Isu Makar

DALANG Rusuh 22 Mei sampai Pimpinan Lembaga Survei Target Pembunuhan Akhirnya Dibongkar Polisi

Polisi akhirnya membongkar dalang kerusuhan 21-22 Mei 2019. Polisi juga mengungkap siapa pimpinan survei yang menjadi target pembunuhan pada Mei 2019

Editor: Suprapto
photocollage/wartakotalive.com/tribunnews.com
Tersangka kasus makar Mayjen (Purn) Kivlan Zein dan pimpinan lembaga survei Charta Politika Yunarto Wijaya. 

Di samping itu, pemberi target juga meminta para tersangka untuk membunuh satu orang pimpinan lembaga survei.

"Rumah pimpinan lembaga survei itu sudah beberapa kali didatangi tersangka pembunuh yang sudah dikasih Rp 5 juta," ujar M Iqbal.

Disiapkan Sniper untuk Bunuh 4 Tokoh

Dalam kesempatan itu, M Iqbal juga menjelaskan senjata api laras panjang dan senjata api laras pendek yang sudah dibeli oleh para tersangka.

Senjata api itu akan digunakan untuk membunuh para target pembunuhan, yakni 4 tokoh nasional dan 1 pimpinan lembaga survei.

Senjata laras panjang yang disita dari tersangka juga dilengkapi teropong atau teleskop.

Senjata itu biasa digunakan oleh para penembak jitu atau sniper.

"Jadi, senjatanya ini memang sudah dilengkapi teleskop untuk seniper," ujar M Iqbal.

3 Kelompok Pengacau 

Menurut M Iqbal, dengan terungkapnya pembunuh bayaran tersebut, berarti sudah terungkap setidaknya ada 3 kelompok pengacau yang akan menunggangi aksi 22 Mei 2019.

"Jadi, kelompok yang sekarang kita rilis ini beda dengan kelompok yang sebelumnya sudah dijelaskan oleh Bapak Menkopolhukam dan Bapak Kapolri," kata Iqbal.

Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menjelaskan adanya kelompok yang menyelundupkan senjata ke Indonesia.

Senjata api itu dilengkapi dengan teleskop dan peredam suara yang biasa digunakan oleh sniper.

Selain itu, kelompok lainnya adalah kelompok teroris yang sudah  ditangkap polisi sebelum unjuk rasa pada tanggal 21-22 Mei 2019.

"Para tersangka teroris itu sudah bilang ingin manfaatkan momentum demokrasi untuk beraksi. Demokrasi menurut paham mereka itu kafir," ata M Iqbal.

"Jadi ada tiga kelompok penunggang gelap aksi 22 Mei 2019," tambah M Iqbal.

BERITA POPULER KEMARIN

 Mahfud MD dan 2 Pakar Top Sebut Prabowo Punya Kesempatan Kalahkan Jokowi di Mahkamah Konstitusi

 Mahfud MD Beri Penjelasan Lengkap Soal Penyebab Sikap Prabowo Subianto Berubah

 Kisah Pengorbanan Mantan Suami Mulan Jameela, dan Perjuangan Maia Estianty Agar Mulan Tak Bercerai

 TRAGIS Suami-Istri Cekcok di Depan Dua Anaknya Hingga Berujung Maut: Sudah Pa Sudah Pa, Kasihan Mama

Sementara itu, Tribunnews.com memberitakan, Mabes Polri mengungkap dugaan upaya pembunuhan kepada empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei yang direncanakan enam tersangka pemilik senjata api ilegal.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan satu orang pimpinan lembaga survei menjadi target pertama.

“Jadi pimpinan lembaga survei itu disuruh hajar dulu, kemudian dikasih uang. Motifnya masih kami dalami,” ungkap Dedi di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019).

Dedi menduga pimpinan lembaga survei tersebut menjadi target upaya pembunuhan berkaitan dengan institusinya, di mana lembaga survei bisa menggiring opini publik lewat hasil survei.

“Ya bisa jadi ke arah situ, mereka (pelaku) kan sudah analisis, mereka profesional,” tegas Dedi.

Dedi menyatakan pihaknya akan terus menelusuri siapa aktor intelektual dan penyandang dana dari rencana tersebut.

“Dari enam tersangka kan ada HK sebagai leader, HK ini dipesan oleh aktor intelektual, yang desain semua rencana, dan ada penyandang dana di atasnya,” kata Dedi.

Selain menyita berbagai jenis senjata api dan rompi antipeluru, polisi juga berhasil mengamankan sejumlah mata uang asing dollar Singapura yang nilainya sekitar Rp 150 juta sebagai bagian dari janji pemberian uang.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved