Hari Pahlawan
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Andi Arief Akui Beri Dukungan Hanya karena AHY
Andi Arief nyatakan penolakan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, tapi akui tak bisa menentang sikap partainya yang mendukung.
"Kami bertanya: Apakah bangsa ini telah kehilangan keberanian untuk mengakui sejarahnya sendiri? Apakah nilai nilai yang hendak diajarkan kepada anak anak dan cucu kita dari sikap inkonsisten dan mau menang sendiri tersebut?" isi pernyataan.
"Bahwa kekuasaan boleh berbuat apa saja sepanjang mendatangkan kemakmuran? Bahwa kepatuhan pada negara lebih penting daripada kemanusiaan dan solidaritas sosial?".
"Bahwa kebebasan adalah ancaman konstan pada pembangunan ekonomi? Bahwa korban-korban boleh jatuh dan dilupakan demi stabilitas politik?".
Apabila itu pelajaran moral yang akan diwariskan kepada generasi muda, maka bangsa Indonesia ditegaskannya bukan sedang membangun masa depan, melainkan sedang memperpanjang bayang-bayang masa lalu.
"Terhadap kemungkinan itu, kami menyatakan tidak setuju," tutup pernyataan tersebut.
Berikut daftar 35 Tokoh Nasional yang menolak pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto:
- Andi Arief
- Rachland Nashidik
- Hery Sebayang
- Jemmy Setiawan
- Aam Sapulete
- Robertus Robet
- Syahrial Nasution
- Rocky Gerung
- Yopie Hidayat
- Bivitri Susanti
- Abdullah Rasyid
- Ulin Yusron
- Iwan D. Laksono
- Beathor Suryadi
- Affan Afandi
- Zeng Wei Zian
- Umar Hasibuan
- Hendardi
- Syahganda Nainggolan
- Hardi A Hermawan
- Denny Indrayana
- Benny K. Harman
- Endang SA
- Yosi rizal
- Syamsuddin Haris
- Khalid Zabidi
- Monica Tanuhandaru
- Ikravany Hilman
- Hendrik Boli Tobi
- Isfahani
- Elizabeth Repelita
- Roni Agustinus
- Marlo Sitompul
- Tri Agus Susanto S Oka Wijaya
Penyerahan Tanda Kehormatan
Suasana di Istana Negara, Jakarta, mendadak hening saat Presiden Prabowo Subianto menyerahkan piagam dan tanda kehormatan Pahlawan Nasional kepada keluarga almarhum Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, Senin (10/11/2025).
Dalam momen penuh makna itu, Prabowo terlihat menggenggam erat tangan Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto dan adiknya, Bambang Trihatmodjo, usai penyerahan penghargaan.
Gestur itu menyiratkan kehangatan dan penghormatan yang dalam.
Bagi keluarga Cendana, penganugerahan ini menjadi momen yang telah lama dinantikan, pengakuan negara atas jasa besar Soeharto dalam sejarah perjuangan dan pembangunan Indonesia.
Tutut tampak menunduk haru ketika menerima piagam tersebut dari tangan Presiden.
“Gelar ini bukan hanya penghargaan bagi almarhum Bapak Soeharto, tetapi juga bagi seluruh perjuangan bangsa,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa para tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Nasional adalah sosok-sosok yang telah menorehkan dedikasi tanpa pamrih bagi kemerdekaan, persatuan, dan kemajuan Indonesia.
Penganugerahan kepada Soeharto ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 116/TK/Tahun 2025.
Ia dinilai berjasa besar di bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik, terutama pada masa awal kemerdekaan.
Hari Pahlawan
Soeharto
Rocky Gerung
Pahlawan Nasional
Andi Arief
Multiangle
Viral media sosial
berita viral
viral
viral lokal
| 35 Tokoh dari Rachland Nashidik hingga Rocky Gerung Tolak Gelar Pahlawan Nasional Soeharto |
|
|---|
| Genggaman Erat Prabowo untuk Tutut dan Bambang Saat Soeharto Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Tutut Soeharto: Pro-Kontra Gelar Pahlawan Ayah Saya Tak Masalah |
|
|---|
| Anak-Anak Soeharto Hadiri Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk Sang Ayah di Istana |
|
|---|
| Soeharto dan Gus Dur Bertemu dalam Sejarah: Dua Mantan Presiden Jadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/PAHLAWAN-NASIONAL-Kolase-Andi-Arief-dan-Presiden-ke-2-Republik-Indonesia-Soeharto.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.