Berita Nasional
Kader PSI Dedy Nur Sebut Gibran Telah Menjelma Menjadi Jokowi Baru, Membuat Lawan Politik Panik
Dedy Nur Palakka menilai, ada semacam ketakutan politik pihak tertentu terhadap sosok Gibran saat ini
Namun, ia menegaskan anggapan itu tidak benar.
“Bapak-ibu mungkin sering baca berita tentang saya, katanya Gibran diasingkan ke Papua. Tidak, itu tidak benar. Papua bagian dari NKRI dan harus kita berikan perhatian khusus,” tegas Gibran.
Menurut Gibran, perhatian pemerintah terhadap Papua diwujudkan melalui pembentukan dua lembaga khusus, yakni Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.
“Itulah kenapa ada dua lembaga yang mengawal pembangunan di sini,” katanya.
Ia juga menyampaikan keyakinannya bahwa orang-orang yang terlibat dalam dua lembaga tersebut merupakan sosok-sosok terpilih yang memahami kondisi dan kebutuhan masyarakat Papua.
“Saya yakin Pak Gubernur dan orang-orang yang ada di sana itu adalah orang-orang terpilih, yang mengerti problem Papua. Ke depan pasti akan muncul terobosan dan inovasi baru yang membawa manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Gibran.
Diminta perbaiki kualitas
Sementara itu, Analis komunikasi politik Hensa menilai Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, perlu segera membangun kepercayaan masyarakat terhadap kualitas kepemimpinannya di tahun kedua memimpin Indonesia, bersama Presiden RI Prabowo Subianto.
Menurutnya, citra Gibran yang selama ini bergantung pada bantuan ayahnya, Joko Widodo, yang telah menimbulkan persepsi negatif di kalangan publik.
Sehingga, publik tidak melihat kontribusi nyata dari Gibran selama menjabat sebagai wakil presiden.
Baca juga: Diskusi Kebangsaan, Ini Catatan Kelompok Cipayung Plus untuk Prabowo-Gibran
Baca juga: Menteri Keuangan Purbaya Dapat Dukungan Gibran untuk Ceplas-ceplos
"Menurut saya, Gibran harus membuktikan kualitasnya agar masyarakat percaya, bukan hanya menghindari persepsi bahwa perannya hanyalah tidak mengganggu presiden," ujar Hensa, Rabu (22/10/2025).
Hensa mengatakan, selama masa jabatannya sebagai Wali Kota Solo dan Wakil Presiden, Gibran sering dikaitkan dengan pengaruh Jokowi, yang membuat harapan publik terhadap kontribusinya terbatas.
Hal ini, kata Hensa, membuat Gibran secara kualitas berbeda dengan wakil presiden sebelumnya seperti Ma'ruf Amin, Boediono, atau Jusuf Kalla, yang dianggap mampu memberikan dukungan substansial kepada presiden.
"Jadi yang harus diperbaiki Gibran itu adalah kepercayaan masyarakat akan kualitas dia, trust level terhadap kualitas dia. Karena selama ini kan citranya dia jadi wali kota dibantu oleh bapaknya, jadi wapres pun dibantu oleh bapaknya," kata Hensa.
Terkait dengan cara meningkatkan kualitasnya, Hensa berpendapat bahwa Gibran saat ini perlu fokus ke isu-isu krusial yang masih menggantung di mata masyarakat, contohnya adalah ijazah.
| Etawalin Sereal Tawarkan Cara Asik Diet Sehat dan Gaya Hidup Modern |
|
|---|
| Wamendagri Ribka Haluk Buka Rapat Pleno BP3OKP Bersama Wakil Presiden RI di Manokwari |
|
|---|
| Jenderal Listyo Sigit Prabowo Tegaskan Kesiapan Polri Hadapi Bencana |
|
|---|
| UAS Tetap Bela Gubernur Riau Abdul Wahid Meski Jadi Tersangka Korupsi |
|
|---|
| DPR RI Langgar Tuntutan 17+8, Kini Ahmad Sahroni CS Batal Dipecat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Gibran-kunjungi-Papua.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.