Berita Nasional

Kader PSI Dedy Nur Sebut Gibran Telah Menjelma Menjadi Jokowi Baru, Membuat Lawan Politik Panik

Dedy Nur Palakka menilai, ada semacam ketakutan politik pihak tertentu terhadap sosok Gibran saat ini

Editor: Feryanto Hadi
Tribunnews.com
KUNJUNGAN KERJA - Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming berbicara di hadapan tokoh adat dan masyarakat Papua di Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11/2025). Gibran menegaskan isu dirinya diasingkan ke Papua tidak benar. 

 

Ringkasan Berita:
  • Dedy Nur Palakka menilai, ada semacam ketakutan politik pihak tertentu terhadap sosok Gibran saat ini
  • Ketakutan itu terjadi lantaran Gibran kini telah memiliki kemampuan seperti Jokowi.
  • Menurutnya, tuduhan politik bahwa Gibran sedang “diasingkan” hanyalah bentuk kebingungan dari para lawan

 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur Palakka mengungkapkan alasan banyak pihak ingin menjatuhkan martabat Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Dedy menilai, ada semacam ketakutan politik pihak tertentu terhadap sosok Gibran saat ini

"Sebenarnya, ada ketakutan politik yang cukup beralasan dari lawan politik itulah mengapa Gibran Rakabuming Raka terus diremehkan atau bahkan direndahkan martabatnya sebagai manusia," ungkap Dedy dikutip Warta Kota dari laman X, Rabu (5/11/2025)

Dedy menyebut, ketakutan itu terjadi lantaran Gibran kini telah memiliki kemampuan seperti Jokowi.

"Sosok Gibran telah menjelma menjadi Jokowi 2.0 — dengan energi individual yang kuat dan gaya komunikasi yang tidak banyak bicara. Justru karena sikap diam dan ketenangannya itulah, lawan-lawan politiknya menjadi sangat khawatir," ujarnya

Baca juga: PSI Tegur Kader yang Samakan Jokowi dengan Nabi, Kini Dedy Nur Palakka Minta Maaf

 Dalam dunia politik, menurutnya, yang tidak bisa dipahami adalah senjata paling mematikan, dan mereka kini kebingungan harus menyerang dari sisi mana lagi.

"Tuduhan politik bahwa Gibran sedang “diasingkan” hanyalah bentuk kebingungan dari para lawan yang mungkin menyadari bahwa ambisi politik mereka di masa depan bisa terhambat jika sosok ini terus menjadi bahan pembicaraan di hampir semua lapisan masyarakat. "

"Pada akhirnya, mari bersaing secara terbuka dan elegan. Ajarkan kepada rakyat Indonesia bagaimana cara berpolitik dengan terhormat," tandasnya

Curhat Gibran di Papua

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan Papua bukan tempat pengasingan, melainkan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.

Hal ini dikatakan Gibran untuk menepis anggapan bahwa dirinya diasingkan ke Papua. 

“Saya tekankan, Papua itu bukan tempat pengasingan atau pembuangan,” ujar Gibran saat bertemu sejumlah tokoh adat dan masyarakat di Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11/2025).

 Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengaku mengetahui adanya narasi yang menyebut dirinya "dikirim" ke Papua usai menerima tugas mengawal pembangunan di wilayah timur Indonesia.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved