Berita Nasional
Capaian Swasembada Produksi Beras Nasional Mampu Mengangkat Kehormatan Bangsa
Capaian produksi beras nasional yang mendekati swasembada tidak lepas berkat peran Kementerian Pertanian menjalankan visi pemerintahan Prabowo.
Ringkasan Berita:
- Capaian produksi beras nasional yang kini mendekati swasembada tidak lepas berkat peran Kementerian Pertanian (Kementan).
- Keberhasilan tersebut tak lepas dari peran besar yang sukses menjalankan visi besar Presiden RI Prabowo Subianto dalam satu tahun pemerintahannya.
WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA - Capaian produksi beras nasional yang kini mendekati swasembada tidak lepas berkat peran Kementerian Pertanian (Kementan).
Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Iwan Setiawan memberikan apresiasi terhadap Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
"Pak Mentan (Andi Amran Sulaiman) mengangkat kehormatan bangsa, di mana dari sisi produksi angkanya sangat besar sekali," ujar Iwan lewat keterangan, Selasa (11/11/2025).
Pasalnya keberhasilan tersebut tak lepas dari peran besar yang sukses menjalankan visi besar Presiden RI Prabowo Subianto dalam satu tahun pemerintahannya.
“Dan sejak awal beliau lah yang berupaya keras menggerakan roda pangan melalui berbagai gebrakan. Di antaranya pompanisasi, artesis, bantuan benih, penyediaan pupuk, pendampingan petani hingga jaminan harga dan pasar,” ujar Iwan.
Keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada adalah kepastian bagi ketahanan pangan dalam negeri disaat dunia tengah menghadapi berbagai krisis panjang multidimensi.
Kendati demikian, ia menyampaikan masih perlunya penguatan kolaborasi baik di level pusat maupun daerah untuk Sama-sama bergerak melakukan upaya mitigasi pada tantangan musim tanam ke depan.
“Perlu diingat juga bahwa kita masih memiliki banyak tantangan ke depan. Oleh sebab itu kita perlu meningkatkan kewaspadaan terutama musim tanam yang mungkin saja akan terganggu dengan cuaca ekstrem,” katanya.
Sebagai informasi, pemerintah baru saja menurunkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk hingga 20 persen yang berlaku mulai 22 Oktober 2025.
Baca juga: Intervensi Harga Beras, Pemerintah Diminta Tidak Gunakan Tindakan Represif Pada Pedagang
Langkah bersejarah ini dilakukan tanpa menambah anggaran subsidi dari APBN, melainkan melalui efisiensi industri dan perbaikan tata kelola distribusi pupuk nasional.
Penurunan harga ini sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tanggal 22 Oktober 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 800/KPTS./SR.310/M/09/2025 tentang Jenis, Harga Eceran Tertinggi dan Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025.
Penurunan ini meliputi seluruh jenis pupuk bersubsidi yang digunakan petani, yaitu urea dari Rp2.250 per kilogram menjadi Rp1.800 per kilogram, NPK dari Rp2.300 per kilogram menjadi Rp1.840 per kilogram, NPK kakao dari Rp3.300 per kilogram menjadi Rp2.640 per kilogram, ZA khusus tebu dari Rp1.700 per kilogram menjadi Rp1.360 per kilogram, dan pupuk organik dari Rp800 per kilogram menjadi Rp640 per kilogram.
Sebelumnya pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Presiden Prabowo menyampaikan capaian luar biasa sektor pertanian Indonesia dalam satu tahun pemerintahannya.
Presiden mengumumkan produksi pangan nasional sepanjang periode Januari–Oktober 2025 mencapai 31.038.190 ton atau angka tertinggi produksi pangan dalam sejarah Republik Indonesia berdiri.
Selain mencatat rekor produksi tertinggi, cadangan beras pemerintah di Bulog juga mencapai 4,2 juta ton per Juni 2025, menjadi stok terbesar sepanjang sejarah Republik Indonesia.
Tak hanya itu, dalam satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, Nilai Tukar Petani (NTP) melonjak hingga 124,36, tertinggi sepanjang sejarah NKRI dan mencerminkan peningkatan kesejahteraan petani secara signifikan.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Khawatir Udang Terpapar Radioaktif Dikonsumsi Pasar Lokal, DPR RI Minta Kemenperin Bertindak |
|
|---|
| Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh: Beliau Berperan Penting dalam Pembangunan Nasional |
|
|---|
| Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Siapa Pembunuh Marsinah? |
|
|---|
| Marak Perundungan Siswa, Berujung Bakar Pesantren dan Ledakan Sekolah |
|
|---|
| Paviliun Indonesia di COP30 Brazil Resmi Dibuka, Indonesia Siap Jadi Jembatan Hijau Dunia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Pasar-Kebayoran-Lama.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.