Kriminalitas

Pembunuhan Sadis Gegerkan Warga Cisarua Bogor, Korban Ditemukan Tidak Bernyawa dengan Sejumlah Luka

Kasus ini termasuk salah satu kejadian pembunuhan paling brutal di wilayah Puncak dalam beberapa tahun terakhir.

Kompas.com
PEMBUNUHAN DI PUNCAK - Ilustrasi pembunuhan sadis. Warga Kampung Cipari, Cisarua, Kabupaten Bogor, digegerkan penemuan jenazah seorang wanita berinisial N (59) di dalam rumahnya pada Jumat (21/11/2025) malam. 

Ia hanya berusaha menutupi wajahnya meski sudah memakai masker.

Korban Sedang Salat Magrib 

Berdasarkan pemeriksaan, pembunuhan terjadi sehari sebelum jenazah ditemukan, yakni pada Kamis (20/11/2025) sekitar waktu magrib.

Pelaku berada di rumah korban sejak pagi untuk membahas uang tabungan Rp 12 juta yang dititipkan korban kepadanya selama dua tahun.

Saat korban menjalankan ibadah salat magrib dan sedang sujud, pelaku mengambil balok kayu dari dapur dan memukul kepala korban.

Baca juga: 57 Adegan Rekonstruksi Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta

"Tersangka memukulkan kayu tersebut saat korban sedang sujud, setelah korban terlentang, tersangka kembali memukul kepala korban," ujar Anggi.

Korban sempat melawan, namun pelaku kembali menghantam kepalanya hingga korban terjatuh ke etalase kaca dan mengalami luka tambahan akibat pecahan kaca.

Setelah itu, pelaku menutup wajah korban dengan bantal dan menduduki dada korban hingga korban kesulitan bernapas.

Baca juga: Pria Bersimbah Darah Ditemukan Tewas di Bojonggede Bogor, Polisi Buru Terduga Pelaku Pembunuhan

Tak sampai di situ, pelaku mengambil pisau dan menusukkan ke leher korban delapan kali.

"Pelaku kemudian mengecek kondisi korban, menutupi tubuhnya dengan sarung, dan kabur membawa handphone serta perhiasan milik korban," jelas Anggi.

Motif Pelaku

Motif pelaku NAF terungkap terkait persoalan uang tabungan Rp 12–12,45 juta yang dititipkan korban.

Pelaku diketahui membuka jasa titip tabungan bagi para orang tua murid di sekolah tempatnya bekerja.

Uang tersebut biasanya digunakan untuk kegiatan sekolah seperti rekreasi.

Namun, pelaku mengaku menggunakan uang korban untuk kebutuhan sehari-hari karena kesulitan ekonomi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved