Tenaga Kerja
Buruh Tewas Saat Tersedot Mesin Pengolahan Daging yang Sedang Diperbaiki dalam Masa Pemeliharaan
Kalangan buruh migran yang bekerja di Malaysia sering bertaruh nyawa untuk mencari sesuap nasi.
KALANGAN buruh migran yang bekerja di Malaysia sering bertaruh nyawa untuk mencari sesuap nasi.
Buruh migran yang bekerja di Malaysia di antaranya dari Nepal, yang sebagian di antaranya bekerja di bagian buruh kasar seperti buruh yang berasal dari India, Pakistan, Filipina, dan sebagainya.
MIsalnya mereka yang bekerja di bagian mesin untuk memotong daging dan pengolahan daging.
Kadang-kadang, di antara mereka harus bertaruh nyawa hingga tewas karena melakukan pekerjaan tersebut.
Sebagaimana diungkap AFP, dikutip Daily Mail, dikutip Warta Kota, seorang buruh yang bekerja tewas setelah dirinya terjatuh ke dalam mesin pengolah daging di Malaka, Malaysia.
• Seorang Wanita Tewas Terbanting setelah Menumpang Sepeda Motor Memakai Kebaya yang Tersangkut Rantai
Buruh asal Nepal itu sedang bekerja untuk memperbaiki mesin penngolahan daging di negara bagian Malaka pada hari Senin (30/12/2019).
Mesin itu tiba-tiba dinyalakan, yang menjebak pria berumur 47 tahun tepat di bawah pinggang, sehingga tubuhnya terpotong.
Kalangan regu penolong dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Malaysia dan SAR mengatakan, dibutuhkan waktu 30 menit untuk bisa mengambil jasad pria itu dari mesin tersebut.
Diungkapkan bahwa pria berumur 47 tahun itu sedang bekerja di sebuah pabrik pengolahan daging di dekat Masjid Tanah di negara bagian Malaka, ketika insiden itu terjadi.
• Awalnya Barbie Kumalasari Ingin Berlibur ke Amrik Ternyata Liburannya ke Sentul Terungkap Alasannya
"Korban sedang melakukan perawatan bersama dengan tiga pekerja lain, ketika tiba-tiba mesin yang akan diperbaiki itu dinyalakan," kata Zulkhairani Ramli, petugas dari regu Damkar Malaka.
Pria yang merupakan pekerja bagian pemeliharaan mesin itu diketahui telah berusia 47 tahun.
Dia sedang memperbaiki mesin cincang daging tersebut.
“Secara mendadak mesin itu menyedotnya di pinggangnya."
"Karena luka-lukanya, ia mati di tempat."

Zulkhairani mengatakan, pihak berwenang membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk akhirnya bisa mengeluarkan tubuh pria itu dari mesin tersebut.