Virus Corona
Penumpang KRL Pingsan di Stasiun Duren Kalibata Dikaitkan Virus Corona, Padahal karena Belum Makan
INSIDEN calon penumpang KRL Commuter Line mendadak pingsan di peron stasiun Duren Kalibata, Jakarta Selatan, mendadak viral di media sosial.
INSIDEN calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line mendadak pingsan di peron stasiun Duren Kalibata, Jakarta Selatan, mendadak viral di media sosial.
Video viral itu menimbulkan spekulasi penumpang tersebut pingsan karena terjangkit Virus Corona.
Dalam video yang beredar, tampak sejumlah petugas keamanan stasiun tengah berusaha mengangkat penumpang menggunakan tandu.
• MUI Bantah Keluarkan Fatwa Salat Jumat Boleh Dilakukan di Rumah, yang Benar Digantikan Salat Zuhur
Petugas itu juga tampak menggunakan masker.
Informasi tersebut membuat Kapolsek Pancoran Komisaris Polisi Johanis Soeprijanto Sinateroe angkat bicara.
Dia membenarkan, kejadian itu terjadi pada Sabtu (14/3/2020) lalu.
• ISI Lengkap Fatwa MUI Tentang Ibadah Saat Wabah Virus Corona, Haramkan Timbun Masker
Namun, dia menegaskan, penumpang tersebut pingsan karena kelelahan lantaran belum makan, bukan karena penyebaran virus Corona.
"Itu hoaks yang ada di YouTube."
"Klarifikasinya penumpang yang kelelahan karena belum makan."
• BUNGKUS Virus Corona Gampang Pecah Bila Kena Deterjen dan Bakal Langsung Mati
"Setelah ditolong oleh pengamanan stasiun, beliau sudah pulih sedia kala dan sudah bisa melanjutkan perjalanannya kembali," kata Johanis kepada awak media, Rabu (18/3/2020).
Dia menambahkan, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan cyber crime Polri jika ada pihak yang menghubungkan hal tersebut dengan Virus Corona.
"Itu sudah kami laporkan ke rekan-rekan patroli cyber untuk pengunggah hoaks tersebut," ucapnya.
• PASIEN Virus Corona Tambah Jadi 172 Orang, Terbanyak Masih dari Jakarta
Sebelumnya, jajaran Polda di seluruh daerah terus beroperasi mengungkap pelaku penyebaran berita hoaks wabah virus corona.
Hingga Selasa (17/3/2020), jajaran Polda mengungkap kasus hoaks Virus Corona dan menetapkan 22 tersangka.
"Jajaran Polda di daerah menangani kasus hoaks corona dengan total 22 tersangka."
• DUA Anggota DPRD DKI Terindikasi Kena Virus Corona, 106 Wakil Rakyat Diminta Cek Kesehatan
"Dari 22 ini, hanya satu tersangka yang ditahan," ungkap Kabag Penum Mabes Polri Kombes Asep Adi Saputra di Bareskrim Mabes Polri, Selasa (17/3/2020).
Asep menjelaskan, tersangka yang ditahan itu ditangani oleh Polda Kalimantan Barat, tepatnya Polres Ketapang.
Tersangka tersebut ditahan karena tidak kooperatif.
• Warga Pondok Aren yang Meninggal Akibat Virus Corona Pasien Kasus Nomor 35
"Satu tersangka ditahan karena dianggap oleh penyidik tidak kooperatif dan juga tempat tinggalnya jauh dengan Polres," jelas Asep.
Asep menambahkan, jajaran Polri akan terus melakukan patroli cyber untuk mencegah berita-berita hoaks agar tidak meresahkan masyarakat.
Berikut ini data kasus hoaks Virus Corona yang ditangani Polri:
• Mendagri Tito Karnavian Ingatkan Anies Baswedan, Lockdown Kewenangan Pemerintah Pusat
1. Polda Kalimantan Timur dua tersangka.
2. Polres Bandara Soetta, Polda Metro Jaya satu tersangka.
3. Polda Kalimantan Barat empat tersangka.
4. Polda Sulawesi Selatan dua tersangka.
5. Polda Jawa Barat tiga tersangka.
6. Polda Jawa Tengah satu tersangka.
7. Polda Jawa Timur satu tersangka.
8. Polda Lampung dua tersangka.
9. Polda Sulawesi Tenggara satu tersangka.
10. Polda Sumatera Selatan satu tersangka.
11. Polda Sumatera Utara satu tersangka.
12. Bareskrim tiga tersangka.
172 Kasus
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menyebut, jumlah pasien virus corona (Covid-19) bertambah menjadi 172 orang.
Dia merinci, ada penambahan sebanyak 12 kasus pada Minggu (15/3/2020) lalu.
Sehingga, sampai tanggal 15 Maret menjadi 146 kasus.
• Siswa SMP Gantung Diri karena Diduga Handphone Disita Orang Tua, Sempat Ditawari Makan
"Data terakhir yang kita rilis adalah 134 orang confirm positif dengan angka kematian 5 orang."
"Malam sudah saya cek lagi ada penambahan kasus di data sore sampai dengan malam hari sebanyak 12 kasus."
"Sehingga sampai dengan tanggal 15 (Maret) menjadi 146 kasus," ujar Achmad Yurianto dalam keterangan pers di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).
• Warga Bekasi yang Meninggal di Cianjur Positif Virus Corona, Istri dan Anaknya Juga Tertular
"Tanggal 15 Maret kita sudah himpun datanya dari pagi sampai dengan malam ada penambahan kasus baru lagi sebanyak 20 orang."
"Dari pemeriksaan spesimen yang dilaksanakan Badan Litbang Kesehatan dan ditambah lagi 6 orang dari spesimen yang diperiksa oleh Universitas Airlangga."
"Sehingga total saat ini 172 kasus," jelasnya.
• Apkasi Ajak Pelajar Akses Fasilitas Belajar Online Gratis dari Rumah
Kasus terbanyak berada di DKI Jakarta.
"Penambahan terbanyak adalah dari Provinsi DKI Jakarta," beber Achmad Yurianto.
Setelah DKI Jakarta, kata dia, penambahan terbanyak dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.
• BEGINI Status Terakhir WhatsApp Siswa SMP yang Gantung Diri karena Ponselnya Disita Ortu
"Kemudian dari Provinsi Jawa Timur, kemudian Jawa Tengah, dan dari Provinsi Kepulauan Riau," jelasnya. (Igman Ibrahim)
