Gas Air Mata

Fisikawan Fajrul Fx Ungkap Cara Kerja Gas Air Mata dan Atasinya Saat Demo, Efek Fatal Picu Depresi

Fisikawan Fajrul Fx Ungkap Cara Kerja Gas Air Mata dan Atasinya Saat Demo, Efek Fatal Picu Depresi

Tangkapan Layar Channel YouTube Fajrul Fx
FISIKAWAN UNGKAP EFEK - Fisikawan Fajrul Falah yang juga dikenal sebagai Fajrul Fx mengungkapkan cara kerja gas air mata yang seringkali dipakai kepolisian untuk membubarkan aksi massa termasuk rentetan demo di akhir Agustus ini. Fajrul Fx mengatakan efek gas air mata selain secara fisik juga memicu depresi dan mengakibatkan stres berlebih berdasarkan sejumlah penelitian. 

Fajrul menjelaskan meskipun penggunaan gas air mata ini dilarang pada peperangan, tapi kedua perjanjian internasional tadi tetap memperbolehkan penggunaan gas air mata untuk penegakan hukum.

"Akibatnya gas air mata ini jadi semacam perlengkapan standar dalam operasi pengendalian massa di banyak negara, termasuk di Indonesia," kata Fajrul.

Penggunaan gas air mata untuk pengendalian massa ini, menurut Fajrul, sudah dilakukan sejak tahun 1920-an oleh kepolisian di Amerika.

"Argumennya adalah penggunaan gas air mata untuk pengendalian massa ini dilakukan dengan dosis terbatas dan lingkungan yang terkontrol sehingga dampak buruknya juga bisa terkontrol," kata Fajrul.

Dan kemudian, menurutnya pihak kepolisian utamanya juga melihat bahwa penggunaan gas air mata ini ternyata memang efektif untuk memecah massa.

"Itu untuk sejarah singkatnya. Kemudian pertanyaannya, apa sebenarnya gas air mata itu?" kata Fajrul.

Ia menjelaskan gas air mata adalah sebuah senyawa kimia yang dirancang untuk memicu reaksi iritasi secara cepat pada mata, hidung, kulit, dan saluran pernapasan.

"Efeknya sendiri meliputi rasa perih, mata berair, bersin, batuk, dan sesak nafas. Nah, meskipun disebutnya sebagai gas air mata, tapi sebenarnya zat ini sebenarnya bukan berbentuk gas," ungkap Fajrul.

"Bentuk sebenarnya, adalah berupa cairan dan padatan-padatan kecil yang kemudian diuapkan dan disebarkan sehingga mudah terhirup atau menempel pada jaringan sensitif pada tubuh," kaatanya.

Fajrul memaparkan beberapa senyawa yang biasa digunakan dalam gas air mata.

"Yang paling sering dipakai pada gas air mata sekarang ini adalah senyawa CS atau klorobenziliden yang namanya susah ini," ujarnya.

Selain itu kata Fajrul ada senyawa yang lain yakni OC, oleorosin cap isum.

"Senyawa ini dia mengandung capcaisin. Capcaisin adalah komponen aktif pada cabe yang berperan memberi rasa pedas. Jadi kebayangkan gimana efek dari gas air mata ini," kata Fajrul.

Senyawa-senyawa lain yang ada di gas air mata menurutnya punya sifat serupa.

"Di mana mereka bekerja dengan cara merangsang reseptor saraf, TRPA1 atau TRPV1 yang mendeteksi panas dan rasa nyeri," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved