Berita Jakarta
DBH Dipangkas Rp 15 triliun, DPRD DKI Wanti-wanti Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Kualitas Layanan
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung diwanti-wanti agar efisiensi anggaran tidak mengganggu layanan kepada masyarakat, terutama transportasi umum.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Legislator DKI Jakarta mewanti-wanti Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung agar efisiensi anggaran tidak mengganggu kualitas layanan kepada masyarakat, terutama transportasi umum.
Efisiensi ini buntut adanya pemangkasan dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat kepada Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 15 triliun.
Semula APBD Provinsi DKI Jakarta 2026 dirancang sebesar Rp 95 triliun, namun karena adanya pemangkasan sehingga menjadi Rp 79 triliun.
Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi B, Ade Suherman, mendorong agar efisiensi anggaran tidak mengurangi kualitas pelayanan transportasi publik bagi masyarakat.
Kata dia, pemangkasan anggaran memang bagian dari efisiensi, tapi prinsipnya pelayanan publik harus tetap maksimal.
“Warga Jakarta bergantung pada transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, dan LRT. Maka efisiensi jangan sampai menurunkan kenyamanan dan keselamatan mereka,” kata Ade dari keterangannya pada Rabu (8/10/2025).
Berdasarkan data, subsidi Public Service Obligation (PSO) untuk Transjakarta pada tahun 2023 sempat dipangkas Rp 336 miliar dari usulan awal sebesar Rp 3,9 triliun.
Meski demikian, layanan operasional Transjakarta tetap berjalan normal.
Pada tahun 2024, PT Transjakarta berhasil menekan rasio subsidi per pelanggan menjadi hanya Rp 9.831 per penumpang, dengan peningkatan jumlah armada hingga 4.388 unit dan 235 rute yang melayani seluruh wilayah Jakarta.
Pendapatan non-tiket (non-farebox) juga meningkat signifikan mencapai Rp 218,4 miliar, naik 3,5 kali lipat dibanding dua tahun sebelumnya.
Ade menilai capaian tersebut menunjukkan bahwa efisiensi dapat dilakukan tanpa mengorbankan pelayanan kepada masyarakat.
“Transjakarta bisa menjadi contoh bahwa efisiensi bukan berarti pemangkasan layanan. Tapi DPRD tetap akan menjalankan fungsi pengawasan agar efisiensi ini tidak berimbas pada kualitas,” tegasnya.
Baca juga: Ratusan Pedagang Demo DPRD DKI Jakarta, Tolak Raperda KTR, Khawatir tak Bisa Jual Rokok
Berdasarkan laporan keuangan BPBUMD DKI Jakarta, aset Transjakarta pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 7,66 triliun, dengan liabilitas Rp 2,80 triliun dan ekuitas Rp 4,86 triliun. Total pendapatan usaha pada periode yang sama mencapai Rp 4,47 triliun.
Lebih lanjut, Ade mengajak masyarakat untuk aktif memanfaatkan transportasi publik sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan subsidi pemerintah yang sudah berjalan.
“Subsidi yang diberikan pemerintah untuk transportasi publik adalah bentuk kehadiran negara dalam melayani warganya,” imbuhnya.
Jelang PON 2028, KONI DKI Jakarta Ingatkan Mutasi Atlet Dilarang Antarpengprov Cabor |
![]() |
---|
Kursi Parlemen Kebon Sirih Bisa Terpangkas jadi 100, KPU dan DPRD Bahas Arah Baru Politik Jakarta |
![]() |
---|
Gagalkan Aksi Pencurian Motor di Gambir Jakpus, Ketua RT Sempat Ditodong Pakai Senjata Api |
![]() |
---|
Gubernur Pramono Terima Ambulans Listrik Pertama, Langkah Nyata Menuju Kota Hijau |
![]() |
---|
Pramono Minta Pemerintah Tak Keluarkan Visa untuk Atlet Israel: Tidak Ada Manfaatnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.