Berita Jakarta

Depresi di Jakarta Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional, Pemprov Perkuat Layanan Psikologi

Persentase warga Jakarta dengan usia di atas 15 tahun yang mengalami depresi lebih tinggi dibandingkan angka rata-rata nasional.

warta kota/yolanda
LAYANAN JAKCARE - Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial Chico Hakim mengatakan Pemprov sediakan layanan untuk mengatasi warga yang mengalami depresi lewat aplikasi Jakcare (Foto: WARTA KOTA/Yolanda Putri) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Persentase warga Jakarta berusia di atas 15 tahun yang mengalami depresi tercatat lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.

Menyikapi hal ini, Pemprov DKI Jakarta memperkuat layanan konsultasi dan pendampingan psikologi melalui kanal JakCare, aplikasi JAKI, serta program skrining kesehatan mental di puskesmas dan komunitas.

Adapun persentase warga Jakarta dengan usia di atas 15 tahun yang mengalami depresi lebih tinggi dibandingkan angka rata-rata nasional.

Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim tak menampik hal tersebut. 

Dia menilai, Jakarta menjadi kota dengan beban hidup warganya yang cukup tinggi.

"Angka ini menjadi pengingat bagi kami bahwa tekanan kehidupan di ibu kota memang nyata, dan kami terus bekerja keras untuk menekan angka tersebut," ungkap Chico saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Senin (25/11/2025).

Chico menjelaskan, Pemprov DKI telah menjalankan sejumlah program pendampingan dan penanganan layanan psikologi masyarakat.

Baca juga: Depresi Ortu Bercerai, Remaja Ini Hendak Akhiri Hidup dengan Terjun Bebas dari Atap Truk di Depok

Salah satunya adalah kanal JakCare, yang berupa ayanan konsultasi psikologis gratis 24 jam via telepon (0800-150-0119) dan aplikasi JAKI.

Selain itu, masih dilakukan skrining kesehatan jiwa gratis melalui Program cek kesehatan gratis (CKG) di puskesmas dan posyandu—sudah menjangkau ratusan ribu warga.

Kemudian, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga melakukan edukasi dan workshop kesehatan mental di sekolah-sekolah dan komunitas, serta penguatan tenaga psikolog klinis di puskesmas kecamatan.

"Kami terus tingkatkan akses dan kurangi stigma, karena Jakarta yang bahagia itu bukan cuma slogan, tapi juga ketika setiap warganya merasa didengar dan didukung," jelas Chico.

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa 1,5 persen penduduk DKI Jakarta berusia di atas 15 tahun mengalami depresi—angka yang sedikit melampaui rata-rata nasional sebesar 1,4 persen.

Temuan ini disampaikan dalam sebuah seminar daring yang membahas situasi kesehatan jiwa di masyarakat.

Pada kelompok usia tersebut, gangguan kesehatan mental menempati urutan kedua dari sepuluh penyakit dengan jumlah kasus terbanyak.

Di tingkat provinsi, Jawa Barat menjadi wilayah dengan prevalensi masalah kesehatan jiwa tertinggi, mencapai 4,4 persen, jauh di atas rata-rata nasional yang berada di angka 2 persen.

Baca juga: Rekan Indonesia Bereaksi atas Pernyataan Rano Karno Soal Survei Kesehatan Mental Warga Jakarta

Sumber: WartaKota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved