Makan Bergizi Gratis
Keracunan MBG di SDN 01 Meruya Selatan, Kasudin Telusuri Asal Puding UMKM Pilihan SPPG
Menurutnya, UMKM binaan Sudin PPKUKM Jakbar sudah dipastikan memiliki kualitas baik, sebab kantongi sertifikat halal dan higienis dari Pemkot Jakbar
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Para siswa mengalami pusing hingga sakit perut, pada 1 jam setelah makanan dibagikan.
Baca juga: Keracunan MBG, Siswa SDN Meruya Selatan 01 tak Kapok, Kepsek: Mereka Malah Tanya Menu Hari ini Apa?
"Ketika kami selesai membagikan dan anak-anak mengonsumsi makanan tersebut, ada beberapa siswa yang mengeluh, pusing, dan mual," kata Nur saat ditemui di lokasi, Senin (3/11/2025).
Karena itu, Nur lantas melaporkan temuan ini kepada pihak Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) asal MBG sesuai dengan standar operasional posedur (SOP) yang ada.
"Akhirnya mereka langsung datang ke mari, bagian BGN-nya juga kemari, terus mereka yang langsung menghubungi puskesmas," imbuhnya.
Menurut Nur, reaksi mual dan pusing yang dirasakan siswa tidak begitu parah, sehingga sebagian besar siswa hanya ditangani oleh dokter puskesmas di sekolah.
Baca juga: Tak Mau ada Siswa Keracunan MBG, Kapolda Metro Jaya Tinjau SPPG Polsek Palmerah
Sementara 7 anak lainnya, dibawa ke RSUD Kembangan, Jakarta Barat untuk mendapatkan obat.
"Alhandulillah sih anak-anak sudah baik dan hari Kamisnya sudah masuk semua anak-anak, langsung belajar," katanya.
Nur mengungkap, makanan yang terindikasi kurang baik dalam hingga menimbulkan realsi mual dan pusing adalah puding cokelat.
"Kebetulan ada yang berbau seperti gosong, mungkin bau asap gitu ya, bau gosong yang satu lagi sih normal, biasa," kata Nur.
Hanya saja menurut Nur, pihak sekolah sebelumnya sudah mendapatkan 3 sampel MBG untuk diujicobakan oleh penanggung jawab. Tiga sampel tersebut dalam kondisi baik dan tak menimbulkan reaksi apapun.
Begitipun pada hari pertama dan kedua MBG diberikan kepada siswa, menu-menu yang diberikan dalam kondisi aman.
Pada hari pertama, siswa mendapatkan menu ayam teriyaki, nasi, salad serta pisang. Hari kedia, siswa mendapatan ayam bakar, nasi, dan pisang. Sementara pada hari ketiga, diberikan menu mi, telur, puding cokelat.
Diakui Nur, beberapa anak nampak masih bersikap biasa saja usai insiden tersebut. Namun, dia tidak menampik jika ada sejumlah siswa yang merasa ragu kembali mengonsumsi MBG.
Kini, distribusi MBG dihentikan hingga 10 hari ke depan sampai proses investigasi dan penyelidikan selesai.
Karena itu, pihak sekolah tidak bisa menyimpulkan apakah siswa mengalami keracunan atau tidak.
| SDN Meruya Selatan 01 tak Dapat MBG Usai 20 Siswa Keracunan, Orangtua: Anak Saya Malah Ngarep |
|
|---|
| Usai Insiden Keracunan, Siswa SDN 01 Meruya Selatan Kini Bawa Bekal dari Rumah |
|
|---|
| 20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Jakarta Barat Keracunan MBG, Ini Kronologinya |
|
|---|
| Warga Protes Aroma Tak Sedap, Kubangan di SPPG Bojong Menteng Bekasi akan Ditutup |
|
|---|
| Keracunan MBG, Siswa SDN Meruya Selatan 01 tak Kapok, Kepsek: Mereka Malah Tanya Menu Hari ini Apa? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/KERACUNAN-MBG-Kasudin-PPKUKM-Jakarta-Barat-Iqbal-Idham-Ramid.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.