Berita Jakarta
Sebelum Pandemi Covid-19 TPU Kawi Kawi Sudah Penuh, Sistem Tumpang jadi Solusi
Taman Pemakaman Umum (TPU) Kawi Kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat menjadi satu dari sekian lahan pemakaman yang penuh dan hanya menerima sistem tumpang.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkapkan sebanyak 69 dari 80 Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jakarta kini sudah penuh dan hanya bisa melayani pemakaman sistem tumpang.
Akibatnya, TPU hanya dapat melayani pemakaman dengan sistem tumpang.
Di Jakarta Pusat, terdapat empat pemakaman yang dikelola, hanya satu lokasi yang mempunyai lahan kosong, bahkan disebut terbatas.
Hal itu seperti yang terjadi Taman Pemakaman Umum (TPU) Kawi Kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, Senin (27/10/2025), tampak area lahan sudah terisi penuh dengan pemakaman.
Terlihat, jarak antar makam menjadi sangat dekat, yakni hanya berukuran 5 sampai 10 sentimeter saja.
Nampak juga, ada dua nisan yang menyatu dengan nama yang berbeda.
Salah satu penjaga TPU biasa dipanggil Babeh ini mengungkapkan, jika lahan di Kawi Kawi ini sudah penuh sejak sebelum pendemi Covid-19 lalu.
Namun, babeh tidak menjelaskan lebih detail terkait tahun berapa pastinya lahan pemakaman sudah penuh tersebut.
"Tahunnya lupa, tapi saya ingetnya semenjak sebelum era pandemi lalu, wah itu udah penuh dan engga terima baru lagi sampai sekarang," ungkapnya saat ditemui dilokasi.
Pria memakai topi itu mengatakan, jika pihaknya hanya menerima pemakaman tumpang.
Tetapi, ia hal ini kembali kepada pihak keluarga apakah bersedia atau tidak.
"Tumpang kembali ke pihak keluarga, lebih dari 2 juga dari 1 pemakaman bisa, tapi selain bertanya kepada keluarga, tapi lihat juga kondisi makam," katanya.
Baca juga: Pelaku Penembak Bos Rental Batal Dihukum Mati, Begini Kata Mabes TNI
"Misal, apakah saat digali makam sebelumnya menimbulkan bau atau tidak, jika tidak itu baru bisa, karena kan kita memikirkan kesehatan penggali juga," imbuh dia.
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat, Mila Ananda menyampaikan, pihaknya mengelola 4 Tempat Pemakaman Umum (TPU).
Adapun 4 TPU diantaranya yakni Karet Bivak, Karet Pasar Baru Barat, Kawi Kawi, Petamburan (khusus unit non muslim).
Mila menjelaskan, dari 4 TPU tersebut 3 TPU sudah tidak tersedia petak makam kosong.
"Hanya TPU Petamburan yang masih memiliki petak kosong, itupun jumlahnya sangat terbatas kurang dari 20 petak," kata Mila saat dihubungi, Kamis (23/10/2025).
Mila mengatakan, pihaknya terkendala perluasan lahan pemakaman salah satu faktornya yakni susahnya tanah terbuka di wilayah Jakarta Pusat.
"Banyak kendala yang dihadapi antara lain terbatasnya potensi lahan untuk pemakaman, serta belum tentu warga sekitar lokasi rencana TPU menyetujui untuk dijadikan lahan pemakaman," kata Mila.
"Khusus untuk Jakarta Pusat sangat kecil kemungkinan untuk menambah atau memperluas TPU, karena sulitnya mendapat lahan terbuka di wilayah Jakarta Pusat, belum lagi nilai harga tanah sangat tinggi sehingga butuh anggaran yang sangat besar untuk merealisasikan hal ini, " sambungnya.
Lebih lanjut, saat ini masyarakat yang hendak melakukan pemakaman baru akan diarahkan untuk menggunakan pemakaman tumpang, yaitu memakamkan jenazah di atas makam anggota keluarga yang sudah ada sebelumnya.
"Upaya kami untuk mengatasi terbatasnya ketersediaan petak makam kosong diambil kebijakan layanan pemakaman tumpang, dengan catatan anggota keluarga sesuai persetujuan ahli waris," imbuhnya. (m32).
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Kesaksian Warga Soal Ambruknya Lapangan Padel di Meruya yang Hampir Celakai Tasya Farasya |
|
|---|
| Alasan Yuli Tolak Pindah dari Pasar Barito ke Sentra Fauna Lenteng Agung |
|
|---|
| Lapangan Padel yang Ambruk Diterpa Angin Kencang di Meruya Jakarta Barat Kini Disterilkan |
|
|---|
| Sederet Alasan Pedagang Ogah Pindah ke Sentra Fauna Lenteng Agung Usai Pasar Barito Dibongkar |
|
|---|
| Pramono Akui Ada 602.000 Warga Jakarta Terlibat Judi Online, Janji Segera Ditertibkan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.