Saat Menteri Pertanian Amran Hadang Jejak Gelap 250 Ton Beras dari Thailand
Operasi penyelundupan beras impor kembali menyingkap jaringan distribusi gelap yang bekerja dalam senyap.
Hingga laporan ini disusun, aparat kepolisian dan tim pengawas masih memeriksa dokumen-dokumen milik MSG dan melacak alur pengiriman, mulai dari keberangkatan di Thailand hingga masuknya barang ke kawasan Sabang.
Investigasi pendahuluan menduga adanya pihak-pihak yang memuluskan proses masuknya barang tanpa pemeriksaan ketat.
Sementara itu, 250 ton beras sitaan kini diamankan sebagai barang bukti.
Pemerintah memastikan proses hukum berjalan dan tidak menutup kemungkinan menyeret lebih banyak nama, termasuk perantara lokal maupun importir bayangan yang beroperasi di balik layar.
Kasus penyelundupan beras ini kembali menegaskan kompleksitas masalah pangan di Indonesia.
Di tengah upaya pemerintah menstabilkan harga dan menjaga stok, jaringan ilegal tampak terus mencari celah untuk meraup keuntungan besar, bahkan jika itu berarti melanggar hukum dan mengancam petani di negeri sendiri.
| Detik-detik Raja Judol Dipulangkan ke China Usai Ditangkap Thailand |
|
|---|
| Satgas Polda Metro Cek 61 Titik Jual Beras, Satu Masih Langgar HET |
|
|---|
| Capaian Swasembada Produksi Beras Nasional Mampu Mengangkat Kehormatan Bangsa |
|
|---|
| Beras Dijual di Atas HET, Satgas Polda Metro Jaya Gelar Pemantauan Ketat |
|
|---|
| Intervensi Harga Beras, Pemerintah Diminta Tidak Gunakan Tindakan Represif Pada Pedagang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Menteri-Pertanian-RI-Andi-Amran-Sulaiman-saat-diwawancarai-awak-media.jpg)