Kriminalitas
Pihak Sekolah Tidak Memberi Bantuan Hukum Hanya akan Mendampingi Pelaku Pengeroyokan dan Pembacokan
Bahari Lubis menyebut, pihaknya hanya mendampingi kasus pengeroyokan disertai pembacokan yang menjerat siswanya itu.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 60 Jakarta, Bahari Lubis menyebut, pihaknya hanya mendampingi kasus pengeroyokan disertai pembacokan yang menjerat siswanya itu.
Menurutnya, bantuan hukum tak diberikan pihaknya lantaran kasus kriminal yang dilakukan oleh siswanya bernama Mohammad Rifki Fajar (18).
"Iya (hanya) mendampingi."
"Sekolah kalau sudah sampai sana ada keterbatasan, kecuali diminta."
"Kita bilang, enggak ada sekolah menyiapkan pengacara," kata Bahari saat ditemui di Gedung SMAN 60 Jakarta, Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2020).
• Terungkap Penyebab Sejumlah Empat Titik Jalan di Kota Bekasi Kerap Dilanda Banjir Seusai Hujan Deras
Bahari menjelaskan, maksud dari pendampingan tersebut hanya bersifat memberikan keterangan dalam penyidikan kasus yang telah ditangani Polsek Pasar Minggu itu.
Selain itu, dia turut memberikan pendampingan terhadap moral perserta didiknya serta kondisi kesehatannya.
"Jadi kalau pendidikan itu begini, pendidikan seorang guru akan selalu berpikir anak itu anak kandung selamanya. Jadi, tetap tanggung jawab saya," jelas Bahari.
"Kita jenguk dia kesana. Yang ada dia nangis," katanya.
• Pramugari Siwi Sidi Diperiksa Enam Jam untuk Memburu Akun Digeeembok yang Masih Aktif Menebar Hoax
Sebelumnya, tawuran beberapa kelompok pelajar lengkap dengan senjata tajam (sajam) terjadi di kawasan Jalan Pejaten Barat hingga melebar ke kawasan Jalan Pekayon I, Ragunan, Pasar Minggu pada Jumat (17/1/2020) sekitar pukul 20.00 WIB.
Akibatnya, satu siswa Kelas X SMK Wisata Indonesia, Redondo Putra Mosad menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan tersebut.
• Banjir Air Mata Tumpah Saat Siswi Jatuh dari Lantai Empat Sekolah Dimakamkan dari Keluarga dan Teman
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, saat melihat putranya digendong oleh temannya karena luka tembak, sang ibunda tersangka tawuran, SWD (18) hanya bisa menitikkan air mata.
Ia hanya berkali-kali menyebut nama Tuhan, saat melihat kaki putranya dilapisi perban.
"Ya Allah, Masya Allah, ya Allah," kata ibunda SWD saat melihat putranya digelandang ke dalam sel di Polres Metro Jakarta Barat, Rabu, (15/1/2020).
• Ahmad Dhani Menilai Terpilihnya Mulan Jameela Menjadi Anggota DPR Adalah Peristiwa yang Biasa Saja
Ibunda SWD meneteskan air mata saat anaknya melewatinya sambil dikawal aparat bersenjata.