Kereta Cepat Whoosh

Mahfud MD Bela Luhut Tidak Terlibat Dugaan Korupsi Whoosh, Sebut Hanya Ditugasi Jokowi

Mahfud MD Bela Luhut Tidak Terlibat Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Ini Penjelasannya

Instagram @luhut.pandjaitan dan Kompas TV
MAHFUD BELA LUHUT - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengaku dirinya ragu, Luhut Binsar Pandjaitan yang kala itu menjabat Menko Maritim dan Investasi terlibat dalam dugaan korupsi proyek kereta cepat Whoosh. Menurutnya saat Luhut ditugasi Jokowi menyelesaikan proyek Whoosh oleh Jokowi, keberadaannya sudah busuk. 

Mahfud Ragukan Luhut Terlibat

Mahfud menjelaskan informasi lain soal perencanaan Whoosh, dirinya tidak mengetahui secara jelas.

Sebab dia diangkat menjadi Menko Polhukam oleh Jokowi pada Oktober 2019.

Sementara kontrak kereta cepat Whoosh pada 2015-2016.

"Jadi saya tidak tahu di dalam," kata Mahfud.

Bukan itu saja, menurut Mahfud, dirinya ragu, Luhut Binsar Pandjaitan yang kala itu menjabat Menko Maritim dan Investasi terlibat dalam dugaan korupsi proyek kereta cepat Whoosh.

"Bahkan saya juga ragu ya, meskipun orang boleh boleh saja berspekasi. Ragu kalau Pak Luhut itu terlibat di sini. Karena Pak Luhut itu baru diberi tugas sesudah kasus ini bocor dan bosok. Tahun 2020 kan Pak Luhut baru diberi tugas nangani ini," ujar Mahfud.

Jadi menurut Mahfud, tahun sebelumnya Luhut Pandjaitan tidak ikut di proyek ini karena bukan bidangnya.

"Tetapi tahun 2020 Pak Luhut disuruh menyelesaikan kasus ini. Lalu ya inilah perkembangannya. Sehingga bukan saya membela Pak Luhut. Saya kira Pak Luhut tidak ikut dari awal kasus ini dan tidak ada yang nyebut kalau di awal ikut. Dia baru tahun 2020 disuruh nyelesaikan dan kata Pak Luhut barang itu sudah busuk gitu," ujar Mahfud.

Selain itu, Mahfud mengaku mengetahui karakter Luhut Pandjaitan yang jika diberi tugas oleh Presiden, akan melaksanakannya sampai tuntas.

"Dan saya tahu karakternya Pak Luhut itu, kalau diberi tugas oleh Presiden itu sama dengan militer pada umumnya. Kalau yang memerintah atasan harus diselesaikan. Tidak banyak mempersoalkan, ya dia selesaikan gitu. Tapi kalau ada apa-apa, kalau di militer itu, yang bertanggung jawab ya atasannya yang memberi tugas itu," kata Mahfud.

Juga dalam hal ini kata Mahfud, Luhut sikapnya akan menyelesaikan karena diminta Presiden untuk menyelesaikan.

"Sama dengan ketika kasus IKN. Masalah pembebasan tanah dan sebagainya. Di rapat kabinet berkali-kali terjadi pertentangan Bu Sri, Siti Nurbaya dengan menteri lain. Pak Luhut ditunjuk oleh Pak Presiden. Pak Luhut saya beri waktu 1 minggu selesai ya. Siap Pak selesai. Selesai gitu," ujar Mahfud menirukan perintah Presiden dan jawaban Luhut.

Hal itu kata Mahfud, karena cara kerja militer seperti Luhut memang seperti itu.

"Nah sama, menurut saya ya, soal kereta cepat ini menurut saya tidak terlibat. Tapi nanti silakan saja. Apakah Pak Luhut terlibat dari awal atau tidak? Setahu saya dia 2020, pada periode kedua. Saya juga masuknya periode kedua. Jadi tidak tahu-menahu kasus yang begini karena sudah jadi 2015- 2016. Sudah selesai, kontrak dengan segala dramanya itu, kita gak gak tahu," jkata Mahfud.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved