Makanan Bergizi Gratis

MBG Menu Favorit Presiden Prabowo Racuni Belasan Siswa SD Tasikmalaya, Sakit Perut dan Muntah

MBG Menu Favorit Presiden Prabowo Racuni Belasan Siswa SD Tasikmalaya, Sakit Perut dan Muntah

Jaenal Abidin/ Tribun Jabar
KERACUNAN MENU PRESIDEN - Sejumlah siswa SD di Desa Cikunir, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (17/10/2025) dilakukan pemeriksaan usai keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka diberikan menu MBG khusus hari ini adalah menu favorit Presiden Prabowo karena Prabowo berulang tahun ke 74, namun menu spesial itu ternyata meracuni siswa. 

Di sana mereka mendapatkan penanganan pertama.

Setelah itu kata dia menu MBG yang akan dibagikan ke kelas 1, 2, dan 3 langsung secara cepat ditarik kembali, karena kondisinya juga mengalami bau yang tidak sedap.

Sehingga belum ada siswa di 3 kelas itu yang sempat mengonsumsinya.

"Kami sudah data, jumlahnya ada 13 anak berasal dari kelas 4, 5 dan 6 yang keracunan MBG. Sedangkan untuk kelas 1, 2 dan 3 tidak terdampak karena langsung kita tarik makanannya sebelum dikonsumsi," kata Eddy.

Eddy menjelaskan untuk belasan siswa yang keracunan dan ditangani di UKS sekolah, kini sudah langsung di tangani pihak puskesmas yang datang ke sekolah.

Baca juga: Perputaran Uang Program MBG di Kabupaten Bogor Capai Rp 12 Triliun, Serap 28.500 Tenaga Kerja

Kasus ini menambah panjang daftar insiden keracunan MBG.

Sebelumnya keracunan massal MBG dengan korban hingga ribuan siswa terjadi di Bandung Barat.

Hal itu memicu kekhawatiran serius terkait kualitas dan pengawasan sajian makanan program MBG yang diberikan kepada siswa.

Siswa Keracunan Sudah Pulang ke Rumah

Sementaravitu, Camat Singaparna, Tono Haeruman menjelaskan saat ini semua pelajar yang sempat mengalami muntah dan mual karena keracunan MBG sudah dipulangkan ke rumahnyamasing-masing. 

Menurutnya tercatat ada 13 murid SDN Margamulya mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG, Jumat (17/10/2025) pagi.

"Untuk penanganan telah dilaksanakan oleh tim dari medis puskesmas, dan kita juga berkoordinasi dengan seluruh muspika dan stakeholder. Mudah-mudahan ini dapat terselenggara dengan baik," ungkapTono Haeruman, kepada Tribun, Jumat.

 Dia mengatakan, semua murid sudah dipulangkan setelah mendapat penanganan medis.

"Sebagian besar sudah dikembalikan ke rumah masing masing, dan kita juga memantau jika ada perkembangan lain," tuturnya.

Namun, pihaknya belum mendapatkan informasi lebih jelas soal kejadian yang menimpa belasan pelajar itu.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved