Politisi Golkar Prof Henry Indraguna Bangga Soeharto Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional 

Ringkasan Berita:

• Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto melalui Keppres No. 116/TK/2025.
• Soeharto dinilai berjasa besar sejak masa kemerdekaan dan dalam pembangunan nasional selama kepemimpinannya.
• Prof Henry Indraguna menyebut penghargaan ini sebagai bentuk penghormatan bangsa terhadap sejarah dan nilai kepemimpinan Soeharto.

WARTAKOTLIVE.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, Presiden ke-2 Republik Indonesia.

Upacara penganugerahan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (10/11/2025).

Gelar ini diberikan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional yang ditetapkan pada 6 November 2025.

Dalam keppres disebutkan, penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas jasa luar biasa Soeharto dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Soeharto dikenal sebagai sosok pejuang sejak masa awal kemerdekaan.

Saat menjabat sebagai Wakil Komandan BKR Yogyakarta pada 1945, ia memimpin pelucutan senjata tentara Jepang di Kotabaru — sebuah peristiwa penting dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.

Baca juga: Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh: Beliau Berperan Penting dalam Pembangunan Nasional

Menanggapi hal ini, Profesor Henry Indraguna, Penasehat Ahli Balitbang DPP Partai Golkar, menyampaikan rasa bangganya atas penganugerahan tersebut.

“Saya turut bangga atas gelar Pahlawan Nasional untuk Bapak Pembangunan, Presiden RI ke-2 H.M. Soeharto. Banyak jasa dan warisan beliau bagi bangsa dan negara. Semoga beliau tenang di peristirahatan terakhirnya,” ujar pakar hukum tersebut dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025).

Menurut Prof Henry, langkah Presiden Prabowo memberi gelar pahlawan kepada tokoh berlatar perjuangan seperti Soeharto mencerminkan cara baru bangsa menghargai sejarah secara utuh.

“Makna penganugerahan ini sangat dalam. Negara mengakui bahwa kepahlawanan bisa lahir dalam berbagai bentuk — dari perjuangan fisik hingga membangun stabilitas dan fondasi ekonomi nasional,” ujarnya.

Guru Besar Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang itu menambahkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang berani melihat masa lalunya dengan jujur dan mengambil pelajarannya.

“Kepahlawanan Soeharto mengingatkan kita bahwa kemajuan ekonomi membutuhkan stabilitas dan perencanaan jangka panjang yang mandiri. Ini juga menjadi pendidikan karakter bagi bangsa,” ucap Wakil Ketua Umum DPP BAPERA tersebut.

Ia menegaskan, penghargaan ini bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai kepemimpinan yang berani menghargai jasa dari berbagai latar perjuangan.

“Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional sangat layak. Selama 30 tahun memimpin Indonesia, beliau menunjukkan komitmen kuat dalam membangun bangsa dan negara,” tutup Prof Henry, yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Kongres Advokat Indonesia.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp