Berita Jakarta
Manggarai Jadi Kampung Redam Pertama Indonesia, Natalius Pigai: Saatnya Rekonsiliasi Tuntas!
Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, menegaskan pentingnya pendekatan rekonsiliasi yang terstruktur dalam menjaga stabilitas sosial Indonesia
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai, menegaskan pentingnya pendekatan rekonsiliasi yang terstruktur dalam menjaga stabilitas sosial Indonesia. Hal itu diungkapkan Pigai setelah penetapan Kampung Rekonsiliasi dan Perdamaian (Redam) pertama di Indonesia yang berlokasi di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan.
Pigai menyoroti keberagaman etnik, ras, budaya, dan bahasa di Indonesia yang membutuhkan pemetaan potensi konflik secara serius.
“Saya meminta kepada intelijen dan Kementerian Dalam Negeri untuk memetakan potensi konflik. Kampung REDAM hadir untuk menjaga stabilitas Republik,” kata Pigai dari keterangan resminya pada Senin (17/11/2025).
Pigai menjelaskan, Kampung Redam memiliki mandat lebih kuat dibanding Desa Sadar HAM karena disertai tim kerja khusus yang fokus menghadirkan rekonsiliasi dan perdamaian.
“Kampung Redam jangan dimaknai hanya sebagai penyelesaian konflik. Ia adalah upaya menghadirkan kewajiban pemerintah, yaitu hak atas sandang, pangan, dan papan,” ujarnya.
Baca juga: Munjirin Gelar Apel Siaga di Kramat Jati Jaktim, Hadapi Musim Hujan
Pigai juga mengutip pemikiran John Galtung tentang jurang antara idealisme dan realitas sebagai sumber konflik.
"Mari hadir di tengah masyarakat, menghadirkan Indonesia yang aman dan damai,” tutupnya.
Kegiatan Penetapan Kampung Redam ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Pemprov DKI Jakarta, The World Peace Organization, Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Pemkot Jakarta Selatan, hingga Gugus Tugas Kampung REDAM Kelurahan Manggarai.
Perwakilan Polda Metro Jaya, AKBP Sujanto, menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Kelurahan Manggarai sebagai Kampung REDAM pertama.
"Kami bersyukur dan berterima kasih atas dibentuknya kampung ini. Manggarai adalah salah satu wilayah yang sering mengalami konflik. Ini menjadi awal untuk menyatukan setiap elemen masyarakat, menciptakan kedamaian, dan menjaga Jakarta tetap aman,” katanya.
Sementara itu, Presiden The World Peace Organization, Dr. Bambang Herry Purnomo, menyebut penetapan Kampung REDAM sebagai inovasi besar yang lahir dari gagasan Menteri HAM.
“Ini adalah lompatan yang luar biasa. Rekonsiliasi dan pembangunan harus menjadi satu kesatuan. Kelurahan Manggarai ditetapkan sebagai Kampung REDAM pertama, menjadi titik tolak bagi gerakan perdamaian di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Dia juga menekankan pentingnya nilai-nilai HAM dalam kehidupan masyarakat serta komitmen organisasinya mendukung program tersebut.
“Perdamaian lebih besar dari sekadar ketiadaan perang. Kami berkomitmen mendukung gerakan Kementerian HAM hingga menjangkau lapisan masyarakat paling bawah,” tuturnya.
Dukungan juga disampaikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui M. Anwar, Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan.
| Cegah Tawuran hingga Bullying di Sekolah, Kapolda Metro Jaya Resmikan Program Polisi Siswa |
|
|---|
| Pelanggaran Ini Jadi Target dalam Operasi Zebra 2025 yang Digelar Hari Ini hingga 30 November 2025 |
|
|---|
| Ada Proyek Galian Pipa Air Bersih, Ini 4 Ruas Jalan yang Berpotensi Macet |
|
|---|
| Satpol PP Pasang Spanduk Larangan di Taman Daan Mogot, Ada Hubungan Sejenis |
|
|---|
| Lahan Akan Dijadikan TPU, Pemkot Jaksel Minta Penghuni Bangunan Liar di Menteng Pulo Hengkang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/KAMPUNG-REDAM-MANGGARAI-Menteri-HAM-RI-Natalius-Pigai.jpg)