Hari Pahlawan

Momen Langkah Prabowo Terhenti hingga Panggil Seskab Teddy Usai Penganugerahan Gelar Pahlawan

Momen Langkah Presiden Prabowo Subianto Terhenti hingga Panggil Seskab Teddy Indra Wijaya Usai Penganugerahan Gelar Pahlawan

Editor: Joanita Ary
Sekretariat Presiden
PRABOWO PANGGIL TEDDY -- Suasana khidmat menyelimuti Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025), ketika Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh yang dinilai berjasa besar bagi bangsa. Di antara nama-nama yang menerima penghargaan tersebut terdapat sosok mantan presiden, tokoh buruh, dan ulama yang semasa hidupnya memperjuangkan nilai-nilai keadilan serta kemanusiaan. 

WARTAKOTALIVECOM, Jakarta — Suasana khidmat menyelimuti Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025), ketika Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh yang dinilai berjasa besar bagi bangsa.

Di antara nama-nama yang menerima penghargaan tersebut terdapat sosok mantan presiden, tokoh buruh, dan ulama yang semasa hidupnya memperjuangkan nilai-nilai keadilan serta kemanusiaan.

Upacara berlangsung dengan penuh penghormatan.

Satu per satu perwakilan keluarga tokoh naik ke panggung untuk menerima piagam dan tanda kehormatan dari Presiden.

Tepuk tangan mengiringi setiap penyematan gelar, sementara lantunan lagu kebangsaan menambah suasana haru di ruang istana yang megah itu.

Usai prosesi penganugerahan, Presiden Prabowo menyalami para ahli waris dan keluarga penerima gelar.

Dalam momen yang semula berlangsung lancar dan teratur itu, langkah Presiden tiba-tiba terhenti. Ia menoleh ke arah Sekretaris Kabinet (Seskab) Prabowo, Teddy, dan memanggilnya mendekat.

Percakapan singkat pun terjadi di antara keduanya, disaksikan sejumlah tamu undangan.

Prabowo kemudian menghampiri keluarga almarhumah Marsinah, salah satu tokoh buruh perempuan yang namanya tahun ini ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Dalam suasana penuh hormat, Prabowo tampak berbicara beberapa saat dengan keluarga Marsinah.

Meski tak terdengar jelas isi pembicaraan tersebut, gestur Presiden menunjukkan perhatian dan empati.

Beberapa tamu di barisan depan sempat memperhatikan interaksi itu, sementara kamera televisi menyorot dari kejauhan. Setelah berbincang singkat, Prabowo kembali melanjutkan jabat tangan dengan keluarga penerima gelar lainnya.

Momen kecil yang terjadi di tengah upacara kenegaraan itu menjadi catatan tersendiri.

Marsinah, buruh perempuan yang tewas pada 1993 setelah memperjuangkan hak-hak pekerja, kini diakui negara sebagai Pahlawan Nasional.

Penghormatan yang diberikan langsung oleh Presiden Prabowo menandai langkah simbolik pemerintah dalam mengakui perjuangan rakyat kecil yang selama ini berada di pinggiran sejarah.

Upacara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional tahun ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Pahlawan 10 November.

Selain Marsinah, sejumlah tokoh lain juga mendapatkan penghargaan atas jasa dan dedikasi mereka terhadap bangsa.

Di akhir acara, Prabowo sempat berdiri sejenak di depan panggung, menatap ke arah deretan foto para pahlawan yang terpajang di belakang ruang upacara.

Dalam diam, mungkin ia tengah mengenang semangat para tokoh yang kini diabadikan negara, termasuk sosok-sosok yang perjuangannya lahir dari jalanan, pabrik, dan medan juang yang sepi sorotan.

 

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved