Kementerian Ketenagakerjaan: Zaman Sekarang yang Terpenting Bukan Kerja Tetap, tapi Tetap Kerja
Adanya kemajuan teknologi hingga memunculkan pekerjaan-pekerjaan yang tidak terikat waktu kerja.
"Hingga kami memberikan wadah bagi para pencari kerja untuk hadir di Bursa Kerja Mandiri ini," tuturnya.
Kepada para pencari kerja yang hadir, ia sempat bertanya apakah ada yang dimintai biaya pendaftaran.
"Apakah ada orang di sini yang dimintai uang buat daftar kerja?" Tanya Aris kepada ratusan orang di Ruang Inovasi, Kemenaker.
• VIRAL Video Dua Wanita Seksi Mandi di Atas Motor, Ini Fakta-faktanya
Para pencari kerja kemudian menjawab tidak, lalu mereka bertepuk tangan dengan memasang senyum di wajah.
Ia menjelaskan acara Bursa Kerja Mandiri ini gratis.
"Acara ini gratis dan jangan sampai ada oknum-oknum yang memanfaatkan keadaan," tegasnya.
Masalah TKI
Sebelumnya, Hanif Dhakiri saat menjabat Menteri Ketenagakerjaan mengatakan, setidaknya terdapat tiga masalah yang dihadapi oleh Tenaga Kerja Indonesia.
Masalah pertama adalah adanya kelompok angkatan kerja yang kemampuan dan pendidikannya tidak cocok dan dibutuhkan oleh dunia industri.
Masalah kedua, adanya kelompok angkatan kerja yang memiliki kemampuan di bawah standar yang diharapkan oleh dunia industri.
Baca: Dijodohkan Orangtua, Marcell Darwin Malah Jomblo Dua Tahun
Yang ketiga, tingginya kelompok pekerja miskin yang berjumlah 60 persen dari 128 juta angkatan kerja, yang jika masuk ke industri padat karya, tidak memiliki karier.
"Rata-rata pendidikannya hanya SD dan SMP, itu sekitar 60 persen dari 128 juta angkatan kerja kita."
"Jadi mayoritas kalau masuk ke industri padat karya mereka enggak punya karier," kata Hanif seusai memberikan sambutan pada Final Liga Pekerja Indoensia (Lipesia) 2018 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan, Selasa (1/5/2018).
Baca: Dipanggil Yang oleh Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor Tersipu dan Menutup Wajahnya