Kriminalitas

Pihak Sekolah Tidak Memberi Bantuan Hukum Hanya akan Mendampingi Pelaku Pengeroyokan dan Pembacokan

Bahari Lubis menyebut, pihaknya hanya mendampingi kasus pengeroyokan disertai pembacokan yang menjerat siswanya itu.

Namesake
Ilustrasi pemukulan. 

"WhatsApp kan memang menjadi media komunikasi yang efektif ya, tapi bisa untuk hal positif, bisa untuk hal negatif," kata Kak Seto, (4/12).

Hal tersebut juga dianggap Kak Seto tidak terlepas dari naluri anak muda. Mereka ingin menyalurkan rasa kebersamaan dalam sebuah wadah meski ternyata salah sasaran.

"Bahwa remaja itu saling bersama memang naluri remaja di seluruh dunia, naluri remaja memang begitu," kata dia.

Tidak hanya itu, Kak Seto juga menyoroti salah satu penyebab tawuran dijadikan sebagai hiburan karena padatnya jam pelajaran.

"Anak zaman sekarang sekolah bawa koper, buku seabrek abrek. Pulang-pulang masih banyak PR. Akhirnya, teler. Akhirnya meledak," kata Kak Seto.

Kak Seto berharap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mampu mengubah kurikulum yang ada. Sehingga anak-anak tidak terlalu dibebani dengan materi pembelajaran.

"Nah ini yang saya harapkan idenya Mas Menteri baru. Pokoknya gaya (kurikulum) milenial," ucap Kak Seto.

Adapun dalam aksi tawuran tersebut melibatkan dua geng motor yakni VDM (Vademangan) dan Sunter Kangkungan. Dua orang tersangka yakni MFAP (16) dan MFF (14) ditangkap.

 Pelaksana Proyek Tanggul NCICD yang Roboh di Muara Baru Ditutupi Seng Agar Mencegah Warga Mendekat

Sebelumnya diberitakan, insiden tawuran antar warga kerap mewarai sekitaran kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.

Baru-baru ini, insiden tersebut kembali pecah hingga kembali menimbulkan korban luka.

Tak kunjung usai, perkelahian antarkelompok warga itu pun bagaikan kegiatan yang telah menjadi tradisi yang tak diinginkan oleh banyak pihak.

Berbagai macam pemicu menjadi dasar terjadinya tawuran seperti, saling ejek antar kelompok, ekonomi, hingga ajang balas dendam.

Tentu hal ini menjadi permasalahan bersama dalam mencari upaya penanggulangan baik itu dari Pemerintah Kota (Pemkot), aparat keamanan Polisi - TNI, maupun masayarakat.

 Bappeda DKI Mengungkap Dokumen yang Terunggah di Website Soal Anggaran Berbentuk Kertas Kerja

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Andi Sinjaya Ghalib mengatakan, pihaknya bersama stakeholder lain bakal membuat pos gabungan di sekitaran Manggarai, Jakarta Selatan.

"Nanti kita ajak seluruhnya, dari Kamtibnas, Polres, Polsek, TNI dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama menjaga," ucap Andi saat ditemui di Lobi Utama Polres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Rabu (30/10/2019).

Selain pengadaan pos peggabungan, upaya lain juga dilakukan pihak kepolisian dengan merencanakan membentuk satuan petugas (satgas) anti tawuran yang juga diisi oleh bebragai staekholder terkait.

 Anies Baswedan Menilai Kesalahan Sistem e-Budgeting Warisan Gubernur Ahok karena Tidak Smart System

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Polisi Bastoni Purnama mengatakan, tujuan dari pembentukan satgas ini upaya dari mediator dalam mengatasi tawuran yang kerap terjadi ini.

"Satgas Anti Tawuran tujuannya sebagai mediator untuk meredam atau mendinginkan masing-masing warga yang sering melakukan tawuran," ucap Bastoni, saat melangsungkan musyawarah di sekitar kawasan Terminal Manggarai, Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2019) malam.

Musyawarah antar tokoh masyarakat dan dua kelompok warga juga menjadi upaya dilakukan dalam mendamaikan kelompok yang kerap bertikai di tempat keramaian itu.

"Kami akan adakan potong tumpeng, doa, makan bersama, lalu bikin pernyataan damai," ujarnya.

 Dinas Pendidikan DKI Jakarta Melakukan Revisi Anggaran Pembelian Lem Aibon, Pulpen, dan Komputer

Kawasan sekitaran Manggarai, Jakarta Selatan kerap menjadi tempat kerap terjadinya insiden tawuran antar warga Menteng Tenggulung, Jakarta Pusat dengan Manggarai, Jakarta Selatan.

Seperti yang baru terjadi pada, Selasa (29/10/2019) malam ditengah arus lalu lintas dipadati aktifitas kendaraan.

 Terungkap Tidak Terpilihnya Yusril dan Fahri Hamzah Ungkap Parpol Dekati Presiden dengan Memecatnya

Akibatnya banyak masyarakat harus terpapar ditengah jalan dikarenakan arus lalu lintas yang tersendat.

Bahkan, insiden tawuran yang kerap terjadi itu meninggalkan korban luka dan jiwa. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved