Operasi Tangkap Tangan
'Wanginya' Impor Bawang Putih yang Menggoda Anggota DPR Asal PDIP Hingga Terciduk KPK
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap istilah 'lock kuota' dalam kasus dugaan suap izin kuota impor bawang putih.
Agus Rahardjo menjelaskan, Chandry alias Afung merupakan pemilik PT Cahaya Sakti Agro (PT CSA), yang bergerak di bidang pertanian.
Afung diduga memiliki kepentingan dalam mendapatkan kuota impor bawang putih dalam perkara ini.
Chandry dan Doddy diduga bekerja sama untuk mengurus izin impor bawang putih untuk tahun 2019.
• Megawati kepada Prabowo: Capek Ya Tempur Terus, Nanti Tempur Lagi di 2024
Sebelumnya, Doddy menawarkan bantuan dan mengaku punya 'jalur lain' untuk mengurus Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian.
Serta, Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan.
Karena proses pengurusan yang tak kunjung selesai, Doddy berusaha mencari kenalan yang bisa menghubungkannya dengan pihak-pihak yang dapat membantu pengurusan RIPH dan SPI tersebut.
• Sandiaga Uno: Hadiri Kongres PDIP, Bukti Prabowo Tidak Baperan
Doddy kemudian berkenalan dengan Zulfikar yang memiliki kolega-kolega yang dianggap berpengaruh untuk pengurusan izin tersebut.
Zulfikar memiliki koneksi dengan orang kepercayaan Nyoman, Mirawati, dan pihak swasta Elviyanto.
Mereka diketahui dekat dengan Nyoman yang memiliki tugas di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM, BUMN, Investasi, dan Standarisasi Nasional.
• Putri Gus Dur Siap Bina Enzo Agar Keyakinannya Terhadap Pancasila Semakin Kokoh
"Setelah itu DDW (Doddy), ZFK (Zulfikar), MBS (Mirawati), dan INY (Nyoman) melakukan serangkaian pertemuan."
"Dalam rangka pembahasan pengurusan perizinan impor bawang putih dan kesepakatan fee," jelas Agus Rahardjo.
Agus Rahardjo menjelaskan, dari pertemuan-pertemuan tersebut, muncul permintaan fee dari Nyoman melalui Mirawati.
• Teken Perpres Percepatan Pengembangan Kendaraan Listrik, Jokowi Tantang Anies Baswedan Lakukan Ini
Ia mengatakan, angka yang disepakati pada awalnya adalah Rp 3,6 miliar, dan komitmen fee Rp 1.700 sampai Rp 1.800, dari setiap kilogram bawang putih yang diimpor.
"Komitmen fee tersebut akan digunakan untuk mengurus perizinan kuota impor 20 ribu ton bawang putih, untuk beberapa perusahaan."
"Termasuk perusahaan yang dimiliki oleh CSU (Chandry) alias Afung," beber Agus Rahardjo.
• Taruna Akmil Keturunan Prancis Diduga Pendukung Khilafah, Menhan: Kalau Benar, Pecat!