Kuliner
Mencicip Gudeg Legendaris Bu Tinah di Stasiun Gondangdia, Jangan Datang Pas Jam makan Siang!
Gudeg Legendaris Bu Tinah di Stasiun Gondangdia Sudah ada sejak 1986. Antreannya mengular, dagangannya selalu habis setelah lewat jam makan siang.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dwi Rizki
“Sayur kreceknya juga saya sesuaikan dengan selera,” kata Tinah.
Ia memasukkan cabai rawit utuh dalam masakannya sehingga sensasi pedas langsung terasa. Bagi pelanggan yang tidak terlalu kuat pedas, ia menyarankan menambah santan pada porsinya agar rasanya lebih lembut.
Opor ayam menjadi pendamping wajib gudeg, begitu pula di warung Bu Tinah.
“Dalam sehari, saya bisa menghabiskan 30 sampai 40 ekor ayam,” jelas dia.
Berbeda dengan gudeg tradisional yang memakai areh atau santan kental, Tinah menggantinya dengan kuah opor sehingga sajian gudegnya terasa lebih basah.
Meski ada beberapa penyesuaian, cita rasa gudeg Bu Tinah tetap dianggap mempertahankan karakter khas Jogja, namun dengan sentuhan yang lebih pas di lidah orang Jakarta.
Gudeng Bu Tinah buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB. Satu porsi Nasi Gudeng paket telor seharga Rp 20.000 per porsi dan paket ayam seharga Rp 30.000 per porsi. (m27)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Ada Pergeseran dari 'Teh Kekinian' ke 'Super Drink', Ini yang Sebaiknya Dilakukan Konsumen Cerdas |
|
|---|
| Nasi Tempong Indra di Kuta Bali, Pedasnya Bikin Keringat Deras |
|
|---|
| Roemah Koffie Hadirkan Kopi Anak Daro Asal Jambi dengan Cita Rasa Mangga, Stroberi, dan Cokelat |
|
|---|
| Nikmati Cita Rasa Nusantara Nasi Ayam Jambal di Rustik Bistro & Bar Harper MT Haryono Jakarta |
|
|---|
| Saat Gen Z Buka Usaha Kue Balok Cokelat di Kemanggisan, Bisa Dapat Rp 40 Juta Per-bulan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/KULINER-Suasana-Warung-Gudeg-Jogja-Bu-Tinah-di-sebelah-Stasiun-Gondangdia.jpg)