Gas Air Mata

Fisikawan Fajrul Fx Ungkap Cara Kerja Gas Air Mata dan Atasinya Saat Demo, Efek Fatal Picu Depresi

Fisikawan Fajrul Fx Ungkap Cara Kerja Gas Air Mata dan Atasinya Saat Demo, Efek Fatal Picu Depresi

Tangkapan Layar Channel YouTube Fajrul Fx
FISIKAWAN UNGKAP EFEK - Fisikawan Fajrul Falah yang juga dikenal sebagai Fajrul Fx mengungkapkan cara kerja gas air mata yang seringkali dipakai kepolisian untuk membubarkan aksi massa termasuk rentetan demo di akhir Agustus ini. Fajrul Fx mengatakan efek gas air mata selain secara fisik juga memicu depresi dan mengakibatkan stres berlebih berdasarkan sejumlah penelitian. 

"Inilah sebabnya ketika terkena gas air mata, sensasi yang dirasakan ini seperti kena cabai, tapi bahkan jauh lebih sakit lagi. Karena efeknya ini bisa memicu sensasi terbakar di mata, hidung, kulit, dan bahkan paru-paru juga," kata Fajrul.

Dalam penggunaannya di lapangan, menurut Fajrul, senyawa gas air mata tadi biasanya dikemas dalam sebuah tabung logam atau semacam granat yang bisa ditembakkan. Bentuknya seperti ini," ujar Fajrul dengan menunjukkan gambar kotak persegi panjang yang transparan.

"Di dalamnya yang pasti ada senyawa-senyawa gas air matanya. Kemudian ada juga bahan bakar dan oksidator. Ketika diaktifkan, bahan bakar dan oksidatornya menghasilkan panas tinggi yang membuat bahan aktif gas air matanya terlepas bersama asap yang dihasilkan," papar Fajrul.

Asapnya ini, kata Fajrul, kemudian akan menyebar di udara terbawa angin.

"Dan masuk ke mata, hidung, mulut atau menempel di kulit orang yang terpapar," ujarnya.

Menurut Fajrul, senyawa-senyawa gas air mata ini bekerja dengan cara merangsang reseptor saraf yang mendeteksi panas dan rasa nyeri.

"Ataupun kalau kita lihat lebih dalam lagi, ini terjadi karena senyawa gas air matanya sendiri bersifat elektrofil. Yaitu senyawa ini cenderung bereaksi dengan molekul yang kayak elektron seperti protein atau membran sel," katanya.

"Karena jaringan mata, hidung, dan saluran pernapasan mengandung banyak air dan protein. Senyawa ini kemudian mudah larut dan beraksi di sana sehingga memicu iritasi kuat di sana," ujar Fajrul.

Efek sakit dari gas air mata sendiri, menurut Fajrul, umumnya mereda dalam waktu 15 sampai 60 menit setelah menjauh dari sumber gas air mata.

"Karena gas air mata sendiri ini sangat mudah menyebar dan tubuh pun bisa bereaksi untuk menghilangkan partikel-partikelnya. Tapi kalau paparannya ini terjadi dalam waktu yang lama, maka gas air mata ini dampaknya bisa fatal," katanya.

Gas air mata, kata Fajrul bisa memperburuk penyakit pernafasan kronis, kemudian merusak mata bahkan sampai mengakibatkan gagal nafas.

"Makanya kalau kena gas air mata, maka langkah terbaiknya yang perlu dilakukan adalah segera menjauh dari lokasi gas air mata dan bergerak berlawanan arah angin agar tidak terkena paparan gasnya," kata Fajrul.

Biasanya, tambah Fajrul, banyak demonstran yang siap-siap bawa pasta gigi untuk mengurangi efek dari gas air mata ini.

"Nah, tapi sebenarnya pasta gigi ini enggak efektif ya. Tak ada senyawa di dalam pasta gigi yang bisa menangkal gasnya. Hanya saja memang pasta gigi ini ketika ditaruh di bawah mata misalnya, dia ngasih efek dingin, sehingga efek panas dari gas air mata ini bisa berkurang," ujar Fajrul.

Menurut Fajril jika ingin benar-benar aman saat gas air mata ditembakkan adalah dengam mengenakan masker gas.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved