Berita Nasional

Khawatir Udang Terpapar Radioaktif Dikonsumsi Pasar Lokal, DPR RI Minta Kemenperin Bertindak

Kementerian Perindustrian mendapat sorotan saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/11/2025). 

Dok. DPR RI
TERKONTAMINASI RADIOAKTIF - Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi PDIP, Evita Nursanty, mempertanyakan apakah produk udang yang diduga terkontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di Serang, Banten hanya untuk ekspor atau juga beredar di pasar domestik. 

Ringkasan Berita:
  • Kemenperin mendapat sorotan saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/11/2025). 
  • Hal itu terkait isu dugaan kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk udang lokal di Serang, Banten.
  • Wakil Ketua Komisi VII DPR Evita Nursanty, mempertanyakan apakah udang dari lokasi tersebut hanya untuk ekspor atau juga beredar di pasar domestik.

 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendapat sorotan saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/11/2025). 

Hal itu terkait isu dugaan kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk udang lokal di Serang, Banten.

Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi PDIP, Evita Nursanty, mempertanyakan apakah udang dari lokasi tersebut hanya untuk ekspor atau juga beredar di pasar domestik.

"Ini didistribusikan di dalam negeri, enggak pak? Ini kan kita bicara udang yang diekspor," ujarnya, Senin (10/11/2025).

"Ini dari tempat yang sama, dari sekian ratus (produksi udang beku) perusahaan ini, ada yang didistribusikan ke dalam negeri? Ini kita yang luar negerinya aman, udah pada makan sama kita semua."

Pemerintah dinilai perlu memperhatikan produksi dalam negeri, bukan hanya produksi udang yang akan diekspor.

"Ini jangan-jangan dia juga distribusi lokal yang tidak diambil tindakan apapun gitu loh, yang penting kalau orang Indonesia ini kan enggak apa-apa ya sudah, soal 10 tahun lagi dampaknya. Seakan akan tidak bermakna, kita bicara yang ekspor," kata dia.

"Saya ingin tahu keterangan dari sekian banyak perusahaan-perusahaan yang bapak katakan tadi, apakah produk mereka ini khusus ekspor saja, apakah ada yang didistribusikan secara domestik. Ini hati-hati loh," tambah Evita.

Baca juga: DPR RI Akan Usut Polemik Utang Kereta Cepat Hingga Paparan Radioaktif di Cikande

Pemerintah perlu melakukan perlindungan terhadap masyarakat terkait bahaya bahan pangan terpapar Cs-137. 

Selain itu pemerintah juga harus segera melakukan penyelidikan terhadap masalah ini agar tidak berkepanjangan.

"Kita harus melakukan perlindungan terhadap rakyat kita, masyarakat kita. Kalau memang ada melakukan distribusi domestik itu juga harus ditarik dari pasaran Pak. Kita jangan bicara ekspor saja tetapi domestiknya kita tidak melihat, menyelidiki dalam hal ini," tuturnya.

Adapun kasus ini bermula dari temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang mendeteksi kandungan Cs-137 pada produk udang beku milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS).

Kontaminasi itu terungkap setelah Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) menemukan jejak radioaktif pada sejumlah kontainer pengiriman di empat pelabuhan besar — Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami.

Menanggapi laporan tersebut, pemerintah Indonesia membentuk satuan tugas khusus untuk membatasi aktivitas di kawasan industri Modern Cikande Industrial Estate (MCIE) dan melakukan langkah dekontaminasi bertahap agar paparan radioaktif tidak menyebar lebih luas.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved