Kriminalitas

Tawuran, Sekelompok Pelajar Sering Bersembunyi di Warung Milik Warga di Grogol Petamburan Jakbar

Warung di Jalan Semeru Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, menjadi tempat bersembunyi sekelompok pelajar.

Istimewa
TAWURAN - ILUSTRASI tawuran pelajar. Warung di Jalan Semeru Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, menjadi tempat bersembunyi sekelompok pelajar yang ketakutan saat dikejar pelajar lain, Kamis (23/10/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Warung di Jalan Semeru Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, menjadi tempat bersembunyi sekelompok pelajar yang ketakutan saat dikejar pelajar lain, Kamis (23/10/2025).

Saat itu sekelompok pelajar yang masih memakai seragam sekolah itu melompat ke etalase warung milik Yuli (32).

Beberapa pelajar lainnya berupaya masuk lewat pintu samping warung Yuli yang kala itu terkunci.

Baca juga: Tawuran Terjadi di Perbatasan Tebet dan Setiabudi Jakarta Selatan, Warga Bawa Sajam hingga Petasan

Meski warung itu berantakan lantaran ulah sekolompok pelajar, Yuli dan suaminya menolong mereka.

Pada Jumat (3/10/2025), warung Yuli juga menjadi tempat persembunyian kelompok pelajar yang dikejar pelajar lain.

Saat itu salah satu pelajar menjadi korban pembacokan meski bersembunyi di warung Yuli.

Baca juga: Penjaga Parkir Jadi Korban Penyiraman Air Keras saat Melerai Tawuran Remaja di Cakung Jakarta Timur

Kepala Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Alexander Tengbunan, mengatakan, hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan korban luka maupun penggunaan senjata tajam.

"Sejauh ini tidak ada pembacokan, anak-anak yang lari itu tidak ada yang terluka, dan tidak ditemukan juga senjata tajam," kata Alexander saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (25/10/2025).

Pelajar yang terekam dalam CCTV tersebut berasal dari SMA Fatahillah, sementara sekolah yang diduga melakukan pengejaran belum diketahui.

Baca juga: Pelajar Tewas Tenggelam di Kali Cengkareng Jakbar, Keluarga Tak Percaya Andri Terlibat Tawuran

Setelah ditelusuri, penyerangan itu hanya berupa ancaman tanpa senjata tajam (sajam).

Saat ini polisi melakukan pemeriksaan sejumlah saksi untuk memastikan kronologi kejadian tersebut.

Sebelumnya, Yuli membenarkan di wilayahnya itu sering terjadi tawuran antarpelajar.

Baca juga: Dimusnahkan, 500 Senjata Tajam Hasil Sitaan dari Aksi Tawuran hingga Begal di Kota Bekasi Jawa Barat

"Biasanya setiap hari Jumat, setelah salat Jumat," kata Yuli.

Menurut Yuli, tawuran disebabkan karena ada pelajar yang memancing berbuat keributan sambil menenteng celurit. (m40)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved