Pencemaran Udara
Pencemaran Udara di Medan Satria, DPRD Kota Bekasi Akan Panggil Dinas LH
DPRD Kota Bekasi gercep merespons keluhan sejumlah warga terkait pencemaran udara. Tentu ini patut diapresiasi.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi merespon keluhan sejumlah warga di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria terkait pencemaran udara berupa debu hitam yang bertebaran pada teras rumah.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Yenny Kristianti mengatakan untuk selanjutnya, jajarannya segera memanggil Dinas Lingkungan Hidup (LH) untuk berdiskusi perihal persoalan tersebut.
"Kami sudah rencanakan akan memanggil Dinas LH, baik Kepala Dinas (Kadis) dan jajarannya untuk membicarakannya di Komisi II," kata Yenny, Kamis (20/11/2025).
Baca juga: Pemprov Minta Daerah Penyangga Ikut Awasi Pencemaran Udara Berdampak ke Jakarta
Yenny menjelaskan selain Dinas LH, pihaknya merencanakan memanggil pihak pabrik yang diduga mencemari udara.
Hanya saja ia akan mencari informasi akurat terlebih dahulu terkait sumber pencemaran.
"Untuk itu (Memanggil pihak pabrik) akan, saya juga akan berbicara terlebih dahulu kepada pimpinan di Komisi II," jelasnya.
Baca juga: Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Ungkap 135 Water Mist Terpasang di 121 Gedung Jakarta
Sebagai informasi, debu hitam itu diduga berasal dari pengoperasian sejumlah pabrik yang berada di sekitar lokasi.
Seorang warga, Muniroh (57) mengatakan debu hitam itu juga kerap terlihat hingga ruang tamu rumahnya jika kondisi angin tengah kencang.
"Rasanya ngebul, kotor, di dalam rumah juga pada kotor itu, apalagi di depan kakinya pada hitam," kata Muniroh di lokasi, Rabu (19/11/2025).
Muniroh menjelaskan hadirnya debu hitam tersebut kerap terjadi di setiap akhir tahun.
Lalu untuk waktj debu hitam itu kerap muncul yakni sekira pukul 16.00 WIB dan 20.00 WIB.
"Itu udah bertahun-tahun kejadianya, biasanya waktu sore, atau kalau malam dan pagi hari lantai hitam," jelasnya.
Muniroh menuturkan akibat peristiwa itu, seorang putranya yang duduk di bangku SMA kelas I mengalami penyakit pernapasan.
Selama proses penyembuhan, putranya itu diminta dokter untuk selalu menggunakan masker.
"Saya nyesek dada pernah, anak saya sekolah biasanya tidak gimana gimana, kata dokter jangan sampai kena kotoran debu, anak saya sakit itu izim sekolah udah dua hari," tuturnya.
| Kementerian LHK Beberkan Penyebab Pencemaran Udara di Jakarta Meningkat Signifikan |
|
|---|
| IKN Pindah ke Kaltim, Masalah Pencemaran Udara di Jakarta Tetap Tinggi |
|
|---|
| Ini Cara Bikin Langit Jakarta Bersih Tanpa PSBB, Diungkap Pakar Lingkungan Hidup |
|
|---|
| Pencemaran Udara DKI Dalam Tiga Tahun Terakhir Telah Lampaui Baku Mutu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/yenny-k.jpg)