Virus Corona
Wuhan Menjelma Sebagai Zombieland yang Terisolasi dan Pengidap Corona Bergelimpangan di Tempat Umum
Kekacauan terjadi sejak wabah corona merasuki kawasan Wuhan, yang dijuluki sebagai kota zombie atau zombieland.
Pemandangan seperti itu adalah biasa saja karena memang mereka gemar mengonsumsi sup kelelawar.
Sebelumnya, diberitakan bahwa teror corona semakin mencemaskan seiring dengan cepatnya virus itu menular dan tidak mudahnya menangani tersangka pengidap virus corona.
Sejauh ini, biasanya tersangka pengidap corona akan diisolasi sedemikian rupa di dalam wadah tertutup, yang mengakibatkan tersangka tidak bersentuhan dengan orang lain.
Situasi itu mengakibatkan kawasan Wuhan yang berpenduduk 11 juta jiwa diisolasi karena bahkan perawat dan dokter bisa tertular di saat mereka berupaya mengobati pasien terjangkit corona.
Sebagaimana diungkap sejumlah media, seorang tersangka pengidap penyakit mengerikan itu bahkan memasuki Amerika Serikat (AS).
Setidaknya, tersangka pengidap virus corona atau corona virus tersebut telah melakukan kontak dengan sejumlah 16 orang di Amerika Serikat (AS).
Persoalannya, dia tidak diketahui mengidap wabah tersebut, lima hari sebelumnya.
• Penjelasan Ustadz Adi Hidayat untuk Meluruskan Anggapan Keliru Tentang Sunnah Rosul di Malam Jumat
Penyebaran virus corona atau corona virus itu berlangsung dengan sangat cepat.
Rezim komunis Cina bahkan sudah melakukan isolasi di Wuhan, yang berpenduduk 11 juta jiwa itu.
Sebagaimana diungkap Daily Mail US, dikutip Warta Kota, Kamis (23/1/2020), pejabat kesehatan mengharapkan, adanya kasus coronavirus di AS.
Dia mengakui bahwa pasien Amerika Serikat adalah yang pertama tidak didiagnosis.
Masalahnya, selama lima hari, setelah kembali dari Ground Zero di Wuhan dan dia melakukan kontak dengan setidaknya 16 orang.
Para pejabat mengatakan, jumlah orang Amerika yang terinfeksi coronavirus kemungkinan akan bertambah karena penyakit ini terus menyebar pada tingkat yang lebih cepat dari pada yang diperkirakan sebelumnya.
• Kesaksian Ketua RT di Cilandak Menguatkan Kalau Sosok M Fatah Memang Menjadi Seorang Transgender
Kasus AS pertama dialami oleh seorang pria negara bagian Washington berusia 30-an yang dikonfirmasi hari Selasa.
Para pejabat mengatakan pria yang tidak disebutkan namanya itu mungkin telah bertemu - dan karenanya berpotensi terinfeksi - di mana 16 orang atau lebih di Amerika sejak tertular.