Atap Sekolah Ambruk

Atap SMKN 1 Gunung Putri Ambruk Lukai 44 Siswa, DPRD Jabar Minta Semua Gedung SMKN dan SMAN Diaudit

Anggota DPRD Jabar Dede Chandra Sasmita, mengunjungi SMKN 1 Gunung Putri yang atapnya ambruk dan lukai 44 siswa, Senin (3/11/2025). Ia minta audit.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Budi Sam Law Malau
Wartakotalive.com/ Hironimus Rama
ATAP SEKOLAH AMBRUK - Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Dede Chandra Sasmita, mengunjungi SMKN 1 Gunung Putri yang atapnya ambruk dan melukai 44 siswa. pada Senin (3/11/2025). Pria yang biasa disapa Dechan ini meminta kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat agar melakukan audit atas seluruh bangunan SMKN dan SMAN di wilayah Jawa Barat. 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR -- Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Dede Chandra Sasmita, mengunjungi SMKN 1 Gunung Putri yang atapnya ambruk pada Senin (3/11/2025).

Politisi Partai Demokrat ini tiba di lokasi pada Selasa (4/11/2025) sekira pukul 11.00 WIB.

Setelah meninjau lokasi bangunan yang ambruk, Dede Chandra berdialog dengan perwakilan sekolah dan petugas dari kepolisian.

Baca juga: Atap Gedung SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk, 44 Siswa Luka-luka

"Saya prihatin atas ambruknya atap bangunan di SMK Negeri 1 Gunung Putri," kata Dede Chandra di Gunung Putri, Selasa (4/11/2025).

Meskipun dugaan awal ambruknya atap bangunan sekolah ini karena adanya dahan pohon yang jatuh, Dede Chandra meminta agar kasus ini diselidiki dengan seksama.

"Kita tunggu hasil penyelidikan dari Puslabfor Polri untuk mengetahui penyebab pasti dari ambruknya atap bangunan sekolah ini," ujarnya.

Pria yang biasa disapa Dechan ini meminta kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat agar melakukan audit atas seluruh bangunan SMKN dan SMAN di wilayah Jawa Barat.

Pasalnya, ini kali kedua bangunan SMK Negeri di Kabupaten Bogor ambruk di bagian atap.

Sekira dua bulan lalu, tepatnya 10 September 2025, kejadian serupa terjadi di SMK Negeri 1 Cileungsi. 

"Dinas Pendidikan Jawa Barat harus mengaudit bangunan SMKN dan SMAN yang usianya sudah 10 tahun agar tidak terjadi peristiwa serupa," ujarnya.

Baca juga: Atap Sekolah Ambruk di Cileungsi Bogor, Dedi Mulyadi Minta Seluruh Kepala Sekolah Periksa Bangunan

Kalau ada bangunan yang tidak layak, lanjut Dechan, jangan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. 

"Saya tegaskan, jangan menunggu ambruk, baru direhabilitasi atau dibangun ulang bangunan sekolahnya," tuturnya.

Tak hanya itu, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Barat ini meminta adanya standarisasi spesifikasi bangunan SMK dan SMA Negeri.

"Standar kualitas bangunan harus diperketat dan ditingkatkan oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat agar tidak terulang atap sekolah ambruk," beber Dechan.

Menurutnya, standar spesifikasi atap baja ringan seharusnya bertahan selama 15 tahun.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved