Atap Sekolah Ambruk

Atap Sekolah Ambruk hingga Melukai Puluhan Siswa, Bupati Bogor Akan Evaluasi Menyeluruh

Dirinya menegaskan akan mengevaluasi infrastruktur sekolah di Kabupaten Bogor menyeluruh, khususnya yang menggunakan atap struktur serupa

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
SEKOLAH AMBRUK - Bupati Bogor Rudy Susmanto (baju putih) meninjau bangunan SMK Negeri 1 Gunung Putri yang atapnya runtuh pada Selasa (4/11/2025). Politisi Partai Gerindra ini menegaskan pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur sekolah di Kabupaten Bogor, khususnya yang menggunakan struktur atap serupa.  

"Ruangan yang terdampak meliputi ruang 17, 18, 19, dan 21, dengan kerusakan paling parah terjadi di ruang praktek bengkel," beber Nani.

Akibat peristiwa ini, sebanyak 41 siswa mengalami luka dan telah mendapatkan perawatan medis. 

Saat ini, lima siswa masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit, yaitu RSUD Cileungsi dan Hermina, sedangkan siswa lainnya telah kembali ke rumah masing-masing.

“Kami mengucapkan terima kasih atas respons cepat semua pihak, termasuk guru, tenaga medis, dan aparat terkait," ungkapnya.

Nani menambahkan prioritas utama sekolah saat ini adalah keselamatan siswa dan pemulihan fasilitas sekolah secepat mungkin.

"Kami berkomitmen menjaga keselamatan siswa dan staf, serta akan melakukan evaluasi dan perbaikan gedung untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang," tandas Nani.

DPRD Jabar Instruksikan Audit

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Dede Chandra Sasmita, mengunjungi SMKN 1 Gunung Putri yang atapnya ambruk pada Senin (3/11/2025).

Politisi Partai Demokrat ini tiba di lokasi pada Selasa (4/11/2025) sekira pukul 11.00 WIB.

Setelah meninjau lokasi bangunan yang ambruk, Dede Chandra berdialog dengan perwakilan sekolah dan petugas dari kepolisian.

Baca juga: Atap Gedung SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk, 44 Siswa Luka-luka

"Saya prihatin atas ambruknya atap bangunan di SMK Negeri 1 Gunung Putri," kata Dede Chandra di Gunung Putri, Selasa (4/11/2025).

Meskipun dugaan awal ambruknya atap bangunan sekolah ini karena adanya dahan pohon yang jatuh, Dede Chandra meminta agar kasus ini diselidiki dengan seksama.

"Kita tunggu hasil penyelidikan dari Puslabfor Polri untuk mengetahui penyebab pasti dari ambruknya atap bangunan sekolah ini," ujarnya.

Pria yang biasa disapa Dechan ini meminta kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat agar melakukan audit atas seluruh bangunan SMKN dan SMAN di wilayah Jawa Barat.

Pasalnya, ini kali kedua bangunan SMK Negeri di Kabupaten Bogor ambruk di bagian atap.

Sekira dua bulan lalu, tepatnya 10 September 2025, kejadian serupa terjadi di SMK Negeri 1 Cileungsi. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved