Ledakan di SMAN 72
Sebanyak 46 Siswa SMAN 72 Diperiksa Polisi Terkait Ledakan di Masjid Sekolah
Sebanyak 46 siswa SMAN 72 Jakarta diperiksa polisi terkait kasus ledakan bom di masjid sekolah tersebut beberapa waktu lalu.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
Mereka menyatakan tidak ada kejadian bullying yang menimpah Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) tersebut.
Bahkan, Pramono menyaksikan video CCTV saat ABH masuk ke dalam SMAN 72 Jakarta.
Menurutnya, dari perilaku ABH terlihat bahwa pelaku hendak melakukan peledakan karena terinspirasi dari faktor eksternal.
"Tetapi kalau lihat dari video CCTV, kemudian juga persiapan 7 bahan peledak, memang saya yakin itu karena terinspirasi, terpengaruh oleh apa yang ditonton," jelas dia.
Dia juga menepis ada isu toleransi yang mendasari motif bagi ABH untuk melakukan peledakan di SMAN 72.
Baca juga: Dituduh Jadi Pelaku Ledakan, Ayah Siswa SMAN 72: Anak Saya Korban, Luka Bakar Parah
Menurutnya, bahwa ABH terinspirasi dari faktor eksternal yang dikonsumsinya dan salah satunya adalah film.
"Ini enggak ada hubungan sama sekali dengan diskriminasi, tidak ada sama sekali dengan intoleransi," jelasnya.
Dengan begitu, Pramono meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, untuk menindaklanjuti dugaan tersebut.
Harapannya, insiden serupa yaitu tindak kekerasan yang dilakukan pelajar tidak terulang kembali.
"Saya akan meminta Kepala Dinas Pendidikan, untuk dilakukan pendidikan dan pencegahan, karena yang seperti itu dampaknya sangat tidak baik," jelas dia.
Motif Dendam
Selain itu, Juru Bicara (Jubir) Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025) menjelaskan bahwa motif siswa pelaku peledakan di SMAN 72 yang kini berstatus anak berkonflik dengan hukum (ABH) adalah dendam.
Dendam karena siswa berinisial F itu, selalu ditindas dengan semua perlakuan yang diterimanya selama bersekolah.
Karenanya pelaku mulai melakukan pencarian informasi soal aksi kekerasan dan ekstremisme di dunia maya sejak awal tahun 2025 lalu, untuk menuntaskan dendamnya.
Perasaan tertindas dan kesepian, membuat pelaku nekat melakukan aksinya.
| Gubernur Pramono Tegaskan Ledakan di SMAN 72 Bukan karena Bullying, Tapi Terinspirasi Film |
|
|---|
| Diskominfotik DKI Bantah Kepsek SMAN 72 Dicopot Usai Ledakan |
|
|---|
| Periode Emas Korban Ledakan SMAN 72 Mampu Dimanfaatkan Tim Medis Polri, Semuanya Selamat |
|
|---|
| Gibran Ingatkan Bahaya Bullying, Singgung Soal Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta |
|
|---|
| Ngaku Kesepian, Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Tinggal Bareng Ayah, Ibunya Kerja di Luar Negeri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/46-SISWA-DIPERIKSA.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.