Idham Azis Mengaku Gemetar Saat Ditunjuk Jadi Kapolri, Padahal Tak Takut Tangkap Santoso
KAPOLRI Jenderal Idham Azis mengaku sempat tak yakin ditunjuk sebagai pengganti Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian.
KAPOLRI Jenderal Idham Azis mengaku sempat tak yakin ditunjuk sebagai pengganti Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian.
Bahkan, Idham Azis mengaku sempat gemetar saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memintanya menjadi Kapolri.
Hal itu disampaikan Idham Azis saat menerima Panji Tribrata dari Tito Karnavian di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/11/2019).
• Fadli Zon Klaim Jadi Orang Pertama yang Usulkan Prabowo Jadi Menteri Pertahanan
Idham Azis dengan lantang menyebut ketakutannya menjadi Kapolri melebihi saat ditugaskan menangani sejumlah kasus terorisme.
Seperti, operasi menangkap kelompok Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah.
"Saya tidak persiapkan diri saya jadi orang ilmiah, orang yang pertama saya lapor."
• Bukan Cadar dan Celana Cingkrang, Ini Ciri Orang Terpapar Radikalisme Menurut Kepala BNPT
"Saya tangkap Santoso berbulan-bulan tidak takut, tapi ditunjuk Kapolri saya gemetar," ungkap Idham Azis.
Selain itu, lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 ini juga mengaku tak pandai memberikan sambutan di depan umum.
Maka dari itu, ia pun meminta maklum pada seluruh jajaran Polri terkait gaya bicaranya.
• Fadli Zon Ternyata Sempat Puasa Komentar Selama Sebulan, Kini Ia Mulai Bicara Lagi
"Saya paling takut kalau jadi Kapolri itu ceramah. Istri saya selalu ingatkan agar jangan kepeleset."
"Saya maaf gaya saya seperti inilah, saya tidak tahu kenapa Presiden pilih saya," ucapnya.
Ia memastikan akan bekerja dengan sungguh-sungguh hingga akhir masa tugasnya di Korps Bhayangkara, yang hanya 14 bulan.
• Setelah Diskusi dengan BNPT Soal Radikalisme, KPK Bakal Atur Cara Berpakaian Pegawainya
"Amanah ini merupakan tanggung jawab, dan saya akan wakafkan diri saya selama 14 bulan ke depan untuk memberikan pengabdian terbaik kepada institusi Polri," papar Idham Azis.
Mantan Kabareskrim Polri itu berjanji akan meneruskan seluruh program yang dicanangkan oleh para pendahulunya. Seperti, meningatkan soliditas TNI-Polri sebagai pilar NKRI.
Sebelumnya, Idham Azis menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR, Rabu (30/10/2019).
• Ada Daerah Tak Berpenghuni tapi Dapat Dana Desa, Ini yang Bakal Dilakukan Sri Mulyani
Setelah sesi wawancara fit and proper test selesai, Komisi III meminta Idham Azis menandatangani Pakta-integritas calon Kapolri.
"Sesi tanya jawab telah selesai, sekarang di depan saudara calon ada surat pernyataan pakta integritas."
• Bakal Jadi Kapolri, Komjen Idham Azis Perintahkan Istrinya Tetap Urus Sumur, Dapur, dan Kasur
"Surat tersebut saudara tandatangani dan diserahkan pada kami," kata Ketua Komisi III Herman Herry.
Proses uji kelayakan dan kepatutan Idham Azis tidak berlangsung lama, kurang dari tiga jam.
Dalam pemaparannya, Idham Azis menyampaikan 7 program prioritas serta 5 Komitmen bila menjadi Kapolri.
• Peserta Mandiri Dikhawatirkan Bakal Ogah-ogahan Bayar Setelah Iuran BPJS Kesehatan Dinaikkan
Tujuh program prioritas tersebut adalah mewujudkan SDM unggul, pemantapan Harkamtibnas, serta penguatan gakum (penegakkan hukum) yang profesional dan berkeadilan.
Kemudian, pemantapan manajemen media, penguatan sinergi polisional, penataan kelembagaan, dan penguatan pengawasan.
Sedangkan lima komitmen Idham Azis bila terpilih sebagai Kapolri adalah mengamankan program pembangunan nasional, dan memantapkan soliditas internal dan sinergitas TNI-Polri.
• Reaksi Istri Setelah Dapat Kabar Idham Azis Jadi Calon Kapolri: Kaget, Diam, Lalu Saling Tatap
Lalu, mewujudkan insan Bhayangkara yang bersih dan bebas KKN, menuntaskan kasus yang menjadi perhatian publik, dan menyiapkan suksesi pimpinan Polri selanjutnya.
"Dengan mempertimbangkan capaian program-program prioritas Kapolri sebelumya dan memperhatikan sisa waktu masa pengabdian yang hanya 14 bulan."
"Maka jika diberikan kepercayaan amanah sebagai Kapolri, saya akan melakukan program penguatan Polri yang Promoter menuju Indonesia maju," cetus Idham Azis.
• KISAH Idham Azis Ditunjuk Jadi Calon Kapolri, Batal Bertemu Ketua KPK, Ditanya Kapan Pensiun
Anggota Komisi III dari Fraksi NasDem Taufik Basari mengatakan, cepatnya proses fit and proper test Idham Azis karena rekam jejaknya baik.
"Memang yang disodorkan calon tunggal, yang kedua sudah kita telusuri rekam jejaknya, dan rekam jejaknya baik."
"Ya tidak ada hal-hal yang bisa menjadi bahan untuk menolak yang dsodorkan Presiden," kata Taufik.
• Jadi Calon Tunggal Kapolri, Idham Azis Mengaku Pernah Biarkan Anaknya Ditilang
Selain itu, menurutnya, cepatnya proses uji kelayakan dan kepatutan untuk menjaga hubungan antara eksekutif dan legislatif. Idham Azis merupakan calon tunggal yang disodorkan Presiden kepada DPR.
"Karena semua sudah baik, dan kita menjaga hubungan antar legislatif dan eksekutif."
"Ya tentu kalau memang hanya satu dan yang paling baik dan kita punya pandangan yang sama, maka kita putuskan," jelasnya.
• Pakar Politik Ungkap Prabowo Tolak Tawaran Awal Jokowi, Pilih Jadi Menhan karena Punya Tujuan Khusus
Seusai fit and proper test, Idham Azis mengatakan seluruh anggota Komisi III menyetujuinya menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang kini menjabat Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
"Seperti yang rekan-rekan telah ketahui bersama, baru saja selesai proses pelaksanaan fit and proper test yang dilakukan sejak tadi pagi di kediaman saya dan dilanjutkan siang ini di ruang Komisi III."
"Alhamdulillah wa syukurilah hasil yang tadi telah diputuskan secara aklamasi menetapkan saya untuk melanjutkan kepemimpinan Kepala kepolisian Negara Republik Indonesia berikutnya," paparnya.
• Ini Persamaan Jokowi dan Gus Dur Soal Papua Menurut Mahfud MD
Idham Azis mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah menunjukknya sebagai calon tunggal Kapolri.
Juga, kepada Komisi III DPR yang menggelar rangkaian uji kelayakan dan kepatutan ( fit and proper tes) calon Kapolri.
"Saya juga mau berterima kasih kepada teman-teman dari Komisi III yang telah melaksanakan proses fit and proper test ini dengan penuh kekeluargaan."
• Jokowi Tak Terbitkan Perppu, Denny Indrayana: KPK Kita Sudah Mati
"Namun, tidak mengurangi rasa khidmat di dalam mengggali materi-materi yang dipertanyakan kepada saya," katanya.
Setelah Komisi III sepakat menyetujui Idham Azis sebagai Kapolri, maka keputusan tersebut akan dibawa ke dalam pengambilan keputusan tingkat II atau rapat Paripurna, yang direncanakan pada Kamis (31/10/2019) hari ini.
"(sekarang) hanya tinggal menunggu proses surat yang akan katanya diajukan ke paripurna," ucapnya. (Fransiskus Adhiyuda)