Kecelakaan

Seorang ABK Berhasil Diselamatkan Nelayan Pulau Lancang Setelah Terapung Selama 12 jam di Laut Lepas

Ketika ditolong oleh nelayan Pulau Lancang, korban sedang ngapung berenang tanpa alat bantu atau alat renang.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Dokumentasi Kelurahan Pulau Pari
Seorang ABK KM Perindo, Samsul (29) berhasil diselamatkan usai terapung di tengah laut selama 12 jam oleh nelayan Pulau Lancang. 

Kata tersebut merujuk pada tindakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di bawah Susi Pudjiastuti menangkapi kapal-kapal pencuri ikan yang memasuki Indonesia.

Kebijakan Susi Pudjiastuti adalah menenggelamkan kapal-kapal asing pencuri ikan yang dilakukan secara ganas tersebut.

 Buruh Tewas Saat Tersedot Mesin Pengolahan Daging yang Sedang Diperbaiki dalam Masa Pemeliharaan

Para pencuri ikan itu biasa menggunakan kapal dengan mesin cepat, tapi setelah mereda, kali ini, pencurian ikan oleh nelayan asing kembali menggila.

Sebagaimana diungkap Kompas.com, akhir-akhir ini, nelayan Natuna mulai merasa terancam mencari ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Pasalnya Kapal Ikan Asing (KIA) yang berasal dari Vietnam dan China saat ini semakin menggila melakukan penangkapan ikan di perairan Natuna.

Herman, Ketua Nalayan Kabupaten Natuna kepada Kompas.com, mengatakan bahwa sejak Menteri Kelautan dan Perikanan diganti bukan lagi Susi Pudjiastuti, KIA kerap masuk menangkap ikan di perairan Natuna, tepatnya di titik koordinat 108 hingga 109 atau sebelah utara hingga timur pulau Laut.

“Rata-rata KIA asal Vietnam dan China, masuknya ke sana (titik koordinat 108 hingga 109 atau sebelah utara hingga timur pulau Laut),” kata Herman kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa (31/12/2019).

 Terungkap Alasan Pengguna Jalan Tol Harus Membayar Jutaan Rupiah Jika Kartu Pembayaran Tol Hilang

Sebelumnya, lanjut Herman tidak saja di sebelah timur dan utara pulau Laut yang merupakan pulau terluar yang masuk dalam Kabupaten Natuna, sebelah selatan juga kerap masuk KIA.

Hanya saja untuk selatan saat ini KIA tersebut sudah mulai takut dan saat ini KIA tersebut merajalela masuk di sebalah utara dan timur pulau Laut.

Nelayan Natuna sering diusir coast guard China “Koordinat 108 hingga 109 memang bersinggungan langsung dengan laut Tiongkok, bahkan coast guard dari Tiongkok tidak segan-segan mengusir nelayan Natuna atau nelayan Indonesia lainnya agar tidak mencari ikan di sana,” jelasnya.

 Kelompok Ilmuwan Tercela dan Dua Rekannya Divonis Bersalah dan Dihukum karena Mengedit Gen Manusia

Parahnya lagi, Lanjut Herman terkadang nelayan asing dari Vietnam dan China kerap melakukan arogansi apabila melihat nelayan Natuna.

Sebab, dari segi kapal, antara KIA Vietnam dan China jauh lebih besar dari kapal nelayan Natuna.

“KIA Vietnam dan Tiongkok rata-rata di atas 30 GT, sementara Natuna hanya 7 sampai 10 GT itu pun jarang-jarang karena kebanyakan kapal Natuna kecil-kecil, sehingga kalau ditabrak atau disenggol, kapal Natuna bisa terbalik dan tenggelam,” paparnya.

Herman mengatakan, mereka para nelayan Natuna berharap aparat terkait serius menjaga perbatasan laut Indonesia, terutama yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

“Kalau bisa 24 Jam, karena saat ini tidak satu dua lagi, terkadang sampai lima bahkan lebih,” ungkapnya.

 Terungkap Pembunuhan Khashoggi Terjadi Saat Korban Mengurus Surat untuk Menikah yang Keempat Kalinya

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved