan ada aja orang yang dateng. Cuma emang gak kayak dulu. Dulu kan orang pulang kerja pasti mampir ke sini. Sekarang kantor kan tutup," ujarnya. (JOS)
5 Arti Takjil Kolak Menurut Agama yang Harus Anda Ketahui, Berikut Resepnya
Setiap puasa ramadhan hidangan yang pembuka yang paling sering dihidangkan adalah kolak. Anda harus tahu makna dibalik makanan ini
Makanan kolak biasanya tersaji sebagai makanan pembuka yang kerap ditemui saat Bulan Ramadhan..
Isi kolak biasanya terdiri dari pisang, ubi, tape, kolang-kaling dengan ditambah kuah gula santan
Tahukah anda dibalik manis gurih rasa kolak menyimpan berbagai makna atau filosofi mendalam..
Tahukah Anda arti dibalik makanan kolak?
Berikut 5 arti kolak dalam agama:
1. Mengosongkan dosa

Menurut sejarah, para wali-lah yang memperkenalkan kolak hingga begitu terkenal hingga sekarang.
Selain menawarkan khazanah kuliner baru, beliau-beliau juga menginginkan agar masyarakat belajar nilai yang terkandung dalam makanan ini.
Kolak berasal dari kata lsquo;khala (bahasa Arab) yang berarti kosong.
Maknanya adalah, kita sebagai manusia harus selalu bertaubat kepada Alloh agar kosong dari dosa.
Kematian dengan kekosongan dosa menurut para wali adalah sebaik-baiknya akhir.
• Jangan Lupa Malam Ini Baca Niat Puasa Ramadhan atau Sahur Setelah Shalat Isya
• 6 Resep Masakan Sahur Praktis untuk Puasa Ramadan, Disertai Daftar Menu Selama 15 Hari
2. Mendekatkan diri pada Allah

Selain ‘khala’, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kolak berasal dari kata ‘kholaqo’yang juga bahasa Arab dan bisa diturunkan menjadi ‘kholiq’ yang artinya mencipta.
Secara tersirat kolak menganjurkan kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Alloh.
3. Mengingatkan pada kematian

Di dalam kolak kita akan menemukan banyak jenis makanan, namun ubi-lah salah satu yang tidak pernah ketinggalan.
Mengapa bisa begitu?
Menurut orang Jawa, ubi masuk dalam jenis makanan polo pendem atau yang tumbuh di bawah tanah.
• Ada 3 Fase Dalam Bulan Ramadan yang Perlu Anda Ketahui Agar Tidak Sia-Sia Puasanya
• 4 Menu Takjil yang Dianggap Aman Bagi Penderita Diabetes dan yang Sedang Diet
Artinya, ketika menyantapnya, maka harus ingat kalau suatu saat kita pasti akan seperti mereka: dikubur di dalam tanah.
Para wali menganjurkan adanya pertaubatan di setiap sendok kolak yang kita makan. Pasalnya, kematian mungkin saja akan datang semudah kita menyantapnya.
4. Mengajarkan untuk tidak berbuat dosa

Selain ubi, pisang juga menjadi makanan yang selalu ada dalam kolak.
Namun dari sekian banyak jenis pisang, hanya pisang kepoklah yang paling pas.
Kepok pada pisang kepok merujuk pada istilah ‘kapok’ yang dalam bahasa Jawa berarti menyesal atau jera.
Hal ini mengajarkan bahwa setiap kali menikmatinya, kita harus selalu ingat untuk takut akan dosa dan tidak lagi melakukan hal-hal yang membuat kita berdosa.
5. Mengajarkan untuk meminta maaf

Dari semua bahan untuk membuat kolak, santan adalah yang paling penting karena akan menjadi kuah.
Santan dalam bahasa Jawa disebut ‘santen’ yang merupakan kependekan dari ‘pangapunten’ (maaf).
Jadi, ketika kita meminum kuah kolak yang manis itu, ingatlah akan kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan dan kemudian meminta maaf kepada mereka yang pernah kita salahi. Sumber: https://www.inovasee.com/filosofi-kolak-5351/
Kolak Pisang Ubi

Bahan:
10 buah pisang raja / pisang kepok (kupas dan potong serong)
2 buah nangka
350 gr ubi kuning
150 ml Santan kelapa
1 liter air putih
6 sdm gula pasir
6 sdm gula merah
2 lembar daun pandan
vanili 1/4 sendok teh
Santan siap saji
Garam secukupnya (agar rasanya gurih)
Cara Membuat:
1. Rebus air bersama dengan ubi kuning, sampai ubi lunak.
2. Masukan santan, gula pasir, gula merah, garam, fanili, dan daun pandan. Gunakan api kecil dan aduk perlahan.
3. Masukan potongan pisang, tunggu sebentar
4. Kolak pisang siap disajikan.
5. Sajikan hangat.
Kolak Pisang Kurma

Bahan:
2 bh pisang tanduk, potong-potong
200 g ubi putih, potong kotak
100 g kolang-kaling, belah dua
8 bh kurma, buang biji, belah 2 memanjang
1.250 ml santan dari ½ btr kelapa
50 g gula palem
100 g gula merah, sisir
50 g gula pasir
3 lbr daun pandan
Cara Membuat:
1.Rebus santan, ubi, semua gula, daun pandan, garam sambil diaduk sampai mendidih.
2.Masukkan kolang-kaling. Masak sampai matang. Tambahkan kurma, aduk rata.
7 porsi
30 menit
sumber: resep koki/Nova.Grid