Unjuk Rasa Mahasiswa

10 Fakta Tewasnya Dua Mahasiswa Kendari Hasil Investigasi KontraS, Ada Polisi Pegang Senjata Api

KontraS menyampaikan sejumlah hasil investigasi terkait tertembaknya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Hand Out/Kompas.com
Kedatangan jenazah korban luka tembak, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari , Randy disambut isak tangis keluarganya di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi tenggara, Jumat (27/9/2019) pagi. 

"Sudah sejak awal dan sampai kemarin saya ulangi lagi pada Kapolri, agar jajarannya tidak bertindak represif," ucap Jokowi seusai Salat Jumat di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Jokowi juga memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian ‎untuk melakukan investigas lebih lanjut pada jajarannya.

"Saya perintahkan untuk investigasi dan memeriksa seluruh jajarannya."

 SUPORTER Bola dan Tukang Ojek Juga Dihasut, Wiranto Ungkap Tujuan Demonstrasi Mahasiswa dan Pelajar

"Karena yang disampaikan Kapolri kepada saya, tidak ada perintah apa pun dalam rangka demo, membawa senjata," tambah Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Randy (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19).

Keduanya meninggal seusai mengikuti aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berakhir ricuh pada Kamis (26/9/2019) kemarin.

"‎Inalillahi wainalillahi rajiun, saya atas nama pemerintah menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya ananda Randy dan ananda Yusuf Kardawi."

 POLISI Luruskan Kabar Ambulans Bawa Batu dan Bensin, Ini yang Sebenarnya Terjadi

"Saya sudah mendapatkan laporan dari Kapolri bahwa memang keduanya ini berdemonstrasi menyampaikan aspirasi di DPRD di Kendari," ucap Jokowi, Jumat (27/9/2019) seusai Salat Jumat di Masjid dalam kompleks Istana Negara.

Jokowi menjelaskan, Randy meninggal ‎karena luka tembak saat berlangsungnya demonstrasi.

Sedangkan Yusuf Kardawi meninggal setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit.

 KAPOLRI: Unjuk Rasa Berujung Ricuh di Depan DPR/MPR Mirip Kerusuhan 21-22 Mei 2019

Terkhusus untuk kedua orang tua Randy dan Yusuf Kardawi, Jokowi berharap diberikan ketabahan dan keikhlasan atas meninggalnya kedua ananda.

"Semoga apa yang diperjuangkan oleh Ananda Randi dan Ananda Yusuf menjadi kebaikan bagi bangsa ini dan mendapatkan tempat yang paling mulia di sisinya," tutur Jokowi.

Dikabarkan Kompas.com, Muhammad Yusuf Kardawi adalah mahasiswa Teknik Sipil Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

 SAUT Situmorang Ungkap Alasan Kembali ke KPK, Basaria Panjaitan Bilang Saya Masih Cinta Kamu

Ia dikabarkan meninggal dunia, Jumat (27/9/2019).

Yusuf merupakan korban tewas kedua dalam demonstrasi di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, pada Kamis kemarin.

"Iya, pasien Muhammad Yusuf Kardawi (19) yang menjalani perawatan intensif pasca-dioperasi di RSU Bahteramas Kendari, Sultra."

 Menristekdikti Ungkap Ada Mahasiswa Tak Paham Substansi RKUHP, Lalu Bilang Sebagian Aksi Ditunggangi

"Meninggal dunia sekitar pukul 04.00 Wita," kata Plt Direktur RSU Bahteramas dr Sjarif Subijakto, dikutip dari Antara, Jumat.

Sjarif mengatakan, tim dokter yang menangani Yusuf sudah berbuat maksimal. Namun, nyawa mahasiswa tersebut sudah tidak tertolong.

Almarhum Yusuf tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknik D-3 UHO Kendari.

 FOTO-FOTO Penampakan Ambulans Pemprov DKI yang Diduga Bawa Batu, Kaca-kacanya Pecah

Sedangkan, korban meninggal dunia sebelumnya adalah Immawan Randy (21), yang merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO.

Yusuf adalah pasien rujukan dari RS Ismoyo Korem 143/Haluoleo.

Yusuf harus menerima tindakan operasi, karena cedera serius saat aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sultra, Kamis kemarin.

 YUSUF Mansur dan PSSI Lobi Lechia Gdansk, Egy Maulana Vikri Masuk 40 Daftar Pemain SEA Games 2019

Kepala Polres Kendari AKBP Jemi Junaidi yang dikorfirmasi terkait kematian Yusuf tidak bersedia memberikan penjelasan.

"Silakan konfirmasi ke Polda Sultra," kata Kapolres Jemi saat dihubungi.

Pada Kamis malam, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Ketua DPRD Sulawesi Tenggara Abdurrahman Shaleh, dan jajaran Forkopimda, menjenguk Yusuf Kardawi di RSU Bahtermas.

 PESAN Jokowi untuk Mahasiswa: Negara Lain Bersaing di Era Digital, Kita Masih Turun ke Jalan

Sjarif Subijakto mengatakan, Yusuf mengalami benturan di kepala dan terdapat sekitar lima luka dengan panjang sekitar 4 sampai 5 sentimeter.

“Pas masuk di sini sudah koma, dan sampai sekarang kondisinya juga koma dan sementara dirawat,” ujar Sjarif pada Kamis malam.

Menurut dia, luka di kepala Yusuf itu tidak beraturan posisinya, sehingga saat dilakukan tindakan operasi oleh dokter membutuhkan tambahan darah.

 DIBAKAR Massa, Pos Lantas Tomang Menghitam dan Tinggal Puing

Namun, belum dapat dipastikan benturan yang menyebabkan luka di kepala mahasiswa D3 itu dari benda tajam atau benda tumpul.

“Diagnosanya itu dia banyak terkena benturan laporan dari teman-teman. Posisi lukanya beda-beda, cukup banyak, sekitar lima,” jelas Sjarif.

Yusuf mendapat perawatan insentif di RSUD Bahteramas Kendari seusai mengikuti aksi di depan Gedung DPRD Sultra.

 Lima Ambulans Diduga Bawa Batu, Anies Baswedan: Potensi Paramedis Kena Fitnah Selalu Ada

Yusuf awalnya dilarikan ke RS Ismoyo Kendari oleh kawan-kawannya.

Namun, karena kondisinya kritis, mahasiswa Universitas Halu Oleo tersebut terpaksa dirujuk ke RSUD Bahteramas untuk mendapat perawatan intensif.

Sebelumnya, Immawan Randy, tewas saat mengikuti demo mahasiswa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019). (Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved