Berita Jakarta

Investasi Tembus Rp 204 Triliun hingga September 2025, Bukti Jakarta Jadi Daya Tarik Ekonomi

Dalam 5 tahun terakhir, capaian realisasi investasi Jakarta terus menunjukkan tren positif dengan peningkatan rata-rata 27,2 persen setiap tahun

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
INVESTASI JAKARTA - Wakil Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Herizkianto dalam forum Temu Media: Jakarta Bicara Investasi, di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/11/2025). Dijelaskannya, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, capaian realisasi investasi Jakarta terus menunjukkan tren positif dengan peningkatan rata-rata mencapai 27,2 persen setiap tahunnya. 

Ringkasan Berita:
  • Dalam lima tahun terakhir, realisasi investasi di Jakarta meningkat rata-rata 27,2 persen per tahun, dengan capaian Januari–September 2025 mencapai Rp 204,2 triliun. PMDN memberi kontribusi terbesar, menjadikan Jakarta sebagai kota dengan realisasi PMDN tertinggi di Indonesia.
  • Pemerintah fokus pada enam sektor utama: kesehatan, real estate, pertanian & perikanan, transportasi & pergudangan, informasi & komunikasi, serta akomodasi & kuliner, termasuk telemedicine, pusat data AI, dan ekowisata terpadu.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan posisinya sebagai magnet utama investasi domestik maupun internasional.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, capaian realisasi investasi Jakarta terus menunjukkan tren positif dengan peningkatan rata-rata mencapai 27,2 persen setiap tahunnya.

Wakil Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Herizkianto mengatakan, tren positif tersebut juga semakin diperkuat dengan capaian investasi periode Januari hingga September 2025 yang mencapai Rp 204,2 triliun.

Dari angka tersebut, Herizkianto mengungkapkan, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) memberikan kontribusi terbesar yaitu Rp 131,2 triliun, menjadikan Jakarta sebagai daerah dengan capaian PMDN tertinggi di Indonesia, atau setara dengan 16,6 persen dari total nasional.

Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) di Jakarta pada periode yang sama tercatat mencapai Rp 73,0 triliun.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Serius Jadikan JITEX Ajang Promosi Investasi dan Perdagangan Regional

“Capaian realisasi investasi Januari-September telah memenuhi 80,06 persen dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM RI untuk tahun 2025 yaitu sebesar Rp 255 triliun, dan diproyeksikan angkanya akan terus meningkat hingga akhir tahun mendatang,” ungkap Herizkianto dalam forum Temu Media: Jakarta Bicara Investasi, di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (06/11/2025).

Herizkianto menjelaskan, sektor utama yang menjadi pendorong investasi sampai dengan kurun waktu Triwulan III 2025 terdiri dari sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi; Sektor Jasa lainnya; Sektor Perdagangan dan Reparasi. 

Sejalan dengan arah pembangunan dalam RPJMD Jakarta 2025–2029, DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta menargetkan peningkatan signifikan pada realisasi investasi dalam lima tahun ke depan.

“Peningkatan ini, diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Jakarta sekaligus memperkuat posisi kota ini, sebagai pusat investasi nasional yang kompetitif,” tegas Herizkianto.

Peta Investasi Jakarta

Sebagai upaya memperkuat arah pengembangan investasi, DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta juga menyusun Peta Potensi Investasi Jakarta, sebagai panduan perencanaan pembangunan berbasis potensi kawasan.

Herizkianto mengungkapkan, dokumen ini memetakan sumber daya, peluang pengembangan, serta keunggulan tiap wilayah agar perencanaan investasi dapat lebih tepat sasaran.

“Peta Potensi Investasi Jakarta disusun untuk membantu Jakarta dalam memahami kondisi tiap wilayah secara menyeluruh,” jelas Herizkianto.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan enam sektor unggulan sebagai fokus pengembangan investasi, yaitu sektor kesehatan, real estate, pertanian dan perikanan, transportasi dan pergudangan, informasi dan komunikasi, serta sektor akomodasi dan makan minum.

Dia menegaskan, seluruh sektor tersebut diarahkan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan daya saing, dan memperkuat ekosistem investasi berkelanjutan di Jakarta.

“Peluang investasinya mencakup pengembangan rumah sakit internasional dan layanan telemedicine, kawasan mixed-use dan TOD, budidaya laut berkelanjutan, logistik modern dan digital, pusat data center serta layanan AI dan keamanan siber, hingga destinasi ekowisata dan MICE terpadu,” papar Herizkianto.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved