DAFTAR Lengkap 575 Anggota DPR Periode 2019-2024
SEBANYAK 575 anggota DPR periode 2019-2024 dilantik pada Selasa (1/10/2019) hari ini.
SEBANYAK 575 anggota DPR periode 2019-2024 dilantik pada Selasa (1/10/2019) hari ini.
Dari jumlah itu, sebanyak 298 di antaranya merupakan petahana.
Sidang pelantikan anggota DPR 2019-2024 dimulai pukul 10.00 WIB.
• Pakar Hukum Tata Negara Ini Sebut Jokowi Otoriter Jika Terbitkan Perppu KPK, Begini Penjelasan Dia
Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengheningkan cipta, sidang pelantikan pun dibuka.
Sidang pelantikan tersebut dibuka sementara oleh anggota DPR tertua dan termua pada periode 2019-2024.
Mereka adalah Abdul Wahab Dalimunthe (80) dari Partai Demokrat yang terpilih dari dapil Sumatera Utara I, dan Hillary Brigitta Lasut dari Partai Nasional Demokrat yang terpilih dari Sulawesi Utara.
• Polisi Somasi Ananda Badudu karena Bilang Begini Sambil Menangis, Dianggap Memprovokasi Masyarakat
Keduanya tampak berdampingan membuka sidang, Abdul Wahab mengenakan setelan jas hitam dan Hillary Brigitta mengenakan kebaya biru.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pengucapan sumpah oleh anggota DPD pada pukul 10.42, dan diakhiri pengucapan sumpah oleh anggota MPR pada pukul 11.00.
Berikut ini daftar lengkap 575 anggota DPR periode 2019-2024:
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin apel pasukan kesiapan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
Apel gelar pasukan digelar di Skadron 17 Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (30/9/2019).
Apel digelar bertepatan dengan persiapan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 TNI pada 5 Oktober 2019.
• Terduga Teroris Indramayu Kenal Perempuan Lewat Facebook Lalu Diajak Mengebom Kantor Polisi
"Pagi ini saya mengambil apel kesiapan pasukan kurang lebih 8 ribu (total pasukan 8.526) prajurit dari 3 matra."
"Dan rencana upacara HUT TNI ke-74 itu, kami laksanakan komplet," kata Hadi Tjahjanto ditemui di lokasi, Senin (30/9/2019).
Dia menjelaskan, pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR/DPD/MPR periode 2019-2024, melibatkan tiga matra di TNI.
• DENSUS 88 Ciduk Terduga Teroris di Indramayu, Warga Mengenalnya Sebagai Anak Punk
Yakni, Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut.
Menurut dia, ada upaya menambah atau mempertebal pasukan pengamanan untuk membantu Polri.
Semula, pihaknya hanya mengerahkan sebanyak 3.000 personel, namun, nantinya pasukan pengamanan itu akan ditambah.
• Senin Pekan Depan Mahasiswa Bakal Berunjuk Rasa di Sidang Paripurna Terakhir DPR Periode 2014-2019
"Hari ini, kami perkuat. Kemarin tiga ribu. Saat ini, kami kerahkan enam ribu," kata dia.
Pasukan pengamanan itu, kata dia, disebar di sejumlah tempat, mulai dari Gedung DPR/MPR, Istana Negara, sentra ekonomi di Glodok, Jembatan Tiga, dan Jembatan 5.
Untuk pengamanan Gedung DPR/MPR, pihaknya telah menempatkan pasukan di masing-masing titik yang dinilai dapat mengganggu keamanan dan kelancaran pelantikan anggota legislatif terpilih.
• Ibu Pembunuh Anak Angkat Lakukan Hubungan Terlarang dengan Dua Putra Kandung, Sebut Suami Loyo
"Titik-titik masing-masing sesuai yang kami rencanakan. Tetapi tidak masuk ke dalam, tetapi tarik keluar."
"Di Ladokgi, pintu utama DPR/MPR, Pejompongan, Petamburan dan menuju Palmerah."
"Di situ ada stasiun kereta api dan ada pintu menuju masjid ke Gedung DPR/MPR."
• PERETAS Situs Kemendagri Sudah Bobol 600 Website, Umurnya Baru 21 Tahun, Lulusan SMK
"Kemudian pengaman pintu belakang dekat Lapangan Tembak. Kami perkuat perbanyak pasukan TNI/Polri," tuturnya.
Panglima berharap kegiatan pengamanan itu dapat berjalan lancar.
"Insyaallah semua bisa aman dan lancar," harapnya.
• KPI Bakal Tindak Pengelola Infotainment Berkonten Horor dan Mistis, Minta Masyarakat Serahkan Bukti
Setelah menggelar Sidang Paripurna MPR Akhir Masa Jabatan 2014-2019 pada Jumat (27/9/2019) lalu, MPR akan menggelar Sidang Paripurna MPR Awal Masa Jabatan 2019-2024, Selasa (1/10/2019).
Sidang paripurna ini rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah menjelaskan pokok-pokok agenda dalam Sidang Paripurna Awal Masa Jabatan 2019-2024.
• PDIP: Mengubah Undang-undang KPK dengan Perppu Sebelum Dijalankan Sikap Kurang Tepat
Di antaranya adalah pelantikan anggota DPR 2019-2024, pelantikan anggota DPD 2019-2024, dan pelantikan anggota MPR 2019-2024.
Pelantikan dan pengucapan sumpah janji tersebut akan dilakukan di depan Ketua Mahkamah Agung.
Sebelumnya, Hadi Tjahjanto menegaskan komitmen pihaknya untuk ikut mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pemilu 2019, pada 20 Oktober mendatang.
• Peserta Aksi Mujahid 212 Bilang Indonesia Bakal Runtuh Jika Rizieq Shihab Tidak Pulang
Hal itu ia sampaikan seusai meresmikan pembentukan Kogabwilhan (Komando Gabungan Wilayah Pertahanan) di Skadron 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (27/9/2019) pagi.
Bahkan, Panglima TNI tak segan menyatakan siapa pun yang berniat menggagalkan pelantikan Presiden, akan berhadapan dengan TNI.
• Demonstrasi di Depan DPR/MPR Berujung Rusuh, Fahri Hamzah: Mahasiswanya Sudah Enggak Ada
“Siapa pun yang melakukan tindakan anarkis, inkonstitusional, dan tidak baik."
"Termasuk berupaya menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden hasil Pemilu, akan berhadapan dengan TNI,” ujar Panglima TNI lantang.
Pernyataan itu disampaikan Panglima TNI bersama satuan-satuan di tiga matra TNI.
• Wiranto Tolak Berdialog dengan Organisasi Pimpinan Benny Wenda, Ini Alasannya
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto mengatakan, aksi unjuk rasa mahasiswa dan pelajar yang dimulai secara elegan serta damai, berangsur diambil alih sekelompok orang yang bertujuan menciptakan kerusuhan.
Wiranto menegaskan, aksi unjuk rasa akan diubah menjadi gelombang baru dengan tujuan menduduki Gedung DPR, sampai menggagalkan pelantikan anggota DPR periode 2019-2024 pada 1 Oktober 2019.
Menurut Wiranto, gelombang baru ini akan dimanfaatkan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab, untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2019.
• SATU Perusuh Tewas Saat Bentrok di Slipi, Kapolri Pastikan Bukan Mahasiswa Atau Pelajar
“Kami mengapresiasi gerakan mahasiswa yang bernuansa mengoreksi rancangan undang-undang oleh pemerintah dan DPR RI."
"Tapi sayang gerakan mahasiswa yang elegan itu pada malam hari diambil alih oleh perusuh dengan melawan petugas.”
“Dan sudah cukup bukti bahwa gerakan yang ambil alih demonstrasi mahasiswa itu bertujuan untuk menduduki Gedung DPR RI."
• POLISI Luruskan Kabar Ambulans Bawa Batu dan Bensin, Ini yang Sebenarnya Terjadi
"Hingga mengganggu kerja anggota dewan termasuk menggagalkan pelantikan anggota DPR baru."
"Lebih lanjut tujuannya adalah menggagalkan pelantikan Presiden,” ungkap Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2019).
Wiranto menjelaskan, gelombang baru ini akan berusaha memprovokasi masyarakat untuk memancing aparat keamanan agar bertindak lebih keras lagi, sehingga menciptakan korban.
• KAPOLRI: Unjuk Rasa Berujung Ricuh di Depan DPR/MPR Mirip Kerusuhan 21-22 Mei 2019
Jika kemudian tercipta korban, menurut Wiranto, sejumlah pihak yang tak bertanggung jawab itu akan memanfaatkan momentum.
Tujuannya, untuk menggelar gerakan yang lebih besar dengan tujuan menciptakan rasa tidak percaya kepada pemerintahan yang sah.
Wiranto mengatakan, sejumlah kalangan masyarakat akan dipancing dan dimanfaatkan untuk melakukan serangan kepada aparat keaman.
• SAUT Situmorang Ungkap Alasan Kembali ke KPK, Basaria Panjaitan Bilang Saya Masih Cinta Kamu
“Pelajar kemarin sudah berhasil mereka provokasi untuk menyerang masyarakat."
"Setelah berhasil menghasut pelajar kemarin, kita harus waspada gelombang gerakan seperti itu akan melibatkan kelompok Islam garis keras dan juga suporter sepak bola.”
“Kemudian buruh, tukang ojek, dan paramedis juga jangan mau dihasut untuk dilibatkan dalam gerakan itu."
• Menristekdikti Ungkap Ada Mahasiswa Tak Paham Substansi RKUHP, Lalu Bilang Sebagian Aksi Ditunggangi
"Sekarang paramedis sudah menjadi sasaran penyesatan-penyesatan,” beber Wiranto.
Mantan Panglima TNI itu menjelaskan, kini tenaga medis mulai disesatkan dengan informasi dalam salah satu rancangan undang-undang.
Ada poin yang menyebut jika paramedis salah mengambil keputusan dalam melakukan pertolongan kepada pasien, akan didenda Rp 1 juta.
• FOTO-FOTO Penampakan Ambulans Pemprov DKI yang Diduga Bawa Batu, Kaca-kacanya Pecah
Wiranto menegaskan informasi itu menyesatkan dan tak ada sama sekali.
“Tenaga medis kita sudah diberikan informasi yang menyesatkan seperti itu, padahal sama sekali tidak ada."
"Jadi kita ingatkan bahwa paramedis jangan sampai mengikuti provokasi seperti itu,” pintanya.
• YUSUF Mansur dan PSSI Lobi Lechia Gdansk, Egy Maulana Vikri Masuk 40 Daftar Pemain SEA Games 2019
Senada, Kapolri Jenderal Tito Karnavian melihat ada pihak memanfaatkan demonstrasi tolak sejumlah RUU oleh mahasiswa di depan gedung DPR, untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Jokowi.
Menurutnya, demo mahasiswa yang awalnya berjalan dengan damai berubah menjadi aksi anarkis pada sore hingga malam hari.
"Kami melihat ada pihak-pihak yang memanfaatkan, mengambil momentum ini untuk agenda sendiri, bukan agenda RUU," ucapnya di tempat yang sama.
• PESAN Jokowi untuk Mahasiswa: Negara Lain Bersaing di Era Digital, Kita Masih Turun ke Jalan
"Agenda itu politis dengan tujuan menjatuhkan pemerintah yang sah secara konstutusional," sambung Tito Karnavian.
Namun, terkait siapa aktor atau kelompok yang memanfaatkan demonstrasi mahasiswa, Kapolri tidak mengungkapkan secara jelas dan hanya menyebut kerusuhan telah dirancang secara teratur.
Lebih lanjut ia mengatakan, aksi anarkis di sekitaran gedung DPR dua hari lalu mirip dengan kerusuhan di kantor Bawaslu pada Mei 2019.
"Aksi kekerasan batu, pembakaran dan lain-lain mirip pola kerusuhan 21-22 Mei lalu. Ini terlihat cukup sistematis, artinya ada pihak yang mengatur itu," paparnya. (CC)