Virus Corona

Wuhan Menjelma Sebagai Zombieland yang Terisolasi dan Pengidap Corona Bergelimpangan di Tempat Umum

Kekacauan terjadi sejak wabah corona merasuki kawasan Wuhan, yang dijuluki sebagai kota zombie atau zombieland.

Daily Mirror
Penyakit mematikan karena corona telah mengakibatkan banyak warga bergelimpangan di jalan-jalan di Wuhan. 

Dia didiagnosis Senin, lima hari setelah kembali dari Wuhan.

Pasien itu untungnya telah pulih dengan baik di sebuah rumah sakit di Everett, Washington.

Virus corona telah menewaskan 17 dan membuat sakit sedikitnya 642 orang di seluruh dunia, sejak pertama kali dilaporkan di Wuhan, Cina, pada akhir Desember.

Teror corona semakin mencemaskan seiring dengan cepatnya virus itu menular dan tidak mudahnya menangani tersangka pengidap virus corona.
Teror corona semakin mencemaskan seiring dengan cepatnya virus itu menular dan tidak mudahnya menangani tersangka pengidap virus corona. (Daily Mail)

Mayoritas kasus telah terjadi di Cina tetapi beberapa telah dilaporkan di Thailand, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, Vietnam dan AS.

Para ilmuwan memperkirakan jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi sejak wabah dimulai adalah ribuan, mungkin lebih tinggi dari 9.000.

 Rumah Mewah di Tambora Dibongkar oleh Petugas Satpol PP karena Melanggar Izin Mendirikan Bangunan

Virus ini diperkirakan telah menyebar ke manusia dari pasar makanan laut Wuhan di mana hewan liar diduga diperdagangkan secara ilegal.

Kepedulian internasional telah berkembang dengan wahyu bahwa virus itu menyebar tidak hanya dari hewan ke manusia, tetapi di antara manusia.

AS diperkirakan akan melihat kasus-kasus tambahan coronavirus baru yang mematikan di Cina/

Para pejabat kesehatan memperingatkan setelah orang Amerika pertama yang terinfeksi terungkap telah melakukan kontak dengan setidaknya 16 orang sebelum ia dimasukkan ke dalam isolasi.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sementara itu, wartawan Warta Kota, Fitriyandi Al Fajri melaporkan bahwa Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih mendalami laporan adanya penyebaran Novel Coronavirus (CoV) di wilayah setempat. Pengecekan dilakukan dengan cara pemindaian suhu di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten dengan menggandeng dinas terkait di wilayah setempat.

“Kalau ada yang masuk Indonesia kemudian datang dari negara terjangkit dan menunjukan gejala, informasi akan segera kami terima dari bandara,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia Handayani pada Kamis (23/1/2020).

Sejauh ini, kata dia, belum ada informasi mengenai pasien CoV yang ada di Jakarta. Namun bila ada informasi terbaru dari pihak luar, lembaganya akan menelusuri kebenarannya.

“Sejauh ini dari hasil pemindaian suhu di bandara, dari informasi orang sakit yang memang kami tangkap informasinya di Dinas Kesehatan DKI Jakarta belum ada yang terkonfirmasi,” ujar Dwi.

Selain dari bandara, informasi soal orang yang sakit dengan gejala CoV juga akan diterima dinas dari rumah sakit. Pasien yang dicurigai terkena penyakit ini bila memiliki riwayat perjalanan dua pekan sebelumnya dari negara terjangkit asal Tiongkok.

“Kalau ada informasi baik di media ataupun perorangan, atau dari rumah sakit. Kami akan telusuri ulang untuk memastikan benar atau tidak informasinya,” jelasnya. (Fitriyandi Al Fajri)

 Hasil Autopsi Jasad Lina Istri Sule akan Menjawab Misteri Jari Korban yang Membiru Bukti Tidak Wajar

Sementara itu, BBC Indonesia melaporkan bahwa virus corona menyebar dalam "kecepatan yang mengkhawatirkan" dengan temuan kasus baru di Singapura, Vietnam dan Arab Saudi.

Di Jakarta, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan bahwa seorang pegawai perusahaan telekomunikasi Huawei, yang diketahui sebagai warga negara China, tidak terjangkit virus corona.

Di Skotlandia, Inggris, empat orang diperiksa karena dicurigai tertular setelah kembali dari Wuhan.

Sejauh ini, jumlah total orang tertular virus corona lebih dari 630 orang dan 17 orang meninggal dunia di China.

AS telah melaporkan kasus virus corona pertama.

Kota Wuhan, yang menjadi sumber virus, telah ditutup untuk lalu lintas keluar masuk orang, sementara kota Huanggang juga ditutup sebagian, untuk menekan penyebaran virus.

Peringatan Imlek dalam skala besar dibatalkan di sejumlah kota.

 Terdapat Motor CBR dan Mobil Honda Jazz di Lokasi Kuburan Ribuan Kendaraan di Teluk Puncung Bekasi

Pemerintah sejumlah kota termasuk Beijing membatalkan perayaan Imlek dalam skala besar untuk menekan penyebaran.

Dua warga China di Vietnam dinyatakan positif terkena virus corona dan tengah dirawat di rumah sakit, kata para pejabat setempat.

Pria China di Ho Chi Minh City itu tertular ayahnya yang pergi ke Vietnam dari Wuhan pada 13 Januari. Ayahnya dirawat pada 17 Januari. Dua warga China ini telah dikarantina.

Sementara itu, Kementerian Luar negeri India mengatakan seorang perawat India yang bekerja di Arab Saudi dites positif tertular. Perawat itu kemungkinan terkena saat merawat koleganya dari Filipina.

Singapura juga memastikan ada satu orang yang positif terkena.

Virus corona juga terjadi di Thailand, Macau, Hong Kong, Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan dan Jepang.

"Kecepatan penyebaran yang mengkhawatirkan"

Teror corona semakin mencemaskan seiring dengan cepatnya virus itu menular dan tidak mudahnya menangani tersangka pengidap virus corona.
Teror corona semakin mencemaskan seiring dengan cepatnya virus itu menular dan tidak mudahnya menangani tersangka pengidap virus corona. (Daily Mail)

Seorang dokter di rumah sakit Wuhan mengatakan kepada BBC News bahwa kecepatan penyebaran ini mengkhawatirkan. BBC memutuskan untuk melindungi identitas dokter perempuan ini.

"Dalam dua minggu terakhir, tingkat penyebaran mengkhawatirkan," katanya.

"Saya takut karena ini adalah virus baru dan data yang ada meresahkan," katanya.

"Rumah sakit-rumah sakit dibanjiri pasien, ada ribuan orang, saya tak pernah melihat hal begitu banyak pasien sebelumnya."

"Mereka harus menunggu berjam-jam sebelum mereka bertemu dokter, jadi bayangkan bagaimana mereka panik. Ini virus baru, tak banyak informasi (tentang wabah ini)," katanya.

 Kekhawatiran Tenaga Honorer di Depok Membuncah Takut Dibuang Bila Penghapusan Tenaga Honorer Berlaku

Di Jakarta, penegasan Menteri Kesehatan Terawan mengunjungi kantor Huawei di Gedung BRI 2, Jakarta, di tengah informasi simpang-siur yang sempat beredar dan menyebut bahwa seorang pegawai diisukan terjangkit virus tersebut.

Pada Kamis (23/1/2020) siang, beredar kabar di media sosial dan grup aplikasi Whatsapp bahwa pegawai Huawei berkewarganegaraan China itu, yang sedang bertugas di Jakarta, diduga terjangkit virus corona.

Hasilnya, Terawan kepada wartawan menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

"Saya ke sini sengaja mengecek di lapangan apa yang terjadi. Ternyata tidak terjadi apa-apa dan dipastikan dia hanya sakit radang tenggorokan biasa," kata Terawan di Gedung BRI 2, Jakarta (Kamis (23/01).

Terawan mengatakan, Dinas Kesehatan telah memberikan laporan ke dirinya mengenai hasil pemeriksaan pegawai Huawei.

Bandara di Roma Fiumicino, para petugas menggunakan masker saat memeriksa koper dari China.
Lanjut Terawan, pegawai tersebut menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Siloam MRCCC Semanggi, Jakarta.

"Sakit tenggorokan biasa. Sekarang sudah rawat jalan," kata Terawan.

Terawan berjanji akan mengecek secara langsung segala perkembangan informasi mengenai virus corona.

"Terjadi di mana pun di wilayah Indonesia akan saya langsung cek (kunjungi)," katanya.

Ia pun menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan dan pihak terkait kini bekerja 24 jam dalam mencegah masuknya virus corona ke Indonesia, baik di bandara, pelabuhan, dan jalur darat.

Penumpang dari Wuhan di Bandara Narita, Tokyo, Jepang.

"Kita berdoa bersama-sama semoga penyakit itu tidak masuk. Kita lakukan dengan cara bekerja keras dan berdoa," lanjutnya.

Apa yang terjadi sebelum Menkes berkunjung ke Gedung BRI 2?
Sebelumnya, Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia (BRI), Hari Purnomo mengeluarkan keterangan tertulis yang mengatakan bahwa ada informasi salah mengenai pekerja Huawei yang disebutkan terjangkit virus corona.

Hari Purnomo menjelaskan bahwa BRI telah berkordinasi dengan Huawei dan pihak terkait untuk melakukan investigasi terkait kebenaran informasi tersebut.

"Selanjutnya, pekerja Huawei tersebut telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis dan dari hasil diagnosa rumah sakit, dinyatakan bahwa pekerja tersebut terserang radang tenggorokan," kata Hadi.

Apa respons Huawei atas isu karyawannya terinveksi virus corona?

Pada Kamis (23/01) siang, beredar kabar di sosial media bahwa terdapat seorang pegawai Huawei di Jakarta yang diduga terjangkit virus Corona.

Selain itu, tersebar juga di grup whatsapp dan media sosial, surat himbauan dari Huawei Indonesia kepada para pegawainya agar mengenakan masker pernapasan demi alasan kesehatan.

Dalam rilisnya, Huawei menjelaskan seorang karyawannya dari China yang mengunjungi kantor Huawei di Jakarta "mengalami demam".

Kemudian pegawai tersebut segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan, demikian keterangan rilis tersebut.

"Saat ini, kami belum dapat menyatakan apakah karyawan tersebut terjangkit Virus Corona atau tidak hingga kami menerima konfirmasi dari pihak rumah sakit selaku otoritas dalam bidang kesehatan. Begitu kami menerima konfirmasi, kami akan menginformasikan kembali."

Kemudian, mengenai pengumuman pembagian masker, Huawei menjelaskan kebijakan itu merupakan bagian dari prosedur serta bentuk kepedulian terhadap kesehatan di lingkungan kerja Huawei.

Indonesia siapkan 100 rumah sakit

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, dokter Vensya Sitohang, mengatakan pemerintah telah menyiapkan 100 rumah sakit yang ditetapkan sebagai rujukan untuk penyakit yang baru muncul atau emerging disease.

Logistik seperti peralatan skrining, masker, dan alat pelindung diri juga sudah disiapkan di seluruh pintu masuk Indonesia, terutama di 19 daerah yang menerima penerbangan langsung dari China.

"Ini sudah kami cek semuanya. Di pintu masuk yang ada penerbangan langsung dari Tiongkok, baik itu darat, laut, udara, ini sudah siap," kata Vensya.

Indonesia dan negara-negara lain meningkatkan kewaspadaan setelah dikonfirmasi pada Selasa lalu (21/01) bahwa virus corona jenis baru, yang juga dikenal dengan nama 2019-nCoV, bisa menular dari manusia ke manusia.

 Pengendara yang Merokok Termasuk dalam Kategori Pelanggaran dalam Penerapan Tilang Elektonik

Kasus corona menimbulkan banyak kekhawatiran di tengah kecaman terhadap perlakuan brutal rezim komunis Cina terhadap masyarakat Islam di Xinjiang, yang dimasukkan kamp konsentrasi.

Banyaknya kecaman juga diberikan pada tindakan keji komunis Cina pada masyarakat di Tibet, yang juga diduduki Cina dan diperlakukan secara kejam.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved