Pemekaran Wilayah
60 Persen Warga Kota Bekasi Setuju Gabung ke Jakarta, Begini Respons Rahmat Effendi
60,6 persen warga Kota Bekasi setuju Kota Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta.
Penulis: Muhammad Azzam |
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi berencana melakukan kajian untuk mengetahui sejauh mana minat warganya ingin bergabung ke Jakarta.
Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif.
“Kami akan survei untuk melihat minat masyarakat,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat menghubungi Wartakotalive, Kamis (22/8/2019).
• Ibu Kota Pindah, Wali Kota di Jakarta Bakal Dipilih Langsung Lewat Pilkada
Menurut Rahmat Effendi, metode survei itu juga dilakukan untuk mengetahui secara pasti pola pergerakan masyarakat Kota Bekasi ke Jakarta setiap hari.
Meski demikian, secara kasat mata sebetulnya pergerakan warga Kota Bekasi yang bekerja di Jakarta bisa terjawab.
Hal ini terlihat dari banyaknya penumpang kereta Commuter Line atau kereta rel listrik (KRL) dari Bekasi menuju Jakarta setiap pagi.
• Cak Imin Minta Maaf Gagal Jadi Cawapres, Lalu Terpilih Lagi Jadi Ketua Umum PKB
Bahkan, ruas jalan Kota Bekasi yang bersinggungan dengan DKI juga kerap dilanda kemacetan, karena tingginya volume kendaraan yang ingin masuk ke Ibu Kota.
“Sebetulnya bisa dibuat jajak pendapat buat masyarakat Kota Bekasi mengenai penggabungan Kota Bekasi dengan Jakarta."
"Saya yakin nilainya sekitar 60-70 persen pasti ingin ke Jakarta."
• PSI Tolak Pin Emas DPRD DKI Jakarta, Lebih Pilih Beli Tiruannya di Toko Online
"Cara ukurnya bisa dilihat dari berbagai indikator pembangunan, kan yang ingin dirasakan masyarakat hadirnya sebuah negara untuk pembangunan,” ulasnya.
Rahmat Effendi mengatakan, penggabungan ini bisa menguntungkan kedua daerah sekaligus.
Pertama, Kota Bekasi diuntungkan karena transportasinya dari dan ke Jakarta lebih berkualitas.
• Masa Jabatan Cuma di Bawah Lima Tahun, Kepala Daerah Hasil Pilkada 2020 Bakal Dapat Ganti Rugi Gaji
Kedua, sumber keuangan DKI juga sangat besar.
Di sisi lain, Jakarta juga diuntungkan dengan tingginya potensi pendapatan daerah di Kota Bekasi.
Sebagai gambaran, Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB BBNKB) yang disetor Kota Bekasi kepada Provinsi Jawa Barat pada 2018 lalu mencapai Rp 2 triliun.
• BREAKING NEWS: Papua Barat Membara Lagi, Kali ini Aksi Pembakaran Merembet ke Fakfak