Ledakan di SMAN 72

Sebanyak 46 Siswa SMAN 72 Diperiksa Polisi Terkait Ledakan di Masjid Sekolah

Sebanyak 46 siswa SMAN 72 Jakarta diperiksa polisi terkait kasus ledakan bom di masjid sekolah tersebut beberapa waktu lalu.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
Wartakotalive.com/ Yulianto
46 SISWA DIPERIKSA - Sebanyak 46 siswa SMAN 72 Jakarta diperiksa polisi terkait kasus ledakan bom di masjid sekolah tersebut beberapa waktu lalu. Pemeriksaan dilakukan bersamaan dengan kegiatan observasi dari tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor), seperti diungkapkan Kabid Humas Polda Metro jaya Kombes Budhi. 

Ringkasan Berita:
  • Polda Metro Jaya memeriksa 46 siswa SMAN 72 sebagai saksi terkait ledakan bom di masjid sekolah, sementara pelaku (ABH) sudah sadar namun belum bisa dimintai keterangan.
  • Gubernur DKI Pramono Anung menegaskan ledakan bukan akibat bullying atau intoleransi, melainkan pengaruh eksternal seperti film.
  • Densus 88 menyebut motif pelaku adalah dendam dan terinspirasi aksi kekerasan global tanpa afiliasi ideologi tertentu.

 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Penyidik Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan terhadap 46 siswa SMAN 72 Jakarta terkait kasus ledakan bom di masjid sekolah tersebut beberapa waktu lalu.

Semua siswa masuk dalam kategori saksi anak dalam kasus ini.

Pemeriksaan dilakukan bersamaan dengan kegiatan observasi dari tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).

Baca juga: Gubernur Pramono Tegaskan Ledakan di SMAN 72 Bukan karena Bullying, Tapi Terinspirasi Film

"Kegiatan penyidik hari ini riksa saksi anak 46 orang (paralel dengan giat observasi dari APSIFOR), lanjutan sita BB dari tubuh korban di RSIJ (Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, Kamis (13/11/2025).

Terkait anak yang berkonflik dengan hukum (ABH) atau siswa pelaku peledakan, Budi menuturkan bahwa kondisinya sudah sadar.

"Akan tetapi, masih belum bisa diminta keterangan karena kondisi masih masa pemulihan," ucapnya.

Budi mengatakan, pemeriksaan terhadap ayah dari ABH telah dilakukan dua hari lalu. 

Sementara itu, hari ini penyidik memeriksa saksi-saksi yang berstatus sebagai siswa di sekolah tersebut.

“Diminta keterangan 2 hari lalu, hari ini yang diambil keterangan saksi anak,” ujarnya.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, tidak dipicu oleh tindakan pelaku karena menjadi korban perundungan atau bullying.

Pramono meluruskan, bullying adalah salah satu spekulasi penyebab pelaku melakukan aksinya.

Namun setelah berbincang dengan sejumlah rekan pelaku di SMAN 72, Pramono menegaskan bukan bullying yang memicu siswa itu beraksi.

"Memang spekulasinya berbagai hal, tadi teman-teman SMAN 72 sendiri tadi juga membantah tidak benar dengan adanya bullying," ungkap Pramono usai membuka kegiatan Pengukuhan Pelajar Duta Tramtibum (Prabu) di JIEXPO Kemayoran, Kamis (13/11/2025).

Orang nomor satu di Jakarta itu menjelaskan, dirinya telah mendengar penjelasan langsung dari para siswa SMAN 72.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved