BERITA VIDEO

VIDEO : Ternyata Pelajar yang Ikut Unjuk Rasa Tak Tahu Maksud Aksi Itu

Ternyata pelajar yang mendatangi gedung DPR tidak tahu persis isu yang dibawanya dalam aksi unjuk rasa. Simak dialognya dengan polisi.

Pengaduan yang dikirimkan ke KPAI terdiri atas poster seruan-seruan aksi untuk pelajar STM (bukan SMK), foto dan video-video yang menunjukkan anak-anak sekolah tersebut bergerak, mulai dari naik truk, bus transjakarta sampai KRL dengan titik naik dari Bekasi dan Depok.

Namun menjelang sore ada foto-foto yang menunjukkan pergerakan anak-anak yang turun di stasiun Palmerah dan Manggarai.

Pelajar Diamankan Polisi, Orangtua Murid Marah ke Anaknya: Izin Sekolah Lo Ya, Ngaku Sekolah Ya!

Ada Demonstrasi Pelajar Membuat Warga Kesulitan Akses Menuju Stasiun Palmerah

Atas semua laporan tersebut, Komisioner KPAI Retno Listyarti segera mengontak pejabat Kemdikbud RI dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk segera mengeluarkan edaran singkat melalui aplikasi WA kepada kepala-kepala sekolah di wilayah-wilayah yang peserta didiknya bergerak menuju DPR RI.

“Itu langkah awal yang dilakukan KPAI sore itu karena kondisi sangat urgen. Memastikan anak-anak darimana saja yang bergerak ke Jakarta juga mudah dideteksi dengan pesan berantai tersebut,” ujar Retno, Komisioner KPAI bidang Pendidikan dalam siaran persnya yang diterima Wartakotalive pada Kamis (26/9/2019).

VIDEO Kekerasan Anak, KPAI Jelaskan Video Disebar Nikita Mirzani, Terjadi di Ponpes Lampung

KPAI: Banyak Siswa Alami Gangguan Kesehatan Akibat Kabut Asap

KPAI sempat menemui Humas Kemdikbud Herlangga untuk bersama-sama ke lokasi melihat perkembangan yang ada.

Kalau pun menemukan pelajar akan minta aparat untuk menghentikan gas ari mata serta menyisir daerah Pejompongan dan Senayan.

"Namun, ternyata malam itu KPAI dan Kemdikbud sulit menembus lokasi-lokasi titik massa berkumpul atau berlari menyelamatkan diri setelah terkena gas airmata. Akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi rumah sakit sekitar senayan dan pejompongan, yaitu rumah sakit AL Mintohardjo di Benhil dan RS Pelni.

Motor Milik Wartawan Dibakar Massa Pelajar di Pintu Belakang Gedung DPR

Begini Kronologi Lengkap Rusuh Pelajar Vs Polisi di Palmerah

KPAI mengapresiasi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat yang segera imbauan KPAI sehingga dengan cepat sekolah dapat mendeteksi keberadaan anak-anaknya;

KPAI juga mengapresiasi Kemdikbud RI, khususnya Humas dan Direktorat Pembinaan SMA untuk mau ke RS-RS di sekitar lokasi rusuh untuk mendeteksi apakah benar para korban merupakan anak-anak sekolah dan menanyakan para korban alasan datang aksi dan siapa yang menggerakan.

Sayangnya Humas Kemdikbud hanya sebentar di RS, namun tiga kasie dan staf Direktorat Pembinaan SMK Kemdikbud sampai malam berada di RS bersama KPAI.

KPAI dan Kemdikbud diterima oleh Direktur RS AL MH, Bapak Wiweka. Kami diijinkan menemui anak-anak yang sudah mendapatkan perawatan dengan luka ringan dan sedang.

Rombongan pelajar menggunakan kendaraan menuju Gedung DPR di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).
Rombongan pelajar menggunakan kendaraan menuju Gedung DPR di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019). (Warta Kota/Rangga Baskoro)

Ada 14 anak korban yang diwawancarai oleh Komisioner KPAI, dari percakapan tersebut diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Korban yang dilarikan ke RS tidak hanya anak SMK (dalam ajakan medsos disebut STM), tetapi juga siswa SMA dan SMP.

Bahkan korban patah tulang yang akan menjalani operasi pagi ini (26/9) adalah siswa SMPN di Jakarta Selatan;

2. Anak-anak korban mengaku ikut demo karena ajakan dari media social, seperti iinstagram dan aplikasi WA. Namun ada anak korban yang tidak tahu diajak untuk demo kawan sekolahnya, tahunya dia diajak jalan-jalan ke pusat kota, nanti dapat makan dan minum;

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved