Breaking News

Berita Jakarta

Transjabodetabek Diperluas, Transjakarta Petakan Rute Baru Ciawi dan Terminal Bubulak Bogor

Adapun saat ini layanan Transjabodetabek yang beroperasi di Bogor baru melayani di rute Blok M - Botani Square.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
TRANSJABODETABEK - Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza di Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (5/11/2025). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berencana memperluas jangkauan layanan hingga Ciawi dan Terminal Bubulak, Bogor. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berencana memperluas jangkauan layanan ke wilayah sekitar Ibu Kota seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap armada Transjabodetabek.

Kendati masih tergolong baru beroperasi, jumlah pengguna layanan lintas daerah tersebut terus melonjak signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

“Perjalanan Transjabodetabek itu baru enam bulan sejak diluncurkan 24 April (2025) dan animo serta jumlah pelanggannya cukup tinggi,” ucap Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza di Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (5/11/2025).

Melihat tren positif ini, Transjakarta tengah mengkaji penambahan rute baru dari dan menuju kawasan Bogor.

Hal ini sesuai dengan usulan Wali Kota Bogor Dedie Rachim yang menginginkan rute Transjabodetabek menjangkau Ciawi dan Terminal Bubulak.

Baca juga: Kabar Gembira untuk Warga Cikarang, Bakal Ada Transjabodetabek Layani Menuju Jakarta

Adapun saat ini layanan Transjabodetabek yang beroperasi di Bogor baru melayani di rute Blok M - Botani Square.

“Penambahan rute nanti kami coba pelajari semua, termasuk juga Wali Kota Bogor yang kemarin menawarkan beberapa lokasi TOD yang mungkin bisa dikerjasamakan,” tuturnya.

Menurutnya, secara umum satu rute transportasi massal biasanya butuh waktu enam hingga sembilan bulan untuk mencapai titik kematangan atau maturity level.

Namun, rute-rute baru yang dibuka Transjabodetabek menunjukkan performa lebih cepat.

“Kalau Transjabodetabek ini cepat sekali, bahkan dalam hitungan minggu itu sudah 6.000-8.000 penumpang. Bahkan di beberapa rute pertumbuhannya lebih cepat lagi,” ujarnya.

Pramono Resmikan Transjabodetabek Bekasi-Dukuh Atas

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono meresmikan rute baru layanan Transjabodetabek Bekasi-Dukuh Atas, Kamis (3/7/2025).

"Pada tanggal 3 Juli 2025 hari Kamis, layanan Transjabodetabek rute Bekasi-Dukuh Atas dengan ini saya resmikan," ungkap Pramono di Halte Galunggung, Jakarta.

Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com, Pramono dan Tri kompak mengenakan batik merah.

Mereka tiba di Halte Galunggung pukul 09.00 WIB. Terlihat juga Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Syafrin Liputo, Dirut TransJakarta Welfizon Yuza, dan beberapa jajaran lainnya.

Orang nomor satu di Jakarta itu menyebut rute transjabodetabek itu mulai dari Bekasi melewati Tol Becakayu lalu masuk Jalan DI Panjaitan hingga ke Dukuh Atas.

Ada 15 bus yang disiapkan untuk rute ini.

Jarak antar bus diperkirakan 10 menit pada waktu padat dan 20 menit pada waktu sepi.

Mas Pram sapaan karib Pramono merinci rute ini memiliki 18 titik pemberhentian di Jakarta dan 11 titik pemberhentian di Bekasi.

"Saya meyakini jalur ini pasti minat publiknya luar biasa. Maka kami di awal menargetkan sehari 3.000 (penumpang)," ujar Pramono.

Di lokasi yang sama, Wali Kota Bekasi Tri Ardhianto menjelaskan rute ini memiliki panjang 53 kilometer.

Tarif pada pukul 05.00-07.00 untuk rute ini sebesar Rp2.000 dan Rp3.500 mulai jam 07.00-22.00.

"Dengan adanya Transjakarta dari Terminal Bekasi sampai Dukuh Atas, ini bisa menjadi salah satu solusi membantu warga Bekasi," kata Tri.

Tri juga menyebut waktu jarak tempuh untuk perjalanan dari Bekasi ke Dukuh Atas, memakan waktu sekitar 70 menit saat jam sibuk.

"Satu jam, sepuluh menit atau 70 menit pada saat jam peak hour. Jadi mudah-mudahan di luar itu bisa kita turunkan waktunya," kata Tri.

Tri berharap dengan adanya rute TransJabodetabek ini, pemerintah daerah Bekasi berharap agar mobilitas warga Bekasi yang akan menuju Jakarta dapat semakin mudah dengan Transportasi Umum.

"Sehingga pola mobilisasi akan semakin mudah, semakin ringan, dan waktu perjalanan juga semakin rendah. Oleh karena itu, Pak Gubernur Pramono, kami juga berharap bahwa pembangunan ini memang terintegrasi dengan pembangunan-pembangunan Park and ride, dan juga rusun-rusun yang berada di perbatasan-perbatasan dengan DKI Jakarta," jelas dia.

Transjabodetabek Cikarang-Jakarta

Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Perhubungan mulai menjajaki kerja sama dengan PT Transjakarta DKI Jakarta untuk mengembangkan layanan transportasi massal.

Saat ini, Kabupaten Bekasi baru memiliki bus dengan sistem feeder Trans Wibawa Mukti dengan koridor pertama yang menghubungkan LRT Jatimulya hingga Stasiun Cikarang.

Kepala Bidang Angkutan Umum, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bekasi, Firman Arief Sembada, mengatakan hingga kini pihaknya masih mengoperasikan satu koridor utama karena keterbatasan dukungan pendanaan dari pemerintah pusat, seperti Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) maupun Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Saat ini kami baru bisa melaksanakan satu feeder, yakni dari Light Rail Transit (LRT ) Jatimulya sampai Stasiun Cikarang. Untuk koridor kedua dan ketiga masih dalam tahap perencanaan dan kajian. Ditargetkan antara Tahun 2027 hingga 2030 akan ada tiga koridor yang bisa beroperasi,” kata Firman pada Senin (11/8/2025).

Firman juga mengungkapkan bahwa Dishub Kabupaten Bekasi tengah menjajaki kerja sama dengan PT. Transjakarta melalui program Trans Jabodetabek. 

Langkah ini sebagai alternatif solusi untuk memperluas layanan ke masyarakat Kabupaten Bekasi, khususnya bagi mereka yang bekerja di Jakarta.

“Sedang kami kaji bersama PT Transjakarta dan Pemprov DKI Jakarta. Ada kemungkinan ke depannya masyarakat Cikarang bisa terlayani dengan rute Trans Jabodetabek. Rutenya masih dikaji, salah satunya dari Cikarang ke Jakarta,” ujarnya.

Hingga saat ini, Trans Wibawa Mukti masih mengoperasikan 7 armada dengan 7 kali keberangkatan dari setiap titik, melayani sekitar 14.000 penumpang setiap harinya. Jumlah ini menunjukkan adanya minat yang cukup tinggi dari masyarakat untuk beralih ke transportasi umum.

Firman menjelaskan, untuk tahun 2026 pihaknya masih akan mempertahankan skema pembelian layanan (buy the service) dengan pembiayaan dari APBD. 

Namun, tidak menutup kemungkinan ke depannya akan dibentuk badan pengelola tersendiri, semacam Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang nantinya bisa dikembangkan menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) jika layanan koridor sudah bertambah dan kebutuhan manajemen semakin kompleks.

Soal tarif, Firman menyebut hingga saat ini masih disubsidi oleh pemerintah daerah. Namun, telah dilakukan kajian oleh tim independen mengenai kemungkinan penyesuaian tarif pada tahun mendatang.

“Kami sudah melakukan kajian dan menyebar kuesioner ke masyarakat. Hasilnya, tarif ideal berada di kisaran Rp4.500 hingga Rp7.000, tergantung jarak jauh-dekat. Itu juga mempertimbangkan keekonomian dan minat masyarakat,” katanya.

Namun, ia menekankan bahwa tujuan utama pemerintah bukan mencari keuntungan, melainkan memastikan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.

Firman mengajak seluruh warga Kabupaten Bekasi untuk menjadikan Trans Wibawa Muktii sebagai kebanggaan bersama dan mulai membiasakan diri menggunakan transportasi massal.

“Mari kita sama-sama manfaatkan Trans Wibawa Mukti sebagai transportasi umum kebanggaan Kabupaten Bekasi. Ini bisa membantu mengurangi kemacetan, emisi gas buang, dan angka kecelakaan lalu lintas,” katanya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved