Hari Pahlawan

Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Andi Arief Akui Beri Dukungan Hanya karena AHY

Andi Arief nyatakan penolakan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, tapi akui tak bisa menentang sikap partainya yang mendukung.

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
PAHLAWAN NASIONAL - Kolase Andi Arief dan Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto. Andi Arief bersama 34 tokoh nasional, termasuk Rachland Nashidik dan Rocky Gerung menyampaikan 'Pernyataan Bersama' menolak pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto. 

"Kami bertanya: Apakah bangsa ini telah kehilangan keberanian untuk mengakui sejarahnya sendiri? Apakah nilai nilai yang hendak diajarkan kepada anak anak dan cucu kita dari sikap inkonsisten dan mau menang sendiri tersebut?" isi pernyataan.

"Bahwa kekuasaan boleh berbuat apa saja sepanjang mendatangkan kemakmuran? Bahwa kepatuhan pada negara lebih penting daripada kemanusiaan dan solidaritas sosial?".

"Bahwa kebebasan adalah ancaman konstan pada pembangunan ekonomi? Bahwa korban-korban boleh jatuh dan dilupakan demi stabilitas politik?".

Apabila itu pelajaran moral yang akan diwariskan kepada generasi muda, maka bangsa Indonesia ditegaskannya bukan sedang membangun masa depan, melainkan sedang memperpanjang bayang-bayang masa lalu.

"Terhadap kemungkinan itu, kami menyatakan tidak setuju," tutup pernyataan tersebut.

Berikut daftar 35 Tokoh Nasional yang menolak pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto:

  1. Andi Arief
  2. Rachland Nashidik
  3. ⁠Hery Sebayang
  4. Jemmy Setiawan
  5. Aam Sapulete
  6. Robertus Robet
  7. Syahrial Nasution
  8. Rocky Gerung
  9. Yopie Hidayat
  10. ⁠Bivitri Susanti
  11. ⁠Abdullah Rasyid
  12. ⁠Ulin Yusron
  13. ⁠Iwan D. Laksono
  14. ⁠Beathor Suryadi
  15. ⁠Affan Afandi
  16. ⁠Zeng Wei Zian
  17. ⁠Umar Hasibuan
  18. ⁠Hendardi
  19. Syahganda Nainggolan
  20. Hardi A Hermawan
  21. Denny Indrayana
  22. Benny K. Harman
  23. Endang SA
  24. Yosi rizal
  25. Syamsuddin Haris
  26. ⁠Khalid Zabidi
  27. ⁠Monica Tanuhandaru
  28. ⁠Ikravany Hilman
  29. ⁠Hendrik Boli Tobi
  30. ⁠Isfahani
  31. ⁠Elizabeth Repelita
  32. ⁠Roni Agustinus
  33. Marlo Sitompul
  34. Tri Agus Susanto S Oka Wijaya

Penyerahan Tanda Kehormatan

Suasana di Istana Negara, Jakarta, mendadak hening saat Presiden Prabowo Subianto menyerahkan piagam dan tanda kehormatan Pahlawan Nasional kepada keluarga almarhum Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, Senin (10/11/2025).

Dalam momen penuh makna itu, Prabowo terlihat menggenggam erat tangan Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto dan adiknya, Bambang Trihatmodjo, usai penyerahan penghargaan.

Gestur itu menyiratkan kehangatan dan penghormatan yang dalam.

Bagi keluarga Cendana, penganugerahan ini menjadi momen yang telah lama dinantikan, pengakuan negara atas jasa besar Soeharto dalam sejarah perjuangan dan pembangunan Indonesia. 

Tutut tampak menunduk haru ketika menerima piagam tersebut dari tangan Presiden.

“Gelar ini bukan hanya penghargaan bagi almarhum Bapak Soeharto, tetapi juga bagi seluruh perjuangan bangsa,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya.

Ia menegaskan bahwa para tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Nasional adalah sosok-sosok yang telah menorehkan dedikasi tanpa pamrih bagi kemerdekaan, persatuan, dan kemajuan Indonesia.

Penganugerahan kepada Soeharto ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 116/TK/Tahun 2025.

Ia dinilai berjasa besar di bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik, terutama pada masa awal kemerdekaan.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved