Efisiensi Anggaran
DPRD Kabupaten Bekasi Desak Perampingan OPD untuk Efisiensi Anggaran, Bupati Terkesan Lambat
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang terkesan lambat merespons desakan DPRD agar segera merampingkan OPD demi efisiensi anggaran.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang mengaku belum memikirkan perampingan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Padahal, perampingan OPD itu diusulkan DPRD Kabupaten Bekasi sebagai upaya efisiensi anggaran untuk secepatnya dilakukan.
Baca juga: Ade Kuswara Kunang Tunjuk Ida Farida sebagai Plh Sekda Kabupaten Bekasi
"Itu belum dibahas, berarti kan tujuan perampingan ini untuk efesiensi anggaran," ujarnya, Kamis (20/11/2025).
"Nah, ini saya belum ada pembahasan dinas atau badan yang akan dirampingi,” imbuh Ade Kuswara.
Meski demikian, kata Ade, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan menanggapi dan menindaklanjuti usulan DPRD tersebut.
Pasalnya, usulan tersebut dinilai relevan dan mampu menekan pembiayaan daerah secara signifikan di tengah pemotongan dana transfer dari pemerintah pusat.
Baca juga: Era Efisiensi Anggaran, DPRD Kota Bekasi Pastikan Sektor Layanan Publik Tidak Terdampak
"Kalo itu memungkinkan akan mengefesiensikan dan relevan di Kabupaten Bekasi yak mungkin, nanti akan dibahas," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi mengusulkan adanya perampingan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Daerah setempat.
Langkah itu dilakukan sebagai upaya menekan tingkat pembiayaan daerah dan demi efisiensi anggaran.
"Perlu adanya pengkajian ulang terhadap struktur kelembagaan pemerintahan daerah, dari hasil pembahasan KUA-PPAS, kami melihat banyak bagian atau bidang dalam OPD yang programnya saling beririsan," kata Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Sukron, Minggu (9/11/2025).
Ade menjelaskan, kondisi keuangan daerah saat ini cukup memprihatinkan, terutama karena besarnya anggaran yang terserap untuk belanja pegawai dibandingkan dengan alokasi untuk belanja pembangunan.
Perampingan OPD tidak akan menganggu pelayanan. Apalago banyak bidang yang masih saling beririsan, sehingga bisa digabungkan.
"Misalnya di Dinas Perdagangan dengan Perindustrian, Perindustrian dengan Pariwisata. Termasuk Bappeda dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah itu bisa dimerger, termasuk OPD lainnya,” ungkap Ade Sukron.
Dalam postur APBD, baik pada anggaran perubahan tahun ini maupun APBD 2026 mendatang, diakui Ade alokasi belanja pegawai mengalami peningkatan signifikan.
Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah ASN PPPK yang kini mencapai belasan ribu orang. Situasi ini diperburuk oleh kebijakan pemerintah pusat yang mengurangi besaran dana transfer ke daerah pada tahun depan
| Purbaya Ubah Efisiensi Anggaran Sri Mulyani: Itu Bukan Efisiensi Tapi Motong Anggaran, Efisiensi Itu |
|
|---|
| Gubernur Pramono Pastikan Efisiensi Anggaran Tidak Berlaku Untuk Kartu Jakarta Pintar dan KJMU |
|
|---|
| Pemkab Bekasi Sukses Ikuti Saran Presiden Prabowo Soal Efisiensi Anggaran, Surplus Hingga Rp 4,62 M |
|
|---|
| Dampak Efisiensi Anggaran Mengerikan, 70 Persen Hotel di Jakarta akan PHK Karyawan |
|
|---|
| Efisiensi Anggaran, Pemkab Bekasi Malah Guyur Rp80 M ke Instansi Vertikal, Ada Rehab Rumdin dan Lift |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Bupati-Bekasi-Ade-Kuswara34456.jpg)