Berita Bekasi

KUNCEN Ungkap Kisah Mistis Saung Ranggon di Kampung Cikedokan Kabupaten Bekasi

Kuncen atau penjaga bangunan bersejarah Saung Ranggon di Kampung Cikedokan, Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi mengungkap seju

Penulis: Muhammad Azzam |
Warta Kota/Muhammad Azzam
Di dalam Saung Ranggon itu terdapat ruangan seluas 1 X 2 meter yang ditutup pakai tirai. 

"Semua itu kan pada hakikatnya dari Allah, tapi karomah itu memang ada di saung ini," katanya lagi.

Lebih dalam lagi, Sri menerangkan ada hal wajib yang harus dikerjakan oleh pengurus atau juru kunci di Saung Ranggon ini. Seperti, mencuci seluruh pusaka yang ada di Saung Ranggon saat Maulid Nabi.

Tak hanya itu, harus juga diadakan seni tradisional, seperti Tari Jaipong juga ada lagu-lagu wajib yang harus dinyanyikan.

"Semua itu harus, kalau tidak dijalankan pasti dari keluarga kita kena (kesurupan) atau ada aja yang kena masalah," papar dia.

Bangunan Saung Ranggon yang terletak di Kampung Cikedokan, Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi penuh dengan sejarah masa lalu.

 Polres Jakarta Barat Kantongi Identitas Perampok Berpistol di Jelambar, Akan Segera Tangkap Pelaku

Saung Ranggon itu dipercaya merupakan tempat singgah Pangeran Jayakarta dan para utusan wali.

Saung Ranggon layaknya rumah tinggi atau rumah panggung berada di area seluas 5.000 meter. Adapun luas bangunan Saung Ranggon yakni 7,6 meter x 7,2 meter dan tinggi sekitar 2,5 meter.

Bangunan Saung Ranggon terdiri terbuat kayu ki welang atau kayu ulin.

Area sekitar Saung Ranggon nampak asri dengan pepohonan yang cukup rindang.

 Menteri Perdagangan Dilaporkan ke Bareskrim Atas Dugaan Penipuan, Terkait Uang Damai Rp 500 Miliar?

Pintu menuju ke dalam area Saung Ranggon itu tertutup. Hanya ada seorang 'kuncen' atau penjaga ibu-ibu dan juga anaknya.

Sang juru kunci Saung Ranggon, Sri Muryati (67) mengungkapkan dirinya tidak tahu persis sejak kapan bangunan itu berdiri dan didirikan oleh siapa.

Dirinya mendapatkan cerita dari sang kakek yang telah tinggal sejak awal di lokasi itu.

"Keluarga saya turun temurun tinggal di sini. Ceritanya pun dari turun temurun, tapi ini diyakini menjadi lokasi singgah Pangeran Jayakarta dan utusan para wali," kata Sri.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved