Unjuk Rasa Mahasiswa

KAPOLRI: Unjuk Rasa Berujung Ricuh di Depan DPR/MPR Mirip Kerusuhan 21-22 Mei 2019

Ia menilai ada perubahan dalam unjuk rasa dua hari terakhir yang dilakukan oleh mahasiswa dan pelajar.

Editor: Yaspen Martinus
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ribuan mahassiswa bentrok dengan polisi saat demonstrasi di sekitar Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (24/9/2019). 

KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian mengatakan unjuk rasa berujung ricuh di depan Gedung DPR yang terjadi beberapa hari terakhir, mirip kerusuhan 21-22 Mei 2019.

"Ini mirip dengan pola kerusuhan 21-23 Mei, dimulai sore hari dan berlangsung sampai malam hari."

"Dan ini kita lihat cukup sistematis, artinya ada pihak-pihak yang mengatur ini," ujarnya saat konferensi pers di Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2019).

SAUT Situmorang Ungkap Alasan Kembali ke KPK, Basaria Panjaitan Bilang Saya Masih Cinta Kamu

Ia menilai ada perubahan dalam unjuk rasa dua hari terakhir yang dilakukan oleh mahasiswa dan pelajar.

Menurutnya, unjuk rasa awalnya berlangsung dengan carra-cara damai, namun kemudian berubah menjadi anarkis.

"Dalam dua hari terakhir ini berganti anarkis, ditandai dengan adanya perusakan, pembakaran, penutupan jalan, penganiayaan terhadap petugas."

Menristekdikti Ungkap Ada Mahasiswa Tak Paham Substansi RKUHP, Lalu Bilang Sebagian Aksi Ditunggangi

"Lempar batu, flare, roket mercon, molotov yang juga diamankan di Polda Metro Jaya," tuturnya.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengatakan, ada indikasi kelompok tertentu berusaha memanfaatkan aksi unjuk rasa tersebut.

Tito Karnavian menilai para oknum tersebut tak menyuarakan suaranya terkait penolakan terhadap sejumlah RUU, namun justru bermuatan politis.

FOTO-FOTO Penampakan Ambulans Pemprov DKI yang Diduga Bawa Batu, Kaca-kacanya Pecah

"Kita melihat ada perubahan dua hari ini, dari cara damai jadi anarkis."

"Ada indikasi kelompok yang lakukan aksi-aksi ini, yang murni awalnya dari teman-teman mahasiswa, kemudian ada pihak yang memanfaatkan untuk agenda lain."

"Bukan agenda RUU ini, tapi agenda politis," tegasnya.

Sebelumnya, sebanyak 265 mahasiswa dan 39 polisi mengalami luka-luka, imbas kericuhan saat aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Selasa (24/9/2019) hingga Rabu (25/9/2019) dini hari.

 DEMONSTRASI di Depan DPR Berakhir Rusuh, 265 Mahasiswa dan 39 Polisi Terluka, 94 Orang Diciduk

Hal itu dikatakan Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/9/2019).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved