Viral Medsos

SADIS, Petugas Lapas Nusakambangan Seret 26 Napi Narkotika Asal Bali di Atas Jalanan Berkerikil

Video yang mempertontonkan tindak kekerasan terhadap para tahanan narkotika asal Bali dipindahkan dari Lapas Kerobokan dan Lapas Bangli

Layar tangkap Youtube
Video viral 26 napi narkotika dari Bali diperlakukan tidak wajar oleh petugas Lapas Nusakambangan 

Dalam kasus ini, Kalapas Narkotika Nusakambangan HM dinilai lalai karena tidak mampu mengendalikan anak buahnya sebanyak 13 orang sehingga terjadi pelanggaran prosedur.

Andre Taulany Dituding Menghina Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Adi Hidayat, Begini Klarifikasinya

Ijtima Ulama Minta Jokowi-Maruf Amin Didiskualifikasi, Sandiaga Uno: Perlu Dipertimbangkan

Pengakuan Putra Aji Adhari yang Masuk ke Server KPU untuk Menambah DPT

Seluruh petugas tersebut sudah diperiksa dan membenarkan adanya tindakan kekerasan tersebut.

"Kalapas Narkotika telah dinonaktifkan, ditarik ke kantor wilayah. Kemudian kepala kantor wilayah menunjuk pelaksana harian, yaitu pejabat Kabid Pembinaan Lapas Batu, saudara Irfan Wijaya, untuk melaksanakan tugas sebagai Kepala di Lapas Narkotika Nusakambangan," jelas Junaedi.

Ditambahkan, hingga kemarin ke 13 petugas yang diduga melakukan tindak kekerasan masih terus diperiksa oleh tim dari Kemenkum HAM.

“Apabila pelanggaran ini kategori berat, ringan, sedang, sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan, maka akan dijatuhi hukuman secara administrasi kepegawaian, didasarkan atas PP 53 dan kemudian juga pertanggungjawaban secara hukum mesti mereka harus dimintakan dan mereka harus lakukan," tegas Junaedi.

Saya Kurang Paham SOP-nya

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Klas II A Denpasar, Kerobokan, Tonny Nainggolan, membenarkan jika napi yang ada dalam video yang viral tersebut merupakan napi yang dilayarkan oleh Lapas Kerobokan bersama kepolisian Polda Bali pada 28 Maret 2019.

Namun dirinya belum bisa berkomentar banyak mengenai video tersebut, dan dirinya pun tidak tahu menahu perihal prosedur di Lapas Nusakambangan.

"Iya, iya benar. Itu masih didalami, SOP (Standar Operasional Prosedur)-nya di sana bagaimana. Saya tidak bisa jawab hal itu, saya Kalapas Kerobokan, nah saya kurang paham SOP-nya itu bagaimana," kata Tonny kepada Tribun Bali, kemarin sore.

"Saya juga tidak bisa berikan komentar banyak, sebelum pihak-pihak di sana memberikan komentar yang sebenarnya,” tambahnya.

Satu yang pasti, kata Tonny, pihak Lapas Kerobokan menyerahkan 10 tahanan narkoba itu dalam keadaan baik.

“Dan kami kan serah-terimakan dengan pihak pengawal dari polisi. Nah pihak kepolisian yang menyerahkan lanjut ke pihak mereka (di Nusakambangan)," jelas Tonny.

Dia menyebutkan, pihaknya melakukan pemindahan narapidana tersebut sejak 28 Maret lalu.

"Sebulan yang lalu itu. Ada 26 narapida semuanya. Dari Lapas Narkotika Bangli 16 orang sementara dari Lapas Kerobokan ada 10 orang," sebut dia.

Terpisah, Kalapas Narkotika Bangli, Arif Rahman, juga tidak menampik saat dikonfirmasi terkait beredarnya video tindak kekerasan tersebut. Namun ia juga enggan berkomentar.

"Kejadiannya di NK (Nusakambangan). Saya tidak bisa berkomentar, karena itu bukan kewenangan saya. Dalam hal ini kewenangan Dirjen Pas (Direktur Jenderal Pemasyarakatan). Sudah ada pemeriksaan, dan sudah ada pernyataannya juga," ujarnya, semalam.

Sementara itu, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan saat dikonfirmasi mengaku belum melihat video tersebut. "Belum saya lihat, coba saya lihat," katanya. (bus/mer)

Penulis: Busrah Ardans 

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 26 Napi Asal Bali Diseret di Kerikil Saat Dibawa ke Nusa Kambangan, Willy Akasaka Cs Alami Kekerasan

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved