Saat Menteri Pertanian Amran Hadang Jejak Gelap 250 Ton Beras dari Thailand

Operasi penyelundupan beras impor kembali menyingkap jaringan distribusi gelap yang bekerja dalam senyap.

Editor: Joanita Ary
TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
MENTAN AMRAN -- Operasi penyelundupan beras impor kembali menyingkap jaringan distribusi gelap yang bekerja dalam senyap. Di Sabang, Aceh, aparat penegak hukum bersama Kementerian Pertanian mengungkap 250 ton beras ilegal asal Thailand yang disimpan di gudang PT Multazam Sabang Group (MSG). Penemuan itu bukan sekadar soal barang tanpa dokumen, melainkan potret lama praktik perdagangan pangan yang berjalan di luar radar negara. 

Hingga laporan ini disusun, aparat kepolisian dan tim pengawas masih memeriksa dokumen-dokumen milik MSG dan melacak alur pengiriman, mulai dari keberangkatan di Thailand hingga masuknya barang ke kawasan Sabang.

Investigasi pendahuluan menduga adanya pihak-pihak yang memuluskan proses masuknya barang tanpa pemeriksaan ketat.

Sementara itu, 250 ton beras sitaan kini diamankan sebagai barang bukti.

Pemerintah memastikan proses hukum berjalan dan tidak menutup kemungkinan menyeret lebih banyak nama, termasuk perantara lokal maupun importir bayangan yang beroperasi di balik layar.

Kasus penyelundupan beras ini kembali menegaskan kompleksitas masalah pangan di Indonesia.

Di tengah upaya pemerintah menstabilkan harga dan menjaga stok, jaringan ilegal tampak terus mencari celah untuk meraup keuntungan besar, bahkan jika itu berarti melanggar hukum dan mengancam petani di negeri sendiri.

 

 

 

 

 

Sumber: KOMPAS
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved