Virus Corona Jabodetabek

Penghentian Operasional Ditunda, Jumlah Penumpang Bus AKAP Terus Menurun, ini Data Lengkapnya

"Tapi jumlah penumpang juga terus menurun. Jumlah ini jika kita bandingkan dari bulan Januari," kata Muslim.

Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota
Sejumlah warga yang hendak mudik ke kampung halaman, disemprot disinfektan saat akan naik bis di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/3/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-Rencana penghentian operasional bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) ditunda.

Saat ini operasional bus AKAP berjalan normal.

Namun jumlah penumpang bus AKAP hingga saat ini terus menurun

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta agar operasional bus AKAP dihentikan.

Sebagai upaya pencegahan masyarakat mudik ke kampung halamannya.

Hal itu dilakukan agar bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona ke daerah.

Hindari Corona, Raja Thailand Boyong 20 Selirnya ke Jerman

Seisi Bandara Heboh, Ketika Penumpang Bermasker Tiba-Tiba Pingsan, ini Faktanya

 Oknum Polisi ini Cabuli Mertuanya yang Berusia 50 Tahun 7 Kali, Padahal Istrinya Muda dan Cantik

 Seisi Bandara Heboh, Ketika Penumpang Bermasker Tiba-Tiba Pingsan, ini Faktanya

 Aksi Ibu Yeti, Pakai Baju Hazmat Periksa Penularan Virus Corona ke Warga, dari Rumah ke Rumah

Ketika dikonfirmasi, Kepala UPT Terminal Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muslim, menyebut bahwa memang saat ini operasional bus AKAP masih berjalan normal.

"Tapi jumlah penumpang juga terus menurun. Jumlah ini jika kita bandingkan dari bulan Januari," kata Muslim ketika dikonfirmasi Warta Kota, Selasa (31/3/2020) pagi.

Masih banyak warga pulang kampung dari Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin (30/3/2020).
Masih banyak warga pulang kampung dari Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin (30/3/2020). (WARTA KOTA/RANGGA BASKORO)

Data tersebut dilihat dari jumlah keberangkatan penumpang dari Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Tanjung Priok.

Rata-rata jumlah keberangkatan penumpang pada Januari 2020 di tiga terminal itu mencapai 4.708 penumpang.

"Sementara keberangkatan pada Sabtu 28 Maret, hanya 2.947 atau hanya 62,60 persen. Lalu MInggu, 29 Maret 2.466 penumpang atau hanya 52,38 persen," kata Muslim.

 Mau Ajukan Keringanan Kredit karena Terimbas Corona? Ini Cara dan Syaratnya dari Leasing

 PLN Pastikan Informasi Kompensasi WFH adalah Hoax

 Kisah Sadad, Rela Antar Jemput ASI Buah Hati, Disaat Istri Berjibaku Sebagai Perawat Pasien Covid-19

Kemudian, pada Senin, 30 Maret kemarin hanya 1.729 penumpang atau 336,72 persen.

Pihaknya, menurut Muslim telah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan penyebaran virus corona.

"Kami melakukan edukasi pencegahan virus corona dengan pemasangan spanduk, poster, dan lainnya. Selain itu juga dengan penyemprotan disinfektan setiap hari serta menempatkan hand sanitizer," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Terminal Pulo Gebang Bernard Pasaribu mengatakan pemberhentian layanan ditunda karena belum dapat izin pemerintah pusat.

"Sementara pemberhentian belum berlaku, ditunda," kata Bernard.

Bernard menambahkan alasan penundaan karena belum didapati restu dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), terkait kebijakan yang diberlakukan untuk menantisipasi penyebaran virus corono.

"Demikian (ditunda karena belum dapat izin BPTJ)," ujarnya.

Dengan demikian, operasional Bus AKAP di Terminal Terpadu Pulogebang masih alan berlangsung secara normal. (abs)

Kemenhub Minta Tutup Akses Bus AKAP

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menutup akses bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dari dan menuju Jakarta.

Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona yang semakin meluas.

Di mana saat ini Kemenhub melihat jumlah lonjakan pemudik yang semakin meningkat.

"Dalam beberapa hari terakhir telah terjadi lonjakan arus penumpang moda transportasi bus ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Adita Irawati, Jubir Kemenhub, dalam siaran tertulisnya, Minggu (29/3/2020).

"Banyak anggota masyarakat yang telah mempercepat mudik ke kampung halaman dengan berbagai alasan," tambah Aditia.

 Kisah Sadad, Rela Antar Jemput ASI Buah Hati, Disaat Istri Berjibaku Sebagai Perawat Pasien Covid-19

 Ini Aksi Anies, Tukar Pengalaman dengan Wali Kota di 31 Negara untuk Tangani Corona

 Catat! Mulai 1 April-1 Mei 2020, 28 Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Dibatalkan Ini Daftarnya

 Warga Terdampak Corona, ACT Gelar Operasi Makan Gratis Bersama 1.000 Warteg, ini Daftar Lokasinya

Hal tersebut, lanjut Adita, dikhawatirkan dapat memperluas penyebaran virus Covid-19 dari DKI Jakarta.

Yang merupakan zona merah ke luar DKI Jakarta khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Mengantisipasi hal tersebut, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memberikan rekomendasi kepada Dinas Perhubungan DKI.

"Yaitu untuk menutup akses bus AKAP dari dan menuju DKI Jakarta, untuk mencegah makin banyaknya anggota masyarakat yang terinfeksi virus Covid-19," kata Adita.

"Hal ini juga sebagai tindak lanjut terhadap banyaknya permintaan kepala daerah agar bus dari Jakarta tidak datang lagi ke wilayah mereka," lanjut Adita.

Perketat Pengawasan Pemudik

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa ada gelombang perantau asal Jawa Tengah yang pulang ke kampung halamannya sejak Minggu (22/3/2020).

Ganjar Pranowo minta seluruh bupati dan wali kota di provinsinya memantau secara ketat perantau dari Jabodetabek yang mempercepat mudiknya.

Beberapa kasus penularan corona di Jawa Tengah memiliki riwayat perjalanan dari Jabodetabek.

Hingga kini pasien positif covid-19 di Jateng sudah meningkat dua kali lipat dari minggu lalu.

"Terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jawa Tengah."

 Warga Jakarta Banyak yang Mudik di Masa Pemberlakuan Kerja di Rumah, DPRD Jabar Minta Lockdown

"Misalnya pada 22 Maret di terminal Bulupitu Purwokerto ada 2.323 penumpang turun dan di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2625 penumpang. Situasi yang sama juga terjadi di terminal Cepu, Pemalang, kebumen, Wonosobo, Cilacap," kata Ganjar, Rabu (25/3/2020).

Agar para perantau ini tidak jadi pembawa virus corona, Ganjar meminta para kepala daerah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Pemeriksaan kesehatan untuk perantau yang mudik di tengah wabah bahkan diminta berlangsung sampai ke level rukun tetangga (RT).

 UPDATE Mulai Besok Pasar Tanah Abang Tutup Akibat Virus Corona, Blok G Buka Hanya Jual Bahan Pangan

"Dengan demikian, bila ditemukan pasien positif baru, bisa ditelusuri riwayat kontak pasien tersebut," sebut Ganjar.

Sebagai informasi, jumlah pasien positif terinfeksi virus corona di Jawa Tengah terus bertambah.

Pada Rabu (25/3/2020), Ganjar melaporkan ada penambahan 19 pasien baru yang terinfeksi virus tersebut, sehingga kini diketahui ada 38 penderita Covid-19 di Jawa Tengah.

Sebanyak empat orang di antara pasien positif itu sudah meninggal dunia.

 Pekan Ini Puskesmas Pamulang Beroperasi sebagai RS Transit ODP Virus Corona, Bukan Tempat Perawatan

Sejumlah rumah sakit di Jawa Tengah juga merawat 257 pasien dalam pemantauan (PDP) yang belum terkonfirmasi positif Covid-19.

Selain itu, ada pula 2.858 orang dalam pemantauan.

"Ini harus menjadi perhatian serius kita semua. Alarm sudah berbunyi dan semakin keras dari hari ke hari."

"Maka saya meminta bapak ibu semakin waspada, semakin aware terhadap wabah ini. Saya ingatkan, jangan menyepelekan," kata Ganjar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ganjar Minta Perantau dari Jabodetabek yang Mudik Dipantau Ketat", 

Data Jumlah Penumpang Angkutan Umum periode 16 sampai dengan 30 Maret 2020 dan perbandingannya (dalam %) dgn jumlah penumpang rata-rata Bulan Januari 2020:

1. Terminal Kalideres
Kedatangan:
16 Maret : 1.418 pnp (116,04%)
17 Maret : 903 pnp (74,90%)
18 Maret : 652 pnp (53,36%)
19 Maret : 691 pnp (56,54%)
20 Maret : 584 pnp (47,79%)
21 Maret : 721 pnp (59,00%)
22 Maret : 819 pnp (67,02%)
23 Maret : 945 pnp (77,33%)
24 Maret : 692 pnp (56,63%)
25 Maret : 634 pnp (51,88%)
26 Maret : 552 pnp (45,17%)
27 Maret : 367 pnp (30,03%)
28 Maret : 459 pnp (37,56%)
29 Maret : 294 pnp (24,06%)
30 Maret : 238 pnp (19,48%)

Rata-rata kedatangan Jan 2020 : 1.222 pnp

Keberangkatan:
16 Maret : 1.031 pnp (89,97%)
17 Maret : 918 pnp (80,10%)
18 Maret : 809 pnp (70,59%)
19 Maret : 883 pnp (77,05%)
20 Maret : 772 pnp (67,36%)
21 Maret : 1.036 pnp (90,40%)
22 Maret : 1.228 pnp (107,16%)
23 Maret : 887pnp (77,40%)
24 Maret : 759 pnp (66,23%)
25 Maret : 693 pnp (60,47%)
26 Maret : 614 pnp (53,58%)
27 Maret : 552 pnp (48,17%)
28 Maret : 1146 pnp (100%)
29 Maret : 781 pnp (68,15%)
30 Maret : 526 pnp (45,90%)

Rata-rata keberangkatan Jan 2020 : 1.146 pnp

Total (Kedatangan + Keberangkatan):
16 Maret : 2.449 pnp (103,42%)
17 Maret : 1.821 pnp (76,90%)
18 Maret : 1.461 pnp (61,70%)
19 Maret : 1.574 pnp (66,47%)
20 Maret : 1.356 pnp (57,26%)
21 Maret : 1.757 pnp (74,20%)
22 Maret : 2.047 pnp (86,44%)
23 Maret : 1.832 pnp (77,36%)
24 Maret : 1.451 pnp (61,28%)
25 Maret : 1.327 pnp (56,04%)
26 Maret : 1.166 pnp (49,24%)
27 Maret : 919 pnp (38,81%)
28 Maret : 1.605 pnp (67,78%)
29 Maret : 1.075 pnp (45,40%)
30 Maret : 764 pnp (32,36%)

Rata-rata Total (Kedatangan + Keberangkatan) Jan 2020 : 2.368 pnp

2. Terminal Kampung Rambutan
Kedatangan:
16 Maret : 7.793 pnp (73,38%)
17 Maret : 6.582 pnp (61,98%)
18 Maret : 5.508 pnp (51,86%)
19 Maret : 5.171 pnp (48,69%)
20 Maret : 5.117 pnp (48,18%)
21 Maret : 4.723 pnp (44,47%)
22 Maret : 5.554 pnp (52,30%)
23 Maret : 5.052 pnp (47,57%)
24 Maret : 2.983 pnp (28,09%)
25 Maret : 2.796 pnp (26,33%)
26 Maret : 2.857 pnp (26,90%)
27 Maret : 2.613 pnp (24,60%)
28 Maret : 1.614 pnp (15,20%)
29 Maret : 1.712 pnp (16,12%)
30 Maret : 1.390 pnp (13,09%)

Rata-rata kedatangan Jan 2020 : 10.620 pnp

Keberangkatan:
16 Maret : 2.350 pnp (72,64%)
17 Maret : 2.209 pnp (68,28%)
18 Maret : 2.330 pnp (72,02%)
19 Maret : 2.134 pnp (65,97%)
20 Maret : 2.332 pnp (72,09%)
21 Maret : 2.246 pnp (69,43%)
22 Maret : 2.140 pnp (66,15%)
23 Maret : 1.884 pnp (58.24%)
24 Maret : 1.756 pnp (54,28%)
25 Maret : 1.790 pnp (55,33%)
26 Maret : 1.396 pnp (43,15%)
27 Maret : 1.305 pnp (40,34%)
28 Maret : 1.664 pnp (51,44%)
29 Maret : 1.477 pnp (45,66%)
30 Maret : 991 pnp (30,63%)

Rata-rata keberangkatan Jan 2020 : 3.235 pnp

Total (Kedatangan + Keberangkatan):
16 Maret : 10.143 pnp (73,21%)
17 Maret : 8.791 pnp (76,90%)
18 Maret : 7.838 pnp (56,57%)
19 Maret : 7.305 pnp (57,72%)
20 Maret : 7.449 pnp (53,76%)
21 Maret : 6.969 pnp (50,30%)
22 Maret : 7.694 pnp (55,53%)
23 Maret : 6.936 pnp (50,06%)
24 Maret : 4.739 pnp (34,20%)
25 Maret : 4.586 pnp (33,10%)
26 Maret : 4.253 pnp (30,70%)
27 Maret : 3.918 pnp (28,28%)
28 Maret : 3.278 pnp (23,66%)
29 Maret : 3.189 pnp (23,02%)
30 Maret : 2.381 pnp (17,19%)

Rata-rata Total (Kedatangan + Keberangkatan) Jan 2020 : 13.855 pnp

3. Terminal Tanjung Priok
Kedatangan:
16 Maret : 231 pnp (75,49%)
17 Maret : 218 pnp (71,24%)
18 Maret : 224 pnp (73,20%)
19 Maret : 245 pnp (80,07%)
20 Maret : 253 pnp (82,68%)
21 Maret : 253 pnp (82,68%)
22 Maret : 272 pnp (88,89%)
23 Maret : 259 pnp (84,64%)
24 Maret : 252 pnp (82,35%)
25 Maret : 208 pnp (67,97%)
26 Maret : 220 pnp (71,90%)
27 Maret : 250 pnp (81,70%)
28 Maret : 158 pnp (51,63%)
29 Maret : 229 pnp (74,84%)
30 Maret : 233 pnp (76,14%)

Rata-rata kedatangan Jan 2020 : 306 pnp

Keberangkatan:
16 Maret : 210 pnp (64,22%)
17 Maret : 197 pnp (60,24%)
18 Maret : 203 pnp (62,08%)
19 Maret : 245 pnp (74,92%)
20 Maret : 232 pnp (70,95%)
21 Maret : 232 pnp (70,95%)
22 Maret : 251 pnp (76,76%)
23 Maret : 238 pnp (72,78%)
24 Maret : 231 pnp (70,64%)
25 Maret : 188 pnp (57,49%)
26 Maret : 199 pnp (60,86%)
27 Maret : 214 pnp (65,44%)
28 Maret : 137 pnp (41,90%)
29 Maret : 208 pnp (63,61%)
30 Maret : 212 pnp (64,83%)

Rata-rata keberangkatan Jan 2020 : 327 pnp

Total (Kedatangan + Keberangkatan):
16 Maret : 441 pnp (69,67%)
17 Maret : 415 pnp (65,56%)
18 Maret : 427 pnp (67,46%)
19 Maret : 490 pnp (77,41%)
20 Maret : 485 pnp (76,62%)
21 Maret : 485 pnp (76,62%
22 Maret : 523 pnp (82,62%)
23 Maret : 497 pnp (78,52%)
24 Maret : 483 pnp (76,30%)
25 Maret : 396 pnp (62,56%)
26 Maret : 419 pnp (66,19%)
27 Maret : 464 pnp (73,30%)
28 Maret : 295 pnp (46,60%)
29 Maret : 437 pnp (69,04%)
30 Maret : 445 pnp (70,30%)

Rata-rata Total (Kedatangan + Keberangkatan) Jan 2020 : 633 pnp

Total (Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan & Terminal Tanjung Priok)
Total Kedatangan:
16 Maret : 9.442 pnp (77,73%)
17 Maret : 7.703 pnp (63,41%)
18 Maret : 6.384 pnp (52,56%)
19 Maret : 6.107 pnp (50,28%)
20 Maret : 5.954 pnp (49,02%)
21 Maret : 5.697 pnp (46,90%)
22 Maret : 6.645 pnp (54,70%)
23 Maret : 6.256 pnp (51,50%)
24 Maret : 3.927 pnp (32,33%)
25 Maret : 3.638 pnp (29.95%)
26 Maret : 3.629 pnp (29,88%)
27 Maret : 3.230 pnp (26,59%)
28 Maret : 2.231 pnp (18,37%)
29 Maret : 2.235 pnp (18,40%)
30 Maret : 1.861 pnp (15,32%)

Rata-rata kedatangan Jan 2020 : 12.147 pnp

Total Keberangkatan:
16 Maret : 3.591 pnp (76,27%)
17 Maret : 3.324 pnp (70,60%)
18 Maret : 3.342 pnp (70,99%)
19 Maret : 3.262 pnp (69,29%)
20 Maret : 3.336 pnp (70,86%)
21 Maret : 3.514 pnp (74,64%)
22 Maret : 3.619 pnp (76,87%)
23 Maret : 3.009 pnp (63,91%)
24 Maret : 2.746 pnp (58,33%)
25 Maret : 2.671 pnp (56,73%)
26 Maret : 2.209 pnp (46,92%)
27 Maret : 2.071 pnp (43,99%)
28 Maret : 2.947 pnp (62,60%)
29 Maret : 2.466 pnp (52,38%)
30 Maret : 1.729 pnp (36,72%)

Rata-rata keberangkatan Jan 2020 : 4.708 pnp

Total (Kedatangan + Keberangkatan):
16 Maret : 13.033 pnp (77,32%)
17 Maret : 11.027 pnp (65,42%)
18 Maret : 9.726 pnp (57,70%)
19 Maret : 9.369 pnp (55,58%)
20 Maret : 9.290 pnp (55,11%)
21 Maret : 9.211 pnp (54,65%)
22 Maret : 10.264 pnp (60,89%)
23 Maret : 9.265 pnp (54,97%)
24 Maret : 6.673 pnp (39,59%)
25 Maret : 6.309 pnp (37,43%)
26 Maret : 5.838 pnp (34,63%)
27 Maret : 5.301 pnp (31,45%)
28 Maret : 5.178 pnp (30,72%)
29 Maret : 4.701 pnp (27,89%)
30 Maret : 3.590 pnp (21,30%)

Rata-rata Total (Kedatangan + Keberangkatan) Jan 2020 : 16.856 pnp

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved