Berita Internasional

Detik-detik Raja Judol Dipulangkan ke China Usai Ditangkap Thailand

Raja judi online (Judol) yang sempat ditangkap otoritas Thailand pada tahun 2022 She Zhijiang dipulangkan ke China pada Rabu (12/11/2025).

Editor: Desy Selviany
IFENG News
RAJA JUDOL MYANMAR - Raja judi online (Judol) yang sempat ditangkap otoritas Thailand pada tahun 2022 She Zhijiang dipulangkan ke China pada Rabu (12/11/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM - Raja judi online (Judol) yang sempat ditangkap otoritas Thailand pada tahun 2022 She Zhijiang dipulangkan ke China pada Rabu (12/11/2025).

Pemulangan She Zhijiang ke China dari Thailand mendapatkan pengawalan ketat aparat Kepolisian.

Dari video yang viral terlihat She Zhijiang memakai kaos putih dengan tangan terborgol diapit kedua Polisi Thailand digiring ke sebuah mobil.

Pada Rabu malam, She Zhijiang tiba di Nanjing, China dan terlihat turun dari pesawat.

She Zhijiang adalah seorang warga negara Tiongkok yang mengendalikan penipuan dan Judol di Shwe Kokko di Negara Bagian Karen, Myanmar.

Zhijiang dibawa oleh polisi Thailand ke fasilitas penahanan dekat Bandara Suvarnabhumi Bangkok pada hari Rabu sambil menunggu penyerahannya ke otoritas Tiongkok.

She Zhijiang, yang sebelumnya mengoperasikan sebuah kompleks di Myawaddy, Myanmar, atas kejahatan perjudian lintas batas.

Dimuat The Guardian, Zhijiang merupakan tokoh paling menonjol di antara para tersangka operator kejahatan dunia maya di Asia.

Zhijiang sebelumnya dikaitkan dengan jaringan penipuan regional oleh Amerika Serikat.

Pria berusia 43 tahun itu merupakan seorang warga negara Tiongkok yang juga memegang paspor Kamboja.

Baca juga: Imigrasi Jakpus Sosialisasi TPPO, Banyak WNI Korban Judi Online Kamboja

Zhijiang memimpin kerajaan perjudian yang mencakup kasino di kompleks hiburan dan pariwisata bernama Shwe Kokko di perbatasan Thailand-Myanmar senilai $15 miliar atau Rp249 triliun.

Raja Judol yang beroperasi di Myanmar dan Kamboja itu ditangkap oleh polisi Thailand pada bulan Agustus 2022.

Penangkapan berdasarkan surat perintah internasional dan pemberitahuan merah Interpol yang diminta oleh Beijing, yang menuduhnya menjalankan operasi perjudian daring ilegal.

Di China, Zhijiang akan diadili atas tuduhan mengoperasikan kasino dan situs web perjudian ilegal.

Zhijiang juga didakwa karena menggunakan Myanmar sebagai basis untuk operasi ilegal ini dan untuk mencuci uang.

Menanggapi ekstradisi tersebut, pengacaranya, Sanya Eadjongdee, menyebut proses tersebut "tidak lazim".

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved